Author pov's
Hari minggu pun tiba dimana parmin akan meninggalkan ibunya di desa sendiri dan meneruskan sekolahnya kejenjang yang lebih tinggi. Parmin mengemasi barang - barang yang diperlukan untuk hidup dikota baru untuknya, karena nanti jam 9 parmin akan berangkat ke surabaya.
"parmin...Parmin...." mak tiba - tiba memanggil parmin yang sedang mengemasi barang - barangnya.
"enggeh mak, wonten nopo mak?" tanya parmin kepada ibunya.
"iki unug duwet 1jt gowoen nak gae bayar kos - kosanmu nak" kata sang ibu sambil memberikan uang1jt kepada parmin.
"ngapunten mak mboten usah, parmin pun gadah arto damel bayar kos". Jawab parmin yang merasa sudah punya uang buat pembayaran kos - kosan awalnya nanti.
"ora opo - opo nak gowoen duwete gae cekelanmu nyang suroboyo mene" ibu memaksa parmin supaya menerima uang pemberiannya walaupun itu adalah uang simpanan ibunya selama ini.
"ngapunten mboten usah mak, Artoe damel mak mawon. Mangke parmin ten suroboyo nggeh makaryo mak damel bayar kos" jawab Parmin meyakinkan sang ibu.Mak pov's
Bentar lagi aku ditinggalkan anakku satu - stunya yang selama ini membantuku dirumah menggantikan suamiku harus pergi keluar kota untuk melanjutkan sekolahnya. Dari tadi aku memaksa anakku untuk menerima uang pemberianku untuk jadi pegangan dia di surabya namun anakku menolaknya karena dia masih punya uang dan ingin bekerja untuk pembayaran uang kosnya nanti. Aku merasa bangga mempunyai anak seperti parmin yang mengerti kondisiku termasuk perekonomian kami.
'Semoga ilmu yang dia dapat bermanfaat' doaku dalam hati.
"ati - ati nak kowe nyang suroboyo, ora usa aneh - aneh, seng sopan" nasehatku kepada parmin.
"enggeh mak" jawab parmin.Author pov's
Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 09:00WIB dan parmin harus segera berangkat. Sebelum berangkat parmin tidak lupa berpamitan kepada ibunya dan mencium kaki sang ibu untuk mendapat restu dari ibunya.
"mak, parmin mangkat ten surabaya nggeh. Mak, jaga kesehatan" ucap parmin.
"kowe yo jogo kesehatanmu lee" pesan ibu parmin.Parmin mencium tangan ibunya dan sebelum pergi tak lupa juga ia mengucapkan salam. Sesampainya di surabaya, parmin segera mencari kos2an yang dekat dengan kampusnya. Dan usaha yang dilakukan tidak mengecewakan parmin mendapatkan kos2an dekat dengan kampus dan harga sewanya masih bisa dibilang murah 300ribu/bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
semangatku untuk ibu
RandomParmin seorang anak desa yang mendapat beasiswa kuliah disalah satu univ. Negri berjuang 4tahun untuk mendapatkqn gelar S.E untuk sang ibu dan dalam menjalani kuliah bertemu dengan seorang anak gubernur yang sombong yang sombong dan seorang cewek ya...