Hari ini adalah hari pernikahanku. Astaga rasanya aku mau mati karena gugup. Sekarang aku sedang berada diruang tunggu pengantin. Sejak tadi para keluargaku menemuiku untuk memberikan selamat.
"Annyeong" pekik hyeri dan jooah saat membuka pintu. Mereka pun masuk.
"Aigoo yeppeo" ujar jooah.
"Like a barbie" ujar hyeri.
"Gomawo" ujarku sambil tersenyum. "Aigoo aku gugup sekali" seruku.
"Tak apa.. dulu juga kami sama gugupnya denganmu" ujar jooah.
"Lebih baik sekarang kita berfoto" ujar hyerin. Kamipun berfoto.
"Aerin-ah kajja" seru appa.
"Ne appa" jawabku.
***
Acarapun selesai. Masih ada beberapa kerabat dan juga sabahatku dan jisoo.
"Jisoo-ya! Aerin-ah bisa bicara sebentar?" Seru eomma dan eommeonim. Kami mengikuti mereka. Kami duduk ditaman belakang. Disana sudah ada appa dan abeonim.
"Jisoo-yah tolong jaga aerin kami ya. Dia itu manja sekali. Tapi dia cukup mandiri. Dia anaknya penurut jadi kau tidak usah khawatir. Dan dia sangat polos mungkin nanti kepolosannya dia akan membuatmu jengkel. Dia tidak suka dibentak. Cukup diberitahu alasannya saja dia juga akan mengerti. Dia itu sangat peka jadi hati-hati kalau kau ingin berbohong padanya. Aku yakin kebohonganmu akan teruangkap dalam 15menit. Jadi jangan coba berbohong dengannya. Satu lagi kalau dia sedang marah kau tidak usah khawatir dia tidak akan memasakkan sesuatu untukmu. Dia akan tetap profesional mengurus keperluanmu walau dia marah padamu" jelas appa.
"Aerin itu tidak akan bilang dia sedang sakit sampai sakit itu parah. Jadi eomma mohon untuk memgingatkan dia tentang kesehatan" tambah eomma
"Ne abeonim dan eommeonim. Saya pasti akan menjaganya dengan baik. Dan saya tidak akan membohonginya. Saya janji" jawab jisoo penuh keyakinan.
"Dan untuk aerin. Jisoo itu kalau sedang sakit sangat amat manja jadi harap maklum. Dan jika dia menginginkan sesuatu harus dituruti tidak boleh tidak. Dia itu keras kepala, jadi kumohon bersabarlah. Dia juga suka mengatur. Tapi tenang saja dia tidak suka membentak seseorang kecuali namja" jelas abeonim.
"Ne abeonim aku akan berusaha" jawabku.
"Jisoo itu ceroboh dia kadang pelupa. Dia tidak bisa menyiapkan bajunya sendiri. Dia tidak bisa memakai dasi sendiri" tambah emmeonim.
"Ne eommeonim aku akan berusaha mengurus dia dengan baik" jawabku.
"Terimakasih aerin-ah" seru eommeonim sambil memelukku.
"Hari ini kalian tinggal dirumahku dulu ya? Kami masih belum selesai membereskan peralatam kalian dirumah baru. Tak apa kan?" Tanya abeonim.
"Ne" jawab aku dan jisoo.
"Karena itu sudah larut kalian boleh pulang duluan. Kami masih ada urusan sebentar" ujar eomma.
"Ne. Kami permisi dulu" ujar aku dan jisoo. Setelah berpamitan kamipun memutuskan untuk langsung pulang.
***
"Kamu mandi duluan saja. Aku masih harus membuka jepit-jepit ini" ujarku sambil berjalan ke arah kaca di kamar jisoo. Jisoo mengangguk, dia mengambil pakaian dilemarinya dan pergi mandi.Setelah selesai membuka jepit-jepit itu aku duduk di pinggir ranjang jisoo. Tak lama jisoo keluar dengan rambut sedikit basah.
"Mandilah" titahnya.
"Eumm pakaian ku bagaimana?" Tanyaku.
"Coba kita lihat lemari mungkin eomma menaruh pakaianmu di lemariku" ujar jisoo. "Hanya ada seragammu" seru jisoo. "Pakai ini dulu ya? Tak apa kan?" Tanya jisoo sambil menyodorkan kaos dan training miliknya.