LANTUNAN lagu Indonesia Raya baru saja dimulai. Semua orang hormat. Terik matahari kadang membuat kedua mata ini menyipit. Sudah jadi tradisi sendiri bagi sekolah Indonesia. Tiap hari senin upacara. Termasuk SMA Bandung Pusaka. Mungkin ini kegiatan yang baik bagi para guru, tapi tidak dengan para siswa.Gadis diujung belakang sana baru sampai. Terlihat dari tubuhnya yang ngos-ngosan karena berlari sekuat tenaga agar tidak telat datang saat upacara. Tas yang ada dipunggungnya saja masih melekat sempurna. Ia harus buru-buru hormat, kalau tidak Pak Endang si-guru-bk-paling-mengerikan akan melotot kepadanya dan menghampirinya lalu membawanya ke ruangan bk dan diomeli habis-habisan. Itu gak boleh terjadi.
Hampir tiga menit sudah kegiatan naik-menaikan bendera dilangsungkan. Tapi ada suara gaduh di lantai tiga. Ada seorang siswa kejar-kejaran dengan Pak Tisna, guru yang selalu mengecek kelas jika upacara berlangsung. Aksi kejar-kejaran itu mengundang perhatian seluruh peserta upacara.
"Ada apa sih?"
"Paling si eta-eta deui."
Dia-dia lagi. Gak sengaja gadis-yang-telat-tadi mendengar obrolan teman disamping barisannya.
"Hiro maksud kamu?"
Dua orang yang mengobrol tadi langsung menengok ketika Mia melontarkan pertanyaannya. Salah satunya mengangguk sebagai jawabannya. "Kamu telat?"
Mia hanya mesem-mesem sendiri. Kaya ekspresi ketauan nyolong sendal jepit di masjid deket rumahnya. Malu abis.
"Untung Pak Endang gak liat kamu, Mi."
Mia bersyukur dalam hati. Kiranya temannya ini akan ngadu ke Pak Endang. Habis riwayatnya di hari senin pertama di bulan februari ini.
Ngomong-ngomong aksi kejar-kejaran tadi sudah berakhir. Hiro yang Mia tanyakan tadi sudah dibawa ke ruang bk. Pertunjukkan tadi seolah iklan bagi para siswa. Karena mereka bisa mengobrol tanpa harus diomeli oleh Pak Endang.
"Itu anak gak ada kapok-kapoknya apa, tiap hari keluar masuk bk melulu." Mia sedikit berkomentar. Ia sudah tau cukup lama tentang Hiro. Gimana gak tahu Hiro badungnya minta ampun banget, anak sekolah lain aja tau dia, tau kalau pentolan SMA Bandung Pusaka.
"Gue pengen deh si Hiro di drop out. Biar dia kapok."
"Eh jangan, stok cogan di sma kita sedikit tau."
Selain bandel yang buat dia tenar, ketampanannya juga makin ngebuat si Hiro dijadiin The Most Wanted Guy disekolahnya. Ya tapi tetep aja kalau masalah sikap gak ada yang suka.
Mia hanya tersenyum mendengar perdebatan teman-samping-barisannya. Mia gak terlalu kenal mereka. Bukan anak lantai tiga. Ya gitu, Mia cuma kenal beberapa aja selain teman sekelasnya.
"Tapi kan ada Kenan. Gak kalah ganteng dari Hiro."
Diam-diam Mia nguping lagi pembicaraan temannya tadi.
K E N A N
Mia gak kenal. Tapi sempet denger namanya sekali. Itupun tadi.
Wajar sih kalau Mia gak terlalu tau teman-teman seangkatannya. Mia cenderung menyendiri. Gak suka keramaian. Paling males gabung sama anak-anak cewe yang kerjaanya ngegossip, semua orang digossipin. Sedikit ansos.
Upacara selesai, waktu yang ditunggu-tunggu banget. Saatnya para murid ngadem dibawah pohon belimbing. Pohon yang termasuk pohon terbesar pertama di lingkungan SMA Bandung Pusaka.
Tapi enggak buat Pak Endang, hatinya panas banget. Hiro gak ada kapoknya. Tiap hari pasti ada aja masalah. Pak Endang sampai mikir, ini anak makan apa sih.
![](https://img.wattpad.com/cover/70048081-288-k820647.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
With Love Mia
أدب المراهقينHanya tentang tiga orang anak SMA yang saling mengorbankan perasaanya karena takut ada orang lain yang tersakiti. Tapi nyatanya dirinya juga pun kesakitan. They can hide their feelings but the time will show it.