Alex tersentak mendengar ucapan Kanit.
" Kau tidak serius?" tanya Alex
Kanit memicingkan matanya menatap Alex dengan marah. " Aku tidak akan pernah mau bekerja sama dengan kalian.."
John dan Alex saling tatap, lalu John angkat bicara, menatap Arthur dan Kanit. " Kau yakin tentang itu Bu Kanit?"
" Aku sangat yakin.." Kanit melangkah mendekati John dan Alex. " Sekarang, kalian boleh pergi.." lanjut Kanit menatap John dan Alex bergantian.
Alex murka dan mendekati Kanit, " Kau tidak bisa melakukan ini. Kau bisa rugi besar, sayang.."
" Aku tidak peduli. Sekarang tolong keluar dari sini. Aku sudah muak dengan kalian.." Kanit membuang muka.
" Kanit.. kau-"
John menahan bahu Alex, " Hentikan.. kita pergi dari sini.."
"John. Kau.."
John langsung memberesi berkas di atas meja dan menyeret Alex keluar.
" Kenapa kau menyetujui pembatalan itu, John..." teriak Alex uring - uringan saat tiba di kantornya. diruangannya
John hanya duduk dan memainkan ponselnya, " Tenanglah Alex. Kita hanya pergi, aku belum menyatakan persetujuanku, bukan?" John memasukkan ponsel kedalam saku jasnya. " Sekarang kita tunggu sampai besok."
" Itu sama saja. Kau mengindahkan pengusiran Kanit. Dan kenapa harus menunggu besok? apa yang terjadi besok?" tanya Alex
John tersenyum, " Tenang, Brother.. kau akan mengetahuinya besok.."
$$$
"Kanit kau tidak bisa memutuskan kontrak begitu saja?" Arthur berjalan tergesa - gesa sambil mengikuti Kanit masuk kedalam ruangan.
" Aku sudah tidak peduli. " Kanit melempar berkas - berkas kontrak itu ke mejanya. " Kau benar tentang kecurigaanmu.. Mereka tidak mungkin berkerja sama dengan perusahaan lokal seperti kita. Mereka pasti ada maunya.." ucap Kanit lemah, ia tiba - tiba saja terduduk dikursinya.
Arthur langsung sigap dan mendekati Kanit. " Kau baik-baik saja. Kau pucat lagi.."
" Kepalaku tiba - tiba pusing."
" Pulanglah. Aku akan menghendel semuanya."
Kanit mengangguk lemas.
" Kanit.."
Kanit menatap Arthur, " Ada apa?"
" Kita harus menerima kontrak itu Kanit.."
" Aku sudah mengatakannya barusan. Aku tidak akan meneruskan kontrak ini.." teriak Kanit.
" Bukan mereka yang merugi Kanit. Tapi kitalah yang dirugikan. Perusahan lain sudah tidak mau menerima kontrak ini.."
Mata Kanit membulat, " Apa?" Kepala Kanit kembali berdenyut, pusing, tubuhnya mulai lemas. Mereka akan rugi besar, pikirnya.
" Kita harus mengesampingkan urusan pribadi, Kanit.."
" Tidak.." bentak Kanit sambil berdiri. Ia berusaha menyeimbangkan tubuhnya. " Aku akan cari cara lain. Kau urus saja sisa.nya nanti.." Kanit mulai berjalan mengambil mantelnya. " Aku perlu istirahat.."
Arthur melihat Kanit pergi meninggalkan ruangannya.
" Aku tidak bisa tinggal diam Kanit, aku tidak mau kehilangan proyek besar ini. Maaf.." ucap Arthur
Ia langsung mengeluarkan ponselnya dan menghubui orang kepercayaannya.
$$$
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Wedding [TAMAT]
RomanceAlex dan Kanit saling mencintai Namun kenapa takdir membawa mereka pada perpisahan.. Perpisahan konyol hanya karena keegoisan semata... Akannkah keduanya menerima takdir perpisahan ini? ==================== "Apa kau sedang hamil?" tanya Irena tiba...