Parmin Pov’s
Aku harus mengiyakan perintah rio dari pada nanti timbul masalah yang tidak diinginkan. Selama ini banyak teman2 yang membicarakan soal rio yang bisa melakukan apapun yang dia mau termasuk mengeluarkan mahasiswa seperti aku ini karena ayah rio adalah pemberi donasi tetap pada kampus yang aku tempati kuliah saat ini.
“sekarang cepat panggil aku bos” perintah rio padaku.
“bos” panggilku pelan.
“yang keras” bentaknya padaku.
“BOSS” teriakku.Setelah puas mendengarkan aku memangilnya bos, rio dan teman2nya segera pergi meningalkanku. Aku pun segera pulang karena bentar lagi aku harus bekerja.
Sesampainya ditempat kerja, bosku memanggilku agar aku masuk kedalam ruangannya. Rasanya hatiku dag dig dug(bukan rasa suka reader.hehehe) untuk menuju keruangannya.
‘kenapa aku dipanggil keruangan bosku? Apa karena aku terlambat hari ini?’pikirku yang takut karena baru sampai sudah dipanggil bosku ke ruangannya.
Hehehe reader penasarankan kenapa aku dipanggil?
“silahkan duduk” perintah bosku setelah aku masuk ke ruangannya.
“iya pak” aku segera duduk dan tak lupa tangan kanan dan kiriku saling pegang karena takut.
“maaf pak hari ini saya telat” sambungku setelah duduk didepannya
“kenapa kamu hari ini telat?” tanyanya padaku dengan santainya.
“maaf pak, tadi ada sedikit masalah dikampus yang harus saya selesaikan” jawabku.
“ohw…” dia memberikan sebuah amplop kepadaku.
“apakah bapak memecatku?” tanyaku karena memang hari ini aku salah terlambat kerja setengah jam.
“tidak” jawabnya singkat.
“terus ini apa pak?” tanyaku penasaran akan isi didalam amplop itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
semangatku untuk ibu
DiversosParmin seorang anak desa yang mendapat beasiswa kuliah disalah satu univ. Negri berjuang 4tahun untuk mendapatkqn gelar S.E untuk sang ibu dan dalam menjalani kuliah bertemu dengan seorang anak gubernur yang sombong yang sombong dan seorang cewek ya...