Pengakuan

362 40 4
                                    


Pada saat jam makan siang, Junhoe dan Jinhwan berpapasan. Si lelaki bertubuh mungil itu berucap, memulai percakapan.

"Ya. Surat ini darimu?" tanyanya sembari menggerak-gerakkan selembaran kertas putih di tangannya, sementara itu, kedua alis Junhoe menaut, "Surat?" katanya. "Untuk apa menggunakan surat, hyung. Sekarang sudah modern, kuno sekali sih!" balasnya diselingi sebuah kekehan renyah, Jinhwan menatap lelaki dihadapannya dengan sinis, menggertakkan giginya sebelum berucap. "Tch, yasudah!" katanya, "Minggir! Aku mau makan!" tambahnya.

Junhoe mengangguk, tapi setelahnya, jemarinya menarik surat yang berada di tangan Jinhwan tanpa permisi. Pemuda itu melangkah dengan santainya tanpa memedulikan hyung-nya yang terus berteriak memanggil namanya.

"Koo Junhoe kurang ajar!"

.

.

.

Sesampainya dirumah seusai sekolah, Junhoe membanting tubuhnya keatas kasur. Jemarinya terangkat, memandang sebuah kertas yang ia ambil paksa dari Jinhwan. Siang tadi, pemuda berukuran mungil itu menghampirinya dan menanyakan 'apakah Junhoe yang memberikan surat ini padanya'. Junhoe yang tidak tahu-menahu hanya menggeleng serta memberikan responan atas pertanyaan hyung mungil itu.

Kini ia merebahkan diri diatas kasur, membaca selembar kertas itu dengan teliti sampai tidak ada satupun bagian dari surat tersebut yang ia lewati. Junhoe berteriak keras, kemudian mengacak surai legamnya frustasi. "Surat ini dari siapa sih?!" bertanya pada diri sendiri.

Selanjutnya, jemarinya itu merogoh saku celananya, mengambil sebuah handphone. Dengan cekatan, jemari-jemarinya itu menuliskan sebuah pesan untuk seseorang. Kim Donghyuk, siapa lagi orang yang rela menemaninya disaat dirinya merasa frustasi seperti ini.

Kemarilah, Kim Donghyuk. Aku butuh teman cerita. -17.21, pesan terkirim.

Tapi aku lapar loh. Tidak apa? -17.22, pesan terkirim.

Akan ku hidangkan daging barbeque setibanya kau dirumahku, Tuan Kim. -17.22, pesan terkirim.

Deal!!! xD – 17.23, pesan terkirim

Malamnya, pukul 7.

Pekarangan rumah yang terletak didalam kediaman keluarga Koo dipenuhi asap bakar-bakaran, ditambah dengan aroma khas daging barbeque. Tepat, akibat janjinya pada Donghyuk, Junhoe harus repot-repot membeli beberapa plastic berisi daging kiloan serta bumbunya. Walaupun keduanya sudah dekat antara satu-sama lain sejak kecil, keduanya masih sering memanfaatkan kebaikan masing-masing. Maksudnya itu semacam... 'ada uang ada barang', seperti halnya ini contohnya, Junhoe membutuhkan Donghyuk sebagai teman cerita, dan kebetulan, lelaki bermarga Kim ini sedang dilanda kelaparan. Jadi, kenapa tidak memanfaatkan cara ini?

Junhoe sibuk membolak-balikkan dagingnya, sementara Donghyuk sibuk dengan dunianya sendiri. Bermain ponsel. Apalagi kalau bukan untuk mengecek info baru mengenai SNSD? Ya, Donghyuk adalah fanboy dari girlband jebolan SM Entertainment, tidak berbeda dengan Junhoe, namun bedanya, Junhoe lebih menyukai f(x) ketimbang SNSD.

"Nampaknya aku membutuhkan bantuanmu, Tuan Kim." Ujar Junhoe.

"Uh-Oh, ye Tuan Koo. Mari ku bantu." Balas Donghyuk. Ia bangkit meninggalkan singgasananya, menghampiri Junhoe dengan mesin pemanggang itu. "Untuk kedepannya jika kau tidak dapat menggunakan mesin pemanggang ini dengan baik, jangan pernah mengiming-imingiku dengan 'suguhan daging barbeque buatanmu, arrachi?" tambahnya lagi, bercanda.

