Beginning Of All

15 3 0
                                    


Hikari dan kedua kakaknya nampak cemas duduk di ruang tunggu rumah sakit, mereka bertiga tak menyangka jika adik bungsu mereka Himawari tega berniat menghabisi nyawanya dengan percobaan bunuh diri. "Maafkan aku..Hikari aku tak bermaksud membuat hima seperti ini...". Hikari yang terkejut segera memiringkan kepalanya sambil menatap Hase. "Maksud hase-nii apa?". Tanya Hikari. "Aku menolak cintanya dan aku malah menyatakan perasaanku padamu di hadapan nya...". Ucap Hase panjang lebar. "Jadi dia memiliki perasaan dengan hase-nii?". Tanya Hikari. Hase tak menjawab pertanyaan adiknya tersebut dia membenturkan pelan kepala nya di dinding rumah sakit yang dingin itu. "Sudahlah...hase-nii aku tahu kita bertiga salah karena mencintai saudara kita sendiri. Tapi ku harap kau bisa menerima Himawari selayaknya kekasihmu, dia lebih membutuhkanmu daripada aku,lupakan aku..aku tak akan mungkin merenggut sesuatu yang sangat diinginkan oleh saudara kembar ku sendiri..". Hase terdiam mendengar jawaban Hikari. "Tapi bagaimana jika aku mengatakan kau tak akan mungkin tergantikan di hatiku...bisakah kau mengerti itu...". Ujar Hase. "Maaf aku tak bisa....". Ucap Hikari yang kemudian pergi meninggalkan Hase di ruang tunggu itu sendirian.

Pagi harinya....

Setelah membuat tim dokter panik dengan keadaannya,Himawari kini sudah jauh lebih baik dari kemarin bahkan sikapnya pada Hase dan kakak2 nya yang lain seperti semula kembali,seolah tak ada hal yang penting terjadi yang akan mengubah kehidupan diantara mereka selamanya. "Yosh...mulai hari ini kita harus bersikap seperti dulu lagi...tak ada yang perlu disembunyikan lagi...wakata?".(mengerti?). Ucap Kaze sambil menatap ketiga saudaranya secara bergantian. "Un!!". Ucap Hikari dengan nada bersemangat.

Sepulang Himawari dari rumah sakit.....

*HIKARI POV's
"Hari ini aku akan menjemputmu...jadi sepulang sekolah kau tak akan kuizinkan untuk ke rumah temanmu...okey?". Ucap Hase-nii. "Baiklah...tapi janji ya?". Balasku,sambil berjinjit mengulurkan kelingkingku. Sejenak kemudian dia menatap ku heran, "ayo..janji..janji ya...". Ujar ku sambil tanganku yang satunya berusaha meraih tangannya. Dia langsung menekuk kaki nya dan langsung menyambut kelingking ku dengan jari kelingking nya yang jauh lebih panjang dan besar dari jari ku itu. "Sudah kan?". Dia kembali berdiri seperti tadi. "Berhati-hatilah di sekolah...jadilah anak yang baik... ". Ucapnya sambil mengelus rambutku dan pergi meninggalkan ku. Aku hanya berdiri di tempat dan melihat sosok punggung Hase-nii hingga menghilang.

SKIP>>>

Tak lama kemudian setelah aku duduk di bangku ku,teman sebangku sekaligus sahabat ku dri kecil,Fujimoto Karin datang. Seperti di pagi2 biasanya,dia selalu tampil mempesona,bahkan tak jarang mendapatkan hadiah dari berbagai kalangan senior,di kelas pun dia adalah anak yang selalu diandalkan dalam berbagai lomba,namun dia tetap Karin yang kukenal dulu. Pribadi yg hangat dan rendah hati. "Ohayou,Hikari-chan...". Sapanya. "Mou...Karin-san..". Balasku. "Gomen ne(maaf)..Hi-chan kemarin aku tak sempat menjenguk adikmu...". Ucapnya lagi. "Gwaenchana...(korea:tak apa)". Ucapku lalu tersenyum padanya. "Wah...kau sekarang sudah bisa Bhs.Korea ya...kau belajar dari siapa?". Akhirnya dia meletakkan tasnya di meja dan duduk di kursi kosong yg ada di sebelah ku. Tak lama kemudian Irima-sensei guru kami datang. Kami pun memutuskan untuk fokus ke pelajaran seperti biasanya.

@saat makan siang..

"Kudengar Hase senpai punya hubungan spesial denganmu?". Tanya Karin secara tiba-tiba. "Spesial? Hanya hubungan adik dengan kakaknya kurasa...". Jawabku. Entah kenapa setelah mendengar jawaban ku raut wajah Karin berubah dia bangkit dari kursi nya dan langsung meninggalkan ku. Sebenarnya aku ingin mengejar nya,namun aku mengurungkan niatku karena kupikir dia telah salah paham. Sejak mendengar jawabanku yang sedemikian tadi,Karin sedikit menjauhiku. Bahkan ketika pulang. Begitu mendengar bel pulang berbunyi dia buru-buru mengemasi barang-barang nya dan keluar kelas paling awal. Melihat sikap nya yang seperti itu,tak ada yang bisa kulakukan selain menghela nafas.
Ketika aku sampai di gerbang sekolah,aku melihat Hase-nii telah menungguku. Ada perasaan senang dia memperlakukan ku normal seperti biasanya, karena belakangan ini.. tentunya kalian sudah tahu apa yang terjadi dengan saudara2ku....namun sepertinya Hase-ini sudah tak ingin membahas itu lagi. "Hase-nii..". Sapaku sambil menghampirinya. Dia hanya menoleh kearah ku dengan senyuman nya. "Ayo pulang...". Ucapnya sambil meraih tanganku. Di perjalanan pulang aku berjalan di belakang Hase-nii..sambil melompat-lompat di setiap kubangan air bekas air hujan yang aku temui di dekatku. "Dasar anak-anak...". Gerutu Hase-nii yang berada di depanku. Tiba-tiba aku merasa diikuti oleh seseorang..aku pun berulang kali berhenti dan menengok ke belakang. Hingga tanpa sadar aku menabrak Hase-ini. "Ada apa Hikari?". Tanya Hase-nii. "Aku merasa diikuti...". Ucapku. Sambil tetap menengok ke belakang. Hase-nii pun ikut menengok ke sekeliling,tapi sepertinya dia tidak melihat apa2.

Between Us And Her [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang