Deghhh....
Seketika perasaan aufa menjadi tak karuan, wangi parfum nya sangat menenang kan, aufa pun tercenung seketika.
"Hey..kok bengong, gue harryzky sukmana, panggil gue harry " sambil menjulurkan tangan untuk bersalaman, dan lagi lagi aufa bengong sendiri, adinda pun menendang kaki aufa hingga dia tersadar
"Oh iya,gue Taqiyah aufadwa"jawab aufa
"Nice name, salam kenal ya"
seketika perasaan hangat menyebar di darah nya..ada perasaan yang lain saat tangan mereka berjabat, aufa sendiri pun tak tau perasaan apa itu.Jam pertama telah selesai diisi dengan perkenalan singkat dengan teman teman di kelasnya, ada yang tukang gosip, tukang tidur, kutu buku, pelawak, dan masih banyak lagi sifat sifat yang bisa di bayangkan bakal seru untuk dijadikan teman.
"Fa, udah ngisi formulir eskul belum? mau ngambil eskul apa" tanya adinda saat mereka berada di kantin saat jam istirahat
"Belum tau din, kalo padus sih pasti, tapi pengen photograph juga, smoga aja jadwalnya ga tumburan, kalo elo?"
Seketika seulas senyum mengembang dari bibir adinda, perasaan aufa mulai ga enak
"Mau eskul karate sama silat rencana nya"jawab adinda
"Mampuss, seriusan din, anggun banget ya eskul pilihan lo" seketika tawa mereka membahana ke seluruh kantinKringgggggg...
Alis aufa mengernyit saat telinga nya mendengar bunyi yang sangat mengganggu, perlahan tangan nya bergerak mengambil jam beaker yg bertengger manis di meja samping tempat tidur nya.
Matanya menoleh ke arah jam yg tadi diambilnya
"Oh my god!!" Terdengar suara teriakan aufa, jam telah menunjukkan pukul 06.00 dan dia belum siap apa pun..aufa aufa.Sekejap aufa melihat pantulan diri nya di cermin sebelum turun dari kamarnya.
"Ok, siap" aufa bergumam."Pagi bunda, pagi pa" aufa menciun bunda nya yg terlihat sedang sibuk menyiapkan sarapan dan papa nya yang sedang minum kopi di meja makan
"Pagi sayang, jangan lari-lari gitu aufa anak bunda, kalau jatuh gimana, hati hati dong" omel bunda
"Iya bunda,aufa berangkat dulu ya udah telat ini"
"Aufa sarapan dulu sayang"teriak papa, sedangkan aufa udah berlalu
"Aufa udah telat banget pa, nnti aufa dihukum, daahh nda, daah papa"
Aufa masuk ke mobil yg membelah padatnya ibu kotaBel masuk berbunyi tepat saat aufa didepan gerbang sekolahnya
Masih ramai, gumam aufa, biasanya kalau sudah bel semua murid langsung masuk ke dalam kelas masing masing.Mata aufa menoleh kesekeliling untuk mencari sahabat nya, dan didapati adinda sedang bercanda dengan teman yang lain di pinggir lapangan
"din, belum masuk apa, kan udah bel"tanya aufa
"Lo emang gak updet banget aufa, ada acara besar dalam rangka ulang tahun sekolah lo gak tau, ckckck"
"Emang gamau tau cantikk"jawab aufa santai.
Selanjutnya aufa mendengar sorakan dari murid murid yang udah berdiri di pinggir pinggir lapangan
"Apaan sih, kok heboh gini, perpustakaan aja yuk din, males gue"
Rengek aufa yang udah mulai males dan di kacangin adinda yang dari tadi melongo parah
"Dinn.." panggil aufa dan menoleh ke alah penglihatan adinda, aufa pun ikut ikutan melongo, lebih parah dari dinda
"Aufaaa...ituu temen sekelas kita kan, harryzky, sumpah keren bangett, dia kapten nya"teriak adinda tanpa memalingkan wajahnya dari kapten bola yang ganteng, babby face, keren, tinggi. Harryzky Sukmana
Jangan ditanyakan bagaimana reaksi aufa,mungkin dia sudah di bulan sekarang,hahah"Kelas aja lah din, ga ada keren-keren nya"aufa pun mengumpat dirinya sendiri kenapa kata kata itu bisa keluar dari bibirnya.
Adinda seketika menoleh ke arah aufa
"Aufa, kayaknya lo harus ke psikiater deh, atau ke spesialis mata, rabun jauh ya lo, ganteng aufaa..kerenn""Enak aja ngatain gue rabun, emang gak ganteng kok"ucap aufa sambil mengumpat dalam hati, bodoh.
tapi tau sendiri seorang aufa, jual mahall dan gengsinya luar biasaaHy readers
Maaf ya kalo ceritanya jelek, ga nyambung, dan singkat banget updet nya:-(maapin
Maklum lah amatiran author nya
Smoga banyak yang tau dan suka sama ceritanya18.13 27april2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Sabar
RomanceMasalah tidak akan menjadi rumit jika kamu bisa menyikapinya dengan sabar dan kelapangan hati Tapi..akan ada saatnya orang sabar pergi meninggalkan apa yang membuat dia tidak sabar