***
Hari ini aku dan jisoo sedang berada di pusat perbelanjaan. Eommeonim meminta jisoo untuk menemaniku membeli seragam sekolah. Senin depan setelah kami menikah aku akan pindah kesekolahnya.Setelah selesai membeli seragam, kami memutuskan untuk pulang. Saat akan keluar mall aku melihat sebuah toko perhiasan.
"Jisoo-ya aku mau ke toko itu dulu" ujarku sambil menunjuk toko perhiasan didepanku. "Kemarin aku menghilangkan kalungku. Mungkin saja ditoko itu menjual kalung yang sama"
"Baiklah kajja" kamipun masuk. Jisoo dengan setia mengikutiku memilih kalung. Sampai mataku tertuju pada kalung dengan liotin huruf 'J&A' kalung itu sangat indah.
"Permisi saya boleh lihat kalung itu?" Pintaku pada salah satu karyawan toko ini."Tentu nona" ujarnya. "Kalung ini limited edition. Hanya ada 2. Kalung cocok digunakan untuk pria maupun wanita" jelas karyawan tersebut.
"Aku suka kalung ini. Baiklah aku ambil satu" seruku.
"Ani. Kami ambil keduanya" ujar jisoo tiba2. Aku menatapnya terkejut.
"Baiklah" jawab karyawan itu. Aku terus menatap jisoo.
"Aku juga suka dengan kalung itu. Lagi pula hanya ada 2 didunia ini. Tak apakan kalau aku memiliki barang yang sama sengan istriku?" Jawabnya. 'Istriku katanya?' Astaga pipiku menghangat mendengarnya.
"Ya.yaudah terserah kamu aja" ujarku. jisoo selesai membayar kalung tersebut."Maaf tuan kalungnya mau langsung dipakai atau.."
"Langsung dipakai saja" jawab jisoo. "Menghadap cerminlah" titah jisoo padaku. Aku menurutinya. Dia memakaikan kalung tadi padaku. "Sekarang giliranku. Pakaikan!" Ujar jisoo sambil memberikan kalung satunya lagi. Aku mengangguk. Aku sedikit kesulitan untuk memasangkannya.
"Eumm jisoo-yah bisa membungkuk sedikit. Aku kesulitan untuk memasangkannya" ujarku. Sambil berusaha untuk memasangkannya. Bukannya menunduk jisoo malah mengangkat tubuhku.
"Yya! Aku memintamu untuk menunduk bukan mengangkatku" protesku.
"Sudah tak apa. Cepat pasangkan" titahnya. Setelah aku memasangkan kalungnya barulah dia menurunkanku.
"Aigoo kalian pasangan muda yang serasi. Kalau boleh saya tahu berapa umur kalian?" Tanya karyawan itu.
"Kami 18 tahun" jawabku sedikit malu-malu.
"Dan minggu ini kami akan menikah" tambah jisoo. Mata karyawan itu membelalak.
"Jinjjayo?! Apa mungkin kalian telah melakukan.. ani ani maafkan saya telah lancang" ujar karyawan itu. Jisoo tertawa dan aku hanya memandang mereka bingung.
"Iyaa kami telah melakukannya. Bahkan sudah ada hasilnya" jawab jisoo sambil mengusap puncak kepalaku.
"Melakukan apa? Hasil apa?" Tanyaku.
"Bukan apa-apa. Kajja kita pulang" jawab jisoo.
***
Dua hari lagi aku akan menikah. Hubunganku dengan jisoo pun makin hari makin dekat saja. Aku tidak tau mengapa aku bisa secepat itu dekat dengan jisoo. Padahal aku ini termasuk orang yang sangat sulit untuk berteman dengan orang lain. Jisoo selalu membuatku nyaman saat berada didekatnya.
Astaga aku lupa, dua hari lagi aku akan menikah tapi kedua sahabatku belum ku beritahu. Aku harus segera memberi tahu mereka. Kuraih ponselku di saku jas sekolahku dan mulai mengetik pesan di chat grup kami.
Me : Jooah Hyeri kalian dimana?
Jooah : Kami disekolah. Wae?
Hyeri : Kamu rindu kami ya? Kkk