Si partner mendengus keras, lalu meninju lengan Donghyuk pelan, setelahnya kedua bersahabat ini tertawa akibat kekonyolan masing-masing. "Tidak akan lagi, Donghyuk-ah!"

Daging barbeque tersebut disajikan diatas mangkuk yang penuh berisi nasi, Junhoe dan Donghyuk memakan hidangannya tanpa mengucapkan sepatah maupun dua patah kata. Terlalu asik dengan makanan di mangkuk masing-masing.

"Junhoe-ya."

"Hm."

"Apa yang mau kau ceritakan?" Tanya Donghyuk, "Orang itu." Ucap Junhoe, ia memberi jeda pada ucapan tadi, pasalnya, ia masih harus menelan daging barbeque dahulu. Lalu setelahnya, "Kau tahu, kurasa sekarang ini aku... gay." Mendengar ucapan sahabatnya itu membuat Donghyuk menyemburkan sisa nasi di mulutnya, yang benar saja. Junhoe gay?

Tidak percaya dengan ucapan Junhoe barusan, Donghyuk melayangkan sebuah candaan garing, "Hahaha. Yang benar saja, Jun." katanya. Sementara partner yang diajak berbicara malah mengabaikan ucapan Donghyuk selama beberapa detik, dan ya, ia telah kehilangan selera makan.

Donghyuk mengangguk beberapa kali, ia mencoba untuk menerima sebuah kenyataan baru yang ternyata sahabatnya ini adalah seseorang yang 'penyuka sesama jenis' alias gay. Donghyuk menepuk bahu Junhoe pelan, "Sudahlah, yang itu tidak perlu dimasalahkan." Ucapnya, mencoba untuk menenangkan si kawan seperjuangan. "Biarkan semua mengalir layaknya air, Jun!" tambah Donghyuk, mencoba untuk menenangkan Junhoe.

Junhoe mengulum sebuah senyuman dengan sebuah anggukkan sebagai sebuah respon atas ucapan Donghyuk, "Aku sempat memikirkan ini selama beberapa hari." Ucap Junhoe dengan nada menggantung, "Kau tahu? Ini rasanya begitu mengganjal, aku menyukai hyung itu." Tambahnya lagi, Donghyuk diam dengan berjuta pertanyaan mengenai 'siapa hyung yang Junhoe maksud'. Sejujurnya ia ingin bertanya, namun Donghyuk memutuskan untuk membungkam mulutnya, dia membiarkan sahabatnya ini mengeluarkan semua apa yang ingin ia katakan.

"Nyaman bersamanya. Aku tidak pernah merasa senyaman ini saat dengan mantan kekasihku, Lalice." Sedikit mengingat masa lalu, Lalice merupakan mantan kekasih Junhoe. Wanita yang sejak dulu ia sukai, ia puja. Namun disaat Junhoe mendapatkannya, Lalice malah memanfaatkan semua yang Junhoe punya. Junhoe dilanda trauma berat karena ini.

Donghyuk menghela napasnya dengan berat, "Jangan Lalice lagi." Respon Donghyuk. Memang benar dulu itu hanya masalah pribadi antara Junhoe dan Lalice, namun Donghyuk tidak dapat tinggal diam. Segala yang menjadi masalah Junhoe sama saja dengan masalahnya. Dan sekarang entah bagaimana kabar gadis itu.

Junhoe menganggukkan kepalanya beberapa kali, "Aku juga cemburu dengan surat itu." Tambah Junhoe lagi seraya membiarkan lawan bicaranya ini penasaran mengenai siapa orang yang dapat mengambil hati Junhoe yang selama ini lelaki itu tutup rapat.

"Bagaimana ini, aku menyukai Jinhwan hyung."

.

.

.

.


YA HALO SEMUANYAAA X"D

Mian mian mian baru bisa update sekarang karena kesibukan writer yang harus bantu-bantu buat pensi sekolah x"D Rencananya aku mau buat FF baru. Baru rencana sih, tapi aku terima request cast dari kalian! ^-^)9 

GOMAWOOOOOO

Oh- Jangan lupa vomment~~

Why do I keep needing you?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang