Sorry ya, baru bisa update sekarang 😊
------------------------------------------------------
Clara menyusuri lorong demi lorong kampus yang mulai sepi, bukan karna kampus yang tak berpenghuni. Tapi entah mengapa Clara merasa ia benar-benar sendirian, tidak seorang pun yang melihatnya berjalan. Bagaikan mimpi yang diluar batas.
Clara masuk ke kelasnya. Kosong.
'BRAKK'
Pintu tertutup dengan sendirinya. Titik beku mulai terasa pada AC yang di fasilitasi oleh kampus. Deru angin dunia liar mulai terasa bertiup kencang di sekitar Clara.
Clara menggenggam kedua belah jemari-jemari tangannya.
"Mengikuti apa yang kau rasakan gadis manis ??"
Sebuah suara berasal dari belakangnya, tepat ditelinganya. Clara berbalik, tidak ada siapa-siapa disana. Hanya dirinya.
"Apa yang kau cari titisanku ?. Mencariku ?. Bercerminlah, maka kau akan melihat aku".
Suara itu kembali terdengar. Suara yang menderu seperti angin ribut.
"Siapa kau ?. Apