Happy Reading 😉😉
Sesuai yang direncanakan oleh Hikari dan Hase sebelumnya,akhirnya sore ini mereka berdua bersiap-siap untuk berkemah dengan Karin tentunya. Di belakang rumah mereka sudah berdiri sebuah tenda yang nampaknya cukup untuk dua orang. Hase sedang mendirikan tenda yang satu lagi,sedangkan Hikari sedang ada di dalam rumah untuk mencari bahan makanan yang sekiranya bisa mereka makan nanti malam.
*Karin POV's
Aku begitu senang karena akhirnya Hikari,mengizinkan ku untuk berkemah dengan nya dan Hase senpai,yang sebenarnya membuatku senang bukan itu, di dalam otak kecil ku aku sudah membayangkan aku bisa tidur satu tenda dengan Hase senpai. Pasti menyenangkan bukan?. Namun sebelum pergi ke rumah keluarga Kurosaki,aku akan menuju ke sebuah tempat sekarang,aku sudah membuat janji kepada seseorang untuk datang menemuinya. "Paman aku datang...". Setuju,sambil melongok-longok mencari paman yang kemarin menyuruhku kesini. Tak berapa lama kemudian seorang pria paruh baya datang dan memasuki rumah kecil itu. "Aku sudah memikirkan tugas apa yang paling cocok untukmu, jauhkan Hase dari Hikari!". Ucap paman itu sambil menggebrak pelan meja yang ada di depannya. Aku pun berpikir sejenak "lalu apa imbalanku?". Tanyaku. "Imbalannya Hasegawa akan jadi milikmu selamanya...." ucap paman itu. Tanpa berpikir panjang aku langsung menyetujui kesepakatan itu. Lagipula siapa sih yang tak mau punya kekasih yang setampan,secerdas,dan sebaik Kurosaki Hasegawa? Mungkin seluruh sekolah akan gempar ketika melihatku bisa menggandeng tangannya saat pulang dan berangkat sekolah. "Dan satu lagi...jika kau tak bisa membawa Hikari ke tempat ini,pada saat yang sudah kita tetapkan atau kau tidak dapat menjauhkan Hase dari Hikari...nyawamu lah penggantinya". Paman itu langsung bangkit dari kursi yang tadi didudukinya dan mendahului ku keluar dari rumah kecil itu. Aku pun memutuskan untuk pergi ke rumah keluarga Kurosaki.Sesampainya aku disana,aku menekan bel yang ada di sisi kanan dalam pagar beton rumah.
*Karin POV's End.
*Hikari POV's
Setelah memilih beberapa makanan yang akan kubawa keluar aku pun menutup lemari dan berjalan ke arah pintu belakang rumah yang sedikit terbuka,yang langsung terhubung dengan halaman belakang. Namun belum sempat aku berjalan kearah pintu belakang,aku mendengar ada yang memencet bel rumah dari arah depan,aku pun langsung berlari kearah pintu depan dan melihat siapa yang datang. "Ohh fujimoto-san...masuklah...hase-nii ada di belakang..". Ajakku kepada tamu yang datang,yang ternyata adalah sahabatku Karin. Aku mendahuluinya menuju pintu belakang,sedangkan dia mengekori ku dari belakang. "Hase-nii aku sudah menemukan bahan makanan!". Seruku pada Hase-nii yang masih fokus kearah tenda yang mulai menampakkan bentuknya. "Ohh iya...taruh disana". Ujar Hase sambil menatapku dan menunjuk kearah meja berukuran sedang yang tak jauh dari kami berdua. Tiba-tiba raut muka Hase-nii berubah seketika saat melihat wajah sosok yang berada di belakang tubuhku. "Hase-senpai...". Ucap Karin dengan nada yang seperti dibuat-buat. Aku hnya memalingkan wajahku kearah yang lain namun tiba-tiba,terdengar langkah kakinya menjauh dari ku. Aku masih memalingkan wajahku,namun tiba-tiba aku melihatnya memeluk Hase-nii dengan erat. Reaksi tak terduga justru didapatkannya dari Hase-nii, Hase-nii langsung saja mendorongnya dan bangkit dari posisinya. "Jangan pernah mencoba untuk menyentuhku Fujimoto-san...". Ucapnya dengan nada tinggi. Tak pernah aku melihat Hase-nii semarah itu. Kemudian pergi kearah pintu belakang,dengan kasar Hase-nii menyeret Karin keluar dari halaman belakang. Melihat Hase-nii melakukan hal yang tidak bisa kuterima tersebut aku mengikutinya dan bermaksud menegurnya.*Hikari POV End
*Hase POV
Cukup. Ini tidak bisa toleransi lagi. Berani a berani nya gadis tak tahu diri ini memegang ku enak saja,aku hanya boleh dipegang Hikari saja. Aku pun menyeret paksa dia keluar dari area halaman belakang rumah bermaksud mengusirnya. Namun aku merasakan tangan ku yang tak kugunakan untuk menyeret Karin, dipegangi oleh seseorang. Spontan saja aku menoleh ke belakang,siapa lagi jika bukan Hikari. "Hase-nii tolong jangan usir dia...jika Hase-nii mengusir dia, aku tidak akan mau berkemah denganmu lagi. Baiklah..kalau bukan Hikari yang memintanya mungkin aku sudah melempar Karin ke jalan. Aku pun kembali ke posisiku semula dan semua berjalan seperti yang aku dan Hikari rencanakan berdua. Namun saat malam tiba,lagi-lagi Karim memancing emosi ku.
Disaat aku sedang mencoba untuk tidur,tiba-tiba aku merasakan ada yang tidur di belakang punggung ku. Sontak saja aku menoleh kearah belakang. Dan ternyata itu Karin. 'Kali ini takkan kumaafkan kau...". Ucapku dalam hati. Dengan perlahan namun pasti,aku menjauh darinya langsung saja kudorong punggung nya dengan telapak tanganku yang lebar. Dia pun kaget namun dia malah tersenyum ke arah ku. "Benar-benar menjijikkan...pergi kau dari tendaku..!!!". Bentakku. Dengan mata yang berkaca-kaca dia keluar dari tendaku. Namun tak lama setelah itu.BUGH....
Tiba-tiba terdengar seperti bunyi sesuatu yang didorong keluar dari tenda samping. Aku pun keluar dari tenda,untuk memeriksa. Ternyata aku mendapati Hikari tengah jatuh terduduk di rumput sambil menatap kearah tenda nya yang sekarang mungkin ditempati Karim sendirian. Aku pun mendekatinya. "Kenapa kau disini?". Tanyaku. "Aku diusir oleh Karin-san..". Ujarnya. "Ahh aku kembali ke kamarku saja...". Hikari pun bangkit dari posisinya,dan menjauh dari ku. "Jangan...!". Seruku tiba-tiba,dia pun menoleh lagi ke arah ku. "Apa nya yang jangan?". Tanyanya. "Ehh...eto...kau tidur bersamaku saja...". Ucapku ragu. Namun tak kusangka sebelumnya,dia pun mendahului ku masuk ke tendaku. "Onii-chan....jya..kita tidur..". Serunya dari dalam tenda. "Ahh..iya...". Jawabku. Akhirnya aku pun tidur di satu tenda dengan Hikari sebenarnya aku agak ragu tadi jika ia langsung setuju dengan pendapatku,namun ya sudahlah lagipula kami kan sepasang kekasih sekarang hehehehe....
Di dalam tenda dia pun berusaha membuatku tertarik pada cerita nya tentang teman-temannya di sekolah. Ahh dia imut sekali...aku pun mendekat ke arah nya dan mengecup dahinya sebentar. Kulihat pipinya bersemburat merah. Mungkin dia malu hehehehe....aku tak akan meninggalkan mu kekasih kecilku...*Hase POV End.
*Author POV
Esok paginya....
"Hoaammm....". Terdengar suara Hase menguap pagi yang cerah itu. "Ehhh?" Hase kaget saat kekasih kecilnya sudah tidak tidur disampingnya. Akhirnya Hase pun bergegas menyibakkan selimut dan keluar dari tenda. Terlihat seorang gadis yang rambut panjangnya dihiasi dengan bando warna merah sedang memakai sepatu olahraganya. "Kau mau kemana..?". Tanya Hase sambil berjalan mendekati Hikari yang sudah bersiap untuk berjogging. "Karin-san mengajakku untuk jogging sebentar...tak akan lama kok Hase-nii". Ujar Hikari sambil pandangannya masih terfokus dengan sepatu olahraga nya yang belum diikat talinya. "Boleh aku ikut?". Tanya Hase. "Tidak boleh...". "Ta-tapi...". Belum sempat Hase menyelesaikan kalimatnya, Hikari berjalan kearah pintu keluar yang tak jauh dari tempat mereka.
Hikari sama sekali tak merasakan keganjilan pada diri Karin,sahabatnya. Dia hanya berpikir jika ini hanya jogging biasa. Walaupun sebenarnya sahabatnya itu hendak merencanakan sesuatu yang buruk terhadapnya. Hingga akhirnya mereka tiba didepan toko yang nampak kosong, "Hikari-chan tunggu sebentar disini ya...". Setelah mengucapkan itu,Karin pun berlari menjauh dari Hikari. Hikari pun duduk di pelataran toko tersebut sambil memeluk kakinya. Tiba-tiba terdengar suara teriakan seseorang pria. "Get her back!!!". Hikari pun spontan menoleh kearah sumber suara. Tak lama setelah itu,banyak pria lain yang memakai jas warna hitam dan membawa senjata berlari kearah Hikari. Karena panik,Hikari pun berlari ke arah sebaliknya. Akhirnya terjadi kejar-kejaran an antara Hikari dan para pria tadi.
Namun nampaknya keberuntungan sedang tak memihak Hikari, setelah berlari tak tentu arah untuk menghindari kejaran pria-pria tadi, sampai lah Hikari di sebuah jalan buntu. Akhirnya pria-pria tadi berhasil menemukan Hikari. "Bawa dia pulang...". Ucap salah satu dari pria-pria tadi. "Pulang? Apa maksudmu?". Tanya Hikari. "Kami disuruh boss untuk membawa nona pulang..". Jelas seorang yang lain. "Tidak aku tidak mau...". Tolak Hikari. "Baiklah kami akan membawa anda secara paksa...". "Tangkap dia...". Ucap pria tadi yang nampaknya pimpinan dari mereka semua. Melihat dirinya dalam situasi yang sangat mengerikan, Hikari pun berusaha melarikan diri, dia berusaha melawan pria-pria tersebut, namun karena jumlah pria-pria tersebut terlalu banyak,akhirnya Hikari pun berhasil dibawa oleh mereka. Mereka berhasil membius Hikari dan memasukkan Hikari kedalam mobil dan menjauh dari tempat kejadian itu secepatnya.
Di salah satu sisi jalan terlihat Karin dengan senyum penuh kemenangannya, menatap kearah dimana wujud mobil tadi lenyap. "Baiklah...Hasegawa kau milikku sekarang...tak akan ada yang menjadi penghalang ku lagi sekarang...". Ucap Karin sambil menyeringai puas, yang tak lama setelah itu Karin pun ikut meninggalkan tempat tersebut.*******
Vote or Comments?
Nah akhirnya bisa update...fiuh setelah lama terbelit tugas yang masih numpuk, saya bisa update hehehehehe. Ohh ya special thanks buat kak Seishuurin yang selalu menginspirasi saya agar terus menulis. Dan juga special thanks buat author Koubee yang sudah mau direpotkan buat mengajari saya untuk mengedit foto-foto yang saya pakai di MulMed.
Arigatou Gozaimasu!!! 😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us And Her [COMPLETED]
RandomKenapa harus kau yg mengalah? Aku menginginkanmu. Bukan dia. Bisakah kita kembali bersama seperti dulu? Apakah aku masih ada di hatimu? aku mencintaimu adikku..