Happy Reading All ^^
Tanpa mereka sadari ada seorang pria paruh baya yang pernah ditemui oleh Hikari dan Himawari saat di toko buku. Pria itu menatap tajam kearah Hase dan Hikari sambil mengepalkan tangannya.
"....Besok aku ada kegiatan camping di daerah hutan dekat gunung Fuji bersama teman-teman....". Ucap Kaze ditengah acara makan malam mereka berempat. Himawari mengeluarkan note nya dari saku dan menulis sesuatu,selesai dia menulis dia memberikan kertas itu kepada Hase yang berada di depan nya. "Aku besok juga ada kegiatan tamasya mungkin aku dan teman-teman akan menginap 4 hari". Tulisnya. "Ya sudah....besok kalian aku izinkan berangkat aku akan menjaga rumah dengan Hikari". Ucap Hase lalu menyendokkan sup buatan Hikari ke dalam mulutnya.Paginya....
"Ittekimasu!!"(Kami pergi). Ucap Kaze sambil menggandeng Himawari keluar dari area rumah mereka. "Itterashai...".(selamat jalan...). Ucap Hikari yang melepas kepergian kedua saudaranya, lalu kembali masuk ke dalam rumah. "Apa perlu aku kuantar ke sekolah?". Tanya Hase,setelah menyadari Hikari memasuki rumah mereka. "Tidak perlu...Hase-nii jaga rumah saja...hehehehe". Ucap Hikari sambil mengambil jepit rambut di meja nakas yg berada di kamarnya. "Umm...begitu...baiklah...". Hase berjalan mendekati Hikari setelah tadi berdiri diambang pintu kamar Hikari. "Hati-hati di jalan ya...". Ucap Hase sambil membelai rambut Hikari lalu kemudian keluar dari kamar Hikari. Setelah bersiap-siap,akhirnya Hikari pun siap berangkat sekolah. "Aku berangkat dulu ya Hase-nii..beberapa makanan kecil yang kemarin aku beli di supermarket ada di kulkas...". Ucap Hikari dari luar kamar Hase yang tertutup. "Iya..kau juga hati-hati di jalan ya...". Sahut Hase dari dalam kamar.
Di jalan menuju sekolah,Hikari berjalan dengan santainya melewati barisan gedung gedung tinggi yang dilewatinya. Sesekali dia menyapa orang yang lewat yang sekiranya dikenalnya. Tiba-tiba di ujung sebuah jalan, dia bertemu dengan Fujimoto Karin yang membawa cutter bersandar di salah satu dinding luar gedung. "Ohh...fujimoto-san..ohayou...". Sapa Hikari sambil melemparkan senyum manis nya pada Karin. Terdengar Karin berdehem tipis lalu menatapnya. "Ada apa?". Tanya Hikari. "Kau merebutnya dariku Hikari!! Kau merebutnya dari ku...". Ucap Karin dengan masih tidak menatap Hikari dan masih menggenggam cutter di tangannya. Tanpa diduga sebelumnya oleh Hikari, Karin langsung berlari mendekatinya.BRUUUK.....
Karin mendorong Hikari hingga jatuh membentur dinding yang berada di belakangnya. "Fujimoto-san apa yang kau lakukan". Ucap Hikari sambil mencoba meronta-ronta. Sayangnya Karin langsung menarik tangan Hikari dan di angkatnya tangan Hikari hingga menyilang di atas kepalanya. "Jika Hase-san menyukai mu karena wajahmu...maka biarkan aku menghancurkan wajahmu agar dia tak suka lagi padamu!!". Ucap Karin sambil perlahan mendekatkan cutter yang sedari tadi dipegang nya ke pipi kanan Hikari.
*Author POV's End
*Hase POV's
Karena merasa bosan sendirian di rumah aku akhirnya memutuskan untuk keluar sebentar hanya untuk sekadar mencari angin segar. Namun saat aku melewati kamar Hikari yang agak terbuka, aku menemukan salah satu buku pelajaran Hikari tergeletak diatas lantai. Dengan segera aku memungutnya dan buru-buru aku melihat jadwal pelajaran nya. "Ternyata ini ketinggalan..." gumamku. "Baiklah aku akan antarkan ini padamu...hehehehe". Ucapku sambil terkekeh geli saat melihat pigura kecil yang menampakkan foto Hikari di meja belajarnya.
Di jalan aku membayangkan bagaimana senang nya adikku dan kekasihku itu melihat ku membawakan buku nya. Pasti senyumnya sangat imut. Sesampainya aku di sebuah gang sepi. Aku melihat seorang gadis tengah menindih seseorang walaupun aku ragu-ragu aku mendekati gadis tersebut. "Karin!!". "Apa yang kau lakukan pada adikku...?!?!." Ucapku,sontak dia yang terkejut segera berdiri dari posisi menindih nya. Dan langsung melemparkan begitu saja cutter yang tadi dibawanya. Aku langsung menghampiri Hikari yang masih terduduk sambil bersandar di dinding. "Hikari...apa yang dia lakukan padamu...??". Tanyaku. Namun bukannya menjawab ku dia langsung memeluk ku dan menangis tersedu-sedu di pelukanku. "Tak apa...Hase-nii ada di sini...". Ucapku sambil mengelus-elus kepalanya. "Apa yang kau lakukan padanya?huh?!?". Ucapku kesal. "Hase senpai,aku benar-benar tidak bermaksud untuk menyakitinya...sungguh..". Ucap Karin sambil menundukkan kepalanya. "Ayo Hikari...kita pergi...". Aku menggandeng Hikari pergi dari tempat tersebut. Sebenarnya aku ingin bertanya apa yang dilakukan Karin,padanya. Namun karena aku tak ingin melihatnya menangis lagi,lebih baik aku tidak membahasnya.Sesampainya kami di gerbang sekolah Hikari...
"Nah.. kita sudah sampai...berhati-hatilah di sekolah Hikari...nanti aku akan menjemputmu...". Ucapku lalu mencium pucuk kepala Hikari. Aku pun memutuskan untuk pulang,namun belum beberapa langkah aku meninggalkan Hikari yang masih belum beranjak dari posisinya, tiba-tiba menahan lengan ku untuk pergi. Aku pun refleks melihat siapa yang memegang tanganku,ternyata benar dugaan ku ternyata yang memegang tanganku adalah Hikari. Dia hanya diam sambil tidak melepaskan tanganku,aku pun menunggu nya untuk mengucapkan sesuatu. "Hase-nii....aku takut sekolah...aku mau pulang...". Mendengar ucapan nya aku hanya menghela nafas pelan.
*Hase POV's End.
*Hikari POV's
Diam. Itulah reaksi Hase-nii setelah mendengar permintaan tak lama kemudian mulai terdengar suara nya. "Baiklah...nanti aku akan izinkan ke guru mu...". Ujarnya. "Arigatou ne Hase-nii....". "Nah...karena nanti malam hanya kita berdua saja yang ada di rumah bagaimana kalau kita kemah...". Usul Hase-nii. "Kemah? Dimana? ". Tanyaku. "Di halaman belakang...". Ucapnya kemudian mendahului ku untuk pulang. Aku pun menyusul dari belakangnya. "Tunggu... aku juga mau ikut...". Ucap seseorang dari belakang kami berdua. Spontan kami berdua sama-sama menoleh kearah sumber suara. "Ohh?? Fujimoto-san..". "Tentu kau boleh ikut...". Ucapku kemudian melemparkan sebuah senyuman kepadanya,walaupun aku masih sedikit takut dengannya. Hase-ini hanya menghela nafas berat,lalu kemudian menyeret tangan kiri ku. "Aww...ada apa sih hase-nii?". Seruku. "kenapa kau malah mengajaknya..". Ucapnya datar masih dengan menyeret tanganku. "Bukankah akan lebih seru jika banyak yang ikut?". Tanyaku. "Memang...tapi aku hanya ingin mengajakmu saja Hikari-chan...". Ucapnya kemudian melepaskan tanganku yang sedari tadi diseret olehnya. "Lain kali..kita akan kemah berdua saja...aku tak akan mengajak orang lain lagi..". Ujarku. Hase-nii saja tersenyum mendengar ucapan ku dan kami pun melanjutkan perjalanan kami untuk pulang. Namun beberapa menit sebelum kami sampai di rumah kami,lagi-lagi kami dihentikan oleh seseorang. "Hase senpai...aku butuh bantuan mu...bisakah kau ke rumah ku?". Ucap gadis itu sambil bergelayut di lengan kanan Hase-nii. Aku hanya sesekali menatap jengah pemandangan tersebut,seolah aku tak rela memberikan lengan Hase-nii untuk digelayuti gadis lain. Hase-nii yang sedari tadi tidak bereaksi sama sekali pun, tiba-tiba dengan kasar menghempaskan tangan kanan nya yang digelayuti gadis itu. "Sudahlah...Fujimoto-san aku mau pulang...aku lelah..". Ujarnya dengan nada kesal. "Ayo Hikari-chan...kita pulang...". Anaknya padaku.
Aku melihat nya menundukkan kepala dari jauh. Aku pun berpikir sejenak. "Kalau fujimoto-san ikut aku rasa tidak apa-apa kan?". Pikirku. Aku pun melepaskan tanganku yang digandeng oleh Hase-ini,dan berjalan mendekatinya. "Fujimoto-san....kami berdua akan kemah aku rasa kamu boleh ikut..". Ucapku. "Benarkah? Wah terimakasih...terimakasih...". Tiba-tiba dia memelukku sebentar dan lalu melepaskan pelukannya. Aku pun menjauh darinya dan kembali ke tempat Hase-nii berdiri. "Nanti sore datang ke rumahku ya!!!". Setuju dari kejauhan. Dia tersenyum menatapku dan kemudian berjalan kearah jalan yang lain.******
Vote Please...don't be silent readers.okay?
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us And Her [COMPLETED]
LosoweKenapa harus kau yg mengalah? Aku menginginkanmu. Bukan dia. Bisakah kita kembali bersama seperti dulu? Apakah aku masih ada di hatimu? aku mencintaimu adikku..