Continue Part 3

12.1K 723 3
                                    

* * *
Di sinilah kami sekarang, Kantor RT. Kami sedang diintrogasi layaknya maling yang ketangkap basah.

"Jadi benar anda akan bertanggung jawab pada tukang baso itu." Aku hanya mengangguk.

Pak RT beralih kepada Aya yang terus mengerutu dan mendengus kesal.

"Jadi, hubungan kalian ini apa?"

"Siapa? Aku dan dia, tentu saja tidak ada apa-apa," ucap Aya.

Pak Rt menggebrak meja yang jelas saja membuatku dan Aya terlonjak.

"Jadi kalian ini pasangan gelap? Datang dari kota hanya untuk melakukan tindakkan tak senonoh."

Whatt? Apa yang dia katakan tadi?
Wajah Aya menggelap, aku yakin dia akan menyemburkan murkanya pada pak RT yang tidak tahu diri ini.

Brakkk..

Aya balas menggebrak meja, itu bahkan lebih keras dari yang pak RT tadi lakukan.

"Jaga ucapan Bapak, ya. Saya bisa saja menuntut anda dengan tuduhan pencemaran nama baik," ucap Aya berapi-api. Hah rasakan!

Kulihat pak RT itu terlihat tidak peduli, entah ia tuli atau apa, ia hanya mencorat-coret kertas seperti menulis sesuatu.

"Ini surat untuk ke KUA, kalian akan menikah hari ini," ucapnya datar seraya membenarkan kopiahnya yang miring.
WHATT?

Singkat cerita akhirnya aku dan Aya menikah. Menjadikan kita pasangan suami istri yang tidak pernah akur, ada saja perabotan rumah yang selalu diganti setiap minggunya karena Aya selalu melemparnya saat aku mengerjainya.

FLASHBACK OFF

♥♚♥

Aku tersenyum sendiri saat mengingat kejadian itu. Bisakah aku membuat Aya cebol mencintaiku? Entahlah, hanya waktu yang bisa menjawab.

* * *

"Aya.. Cebol kau di mana?" Teriakku memanggilnya.

Rumah ini terlihat sepi, biasanya sore seperti ini Aya suka menyalakan musik dengan volume yang tinggi.

"AYA," ulangku saat tidak juga mendapat sahutan.

Kemana istri cebolku?

Aku berjalan menuju taman, dapur, kolam berenang. Satu-persatu kamar di rumah ini sudah aku temui tapi tidak juga menemukan keberadaannya. Aku sudah bertanya pada semua pembantu dan supir tapi mereka juga tidak mengetahui keberadaan si cebol.

Aku mulai panik, saat kulihat kucingnya pun tidak ada di kandangnya. Apa mungkin Aya kabur karena sudah lelah dengan pernikahan ini?

Langkahku terhenti saat melihat pintu kamarnya yang terbuka dengan lampu padam, kamar terakhir yang belum kutemui.

"Aya, kau kenapa?" Kulihat ia sedang menangis tersedu-sedu di pojokan kamar dengan tisu yang sudah berceceran dilantai.

"Rio, Al-Albert mati," ucapnya terisak.
Siapa Albert? Pacarnya? Selingkuhannya?

"Siapa Albert?" tanyaku.

"Kucingku hik..hik..Dia mati tertabrak bajaj."

Aku mengusap kasar wajahku, kucing. Hanya karena kucing dia sampai seperti ini.

"Sekarang kucingmu di mana?"

"Dia sudah dikubur Mang Maman, keadaannya sangat mengenaskan Rio, aku melihat dengan jelas saat bajaj itu menabrak Albert." Sekarang tangisnya semakin histeris.

"Sudahlah Aya, dia sudah tenang di alam sana. Sekarang kita makan ya! Kau pasti belum makan." Aku berusaha membujuknya, tapi Aya tidak bergeming ia membenamkan wajahnya dilekukan lututnya.

"Aku tidak mau, mungkin Albert kedinginan di sana dia kelaparan."
Ya Tuhan dia kekanakan sekali.

* * *

Saat ini aku sedang menemani Aya di kamarnya, karena ia tidak mau beranjak dari kamar sejak tadi sore, wajahnya terlihat sangat menyedihkan. Aku tidak tahu kenapa kucing itu sangat berharga baginya.

"Rio." kali ini ia mendongak.

"Iya."

"Maaf tentang boxermu, aku benar-benar tidak tahu kalau itu punyamu," ucapnya terlihat menyesal.

Oh ternyata dia masih mengingatnya.

"Tidak apa-apa, aku hanya kecewa karena itu pemberian Nenekku."

"Benarkah?" Matanya kembali berkaca-kaca, kurasa ia akan menangis lagi.

"Sttt..Tidak apa Aya aku tahu kau tidak sengaja."

"Ma-af."

"Iya, sudahlah sekarang kau tidur ini sudah terlalu larut."

"Baiklah. Tapi kau temani aku, setidaknya sampai aku terlelap."

Aku mengangguk, perlahan mata Aya pun tertutup dengan nafas yang berhembus teratur, kurasa dia sudah tidur. Hari ini aku baru melihat sisi lemah wanita ini, tidak ada pertengkaran hari ini dia terlihat jinak, mungkin karena kematian kucingnya yang bernama Albert itu.

"Selamat malam princess cebolku. Aku mencintaimu."

♥♚♥

STUPID COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang