TAKDIR 2

17.3K 1K 0
                                    

Alex tersentak mendengar ucapan Kanit.  

" Kau tidak serius?" tanya Alex

Kanit memicingkan matanya menatap Alex dengan marah. " Aku tidak akan pernah mau bekerja sama dengan kalian.."

John dan Alex saling tatap, lalu John angkat bicara, menatap Arthur dan Kanit. " Kau yakin tentang itu Bu Kanit?" 

" Aku sangat yakin.." Kanit melangkah mendekati John dan Alex. " Sekarang, kalian boleh pergi.." lanjut Kanit menatap John dan Alex bergantian.

Alex murka dan mendekati Kanit, " Kau tidak bisa melakukan ini. Kau bisa rugi besar, sayang.."

" Aku tidak peduli. Sekarang tolong keluar dari sini. Aku sudah muak dengan kalian.." Kanit membuang muka.

" Kanit.. kau-" 

John menahan bahu Alex, " Hentikan.. kita pergi dari sini.."

"John. Kau.." 

John langsung memberesi berkas di atas meja dan menyeret Alex keluar.

" Kenapa kau menyetujui pembatalan itu, John..." teriak Alex uring - uringan saat tiba di kantornya. diruangannya

John hanya duduk dan memainkan ponselnya, " Tenanglah Alex. Kita hanya pergi, aku belum menyatakan persetujuanku, bukan?" John memasukkan ponsel kedalam saku jasnya. " Sekarang kita tunggu sampai besok."

" Itu sama saja. Kau mengindahkan pengusiran Kanit. Dan kenapa harus menunggu besok? apa yang terjadi besok?" tanya Alex

John tersenyum, " Tenang, Brother.. kau akan mengetahuinya besok.."

$$$

"Kanit kau tidak bisa memutuskan kontrak begitu saja?" Arthur berjalan tergesa - gesa sambil mengikuti Kanit masuk kedalam ruangan.

" Aku sudah tidak peduli. " Kanit melempar berkas - berkas kontrak itu ke mejanya. " Kau benar tentang kecurigaanmu.. Mereka tidak mungkin berkerja sama dengan perusahaan lokal seperti kita. Mereka pasti ada maunya.." ucap Kanit lemah, ia tiba - tiba saja terduduk dikursinya.

Arthur langsung sigap dan mendekati Kanit. " Kau baik-baik saja. Kau pucat lagi.."

" Kepalaku tiba - tiba pusing."

" Pulanglah. Aku akan menghendel semuanya."

Kanit mengangguk lemas.

" Kanit.." 

Kanit menatap Arthur, " Ada apa?"

" Kita harus menerima kontrak itu Kanit.."

" Aku sudah mengatakannya barusan. Aku tidak akan meneruskan kontrak ini.." teriak Kanit.

" Bukan mereka yang merugi Kanit. Tapi kitalah yang dirugikan. Perusahan lain sudah tidak mau menerima kontrak ini.."

Mata Kanit membulat, " Apa?" Kepala Kanit kembali berdenyut, pusing, tubuhnya mulai lemas. Mereka akan rugi besar, pikirnya.

" Kita harus mengesampingkan urusan pribadi, Kanit.."

" Tidak.." bentak Kanit sambil berdiri. Ia berusaha menyeimbangkan tubuhnya. " Aku akan cari cara lain. Kau urus saja sisa.nya nanti.." Kanit mulai berjalan mengambil mantelnya. " Aku perlu istirahat.."

Arthur melihat Kanit pergi meninggalkan ruangannya.

" Aku tidak bisa tinggal diam Kanit, aku tidak mau kehilangan proyek besar ini. Maaf.." ucap Arthur

Ia langsung mengeluarkan ponselnya dan menghubui orang kepercayaannya.

$$$

Baby Wedding [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang