Bab 24: Momen

89.5K 5.2K 644
                                    

Ada yang kangen sama Oca-Akmal ?

Yang kangen mana suaranyaaaa ?!!!!🙌🙌🙌

Hahahah.

Yang kangen bisa langsung baca yukkksss !

Semoga suka !

***

Matahari bersinar cerah pagi ini, tapi sayangnya raut wajah Oca tidak secerah matahari di pagi hari ini.

Oca yang sedang menonton televisi di ruang keluarga terlihat begitu bosan, ia terus saja memindah-mindah channel televisi tanpa tahu apa yang ingin ia lihat.

Hari ini adalah akhir pekan, tapi rumah besar ini begitu sepi. Aira sejak kemarin sore pergi ke rumah temannya yang baru saja tiba di Indonesia, kata Aira ia ingin menghabiskan beberapa hari bersama sahabatnya itu. Sedangkan Akmal sejak subuh tadi sudah pergi ke Bandung karena ada masalah dengan proyeknya yang ada disana.

"Permisi non," Oca menoleh ke seseorang yang mengajaknya bicara, Bik Sumi, "Tadi ada kurir yang bawain bunga ini buat non Oca."

"Dari siapa, bik ?" Tanya Oca kemudian menerima buket bunga mawar merah yanf terikat menjadi satu itu.

Bik Sumi memberikan sebuah kertas untuk Oca, "Baca aja, non, saya juga enggak tau."

"Makasih ya bik." Ujar Oca yang menerima surat berwarna merah jambu itu.

"Kalau gitu saya permisi dulu, non." Oca mengangguk mempersilahkan Bik Sumi pergi.

Oca membuka surat itu dengan terburu-buru, ia penasaran siapa yang memberikannya buket bunga sepagi ini, dan untuk apa mengirim bunga seperti ini ? Hari ulang tahunnya masih lama.

Rose are red. Skies are blue. Hey loved, I love you💕

-Your, one and only, husband.

Oca membuka mulutnya tidak percaya, benarkah yang mengiriminya buket bunga ini adalah Akmal ? Puisinya juga ?

Sulit dipercaya.

Oca tersenyum geli ketika melihat buket bunga itu, ia masih tidak percaya jika yang mengirim buket bunga itu adalah suaminya.

Dipikirannya terlintas sesuatu hal yang membuatnya langsung mengambil ponselnya, ia segera memfoto buket bunga itu kemudian mengirim foto itu untuk suaminya.

To: Suami

Terima kasih buat seratus tangkai mawarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terima kasih buat seratus tangkai mawarnya. Terima kasih juga udah ngasih tau aku kalau cintamu itu begitu indah, tapi enggak akan bertahan lama, dan cepat atau lambat akan terbuang begitu aja pas udah layu. Kayak bunga mawar ini.

Oca tersenyum geli saat selesai mengirim pesan singkat itu untuk suaminya. Ia penasaran dengan reaksi suaminya ini, bagaimana reaksi Akmal saat ingin bersikap romantis tapi malah dihancurkan momen romantisnya oleh Oca ?

Forever LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang