Chapter 4

516 40 1
                                    

Kamipun tiba disekolah. Tiba-tiba ponsel jisoo bergetar. Dia melihatnya.

"Appa sudah mengirimkan alamatnya. Nanti pulang kita kesana" seru jisoo. Aku mengangguk. "Kajja turun!" Titahnya. Kami pun turun. Baru saja aku dan jisoo turun tiba-tiba seseorang memanggil.

"Aerinie!" Panggil hyeri dan jooah. Mereka segera menarikku. Kedua suami mereka mendekati jisoo.
"Bagaimana semalam?" Tanya hyeri.

"Semalam? Memangnya kenapa semalam?" Tanyaku balik.

"Aigoo uri aerinie masih saja polos" seru jooah sambil menepuk dahinya. "Maksudku kau semalam tidur dengan jisoo kan? Bagaimana rasanya?" Tanya jooah.

"Ooh.. menyenangkan" jawabku. Mereka bersorak. Ada apa sebenarnya?

"Bagaimana? Apakah dia bermain kasar?" Tanya hyeri. Aku menatapnya bingung.

"Bermain? Kami tidak bermain. Memangnya bermain apa yang dilakukan malam-malam?" Tanyaku balik.

"Bermain petak umpet" jawab jooah sekenanya.

"Tidak kami tidak bermain. Lagi pula kurang kerjaan sekali aku main petak umpet malam-malam" ujarku. Kemudian mereka mengeluh bersamaan. Jisoo hanya tertawa.

"Sudah-sudah. Kami belum melakukannya. Kami terlalu lelah semalam" seru jisoo.

"Yaah sayang sekali" ujar jimin.

"Yasudah aku akan mengantar aerin keruang guru dulu" seru jisoo.

"Baiklah. Mudah-mudahn kita sekelas aerin-ah" ujar jooah.

"Ne. Aku duluan ya" aku dan jisoo pun pergi keruang guru. Semua murid menatapku dan jisoo. Aku sedikit risih namun aku mencoba untuk biasa saja.

"Masuklah! Aku akan menunggumu disini" ujar jisoo. Aku segera masuk kedalam ruang guru. Ternyata aku akan sekelas dengan jisoo. Aku dan wali kelasku pun keluar dari ruang guru. Diluar ternyata jisoo masih menungguku.

"Eoh ada joshua. Kau menunggunya?" Tanya jung ssaem pada jisoo. Jisoo membungkuk.

"Ne ssaem" jawab jisoo.

"Tak apa kau kembali kekelas saja. Aku akan mengantarnya keruang administrasi dulu" seru jung ssaem.
"Tak apa?" Tanya jisoo padaku. Aku mengangguk. "Baiklah saya permisi dulu" jisoo pun pergi menuju kelasnya. Dan aku menuju ruang administrasi. Setelah menandatangani beberapa dokumen aku dan jung ssaem pun masuk kekelas karena sudah bel masuk.

"Anak-anak! Dengar kita kedatangan murid baru. Silahkan masuk" ujar jung ssaem. Aku pun masuk kedalam kelas. Seketika seisi kelas menjadi riuh. "Tenanglah anak-anak. Silahkan perkenalkan namamu"

"Hai namaku Aerin. Lee Aerin. Mohon bantuannya" sapaku sopan.

"Baiklah ada yang ingin bertanya sesuatu padanya?" Tanya jung ssaem. Seorang namja mengangkat tangannya.

"Hai namaku lee seokmin. Aku ingin bertanya, mengapa kau cantik sekali?" Serunya.

"Tidak kok gadis disebelahmu jauh lebih cantik dariku" jawabku.

"Aigoo sudah cantik rendah hati pula" ujarnya lagi.

"Namaku jun. Boleh aku tau nomer ponselmu?"

"Tentu kitakan sekelas" jawabku. Dia tampak gembira.

"Tadi aku melihatmu bersama joshua. Apa hubungan kalian?" Tanya salah satu yeoja.

"Itu..."

"Kau sudah punya pacar?" Tanya seorang namja lagi.

"Hei kau memiliki cincin yang sama dengan joshua" ujar seseorang disebelah jisoo. Semua langsung menoleh ke jari jisoo dan jariku.

"Sudah-sudah terlalu banyak pertanyaan. Aerin-ah kau bisa duduk di belakang dengan jungkook" ujar jung ssaem. Setelah berterimakasih aku menuju mejaku. Mejaku berada di belakang jisoo. Jung ssaem pun segera keluar kelas. Karena ini bukan waktunya dia mengajar.

Marriage at High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang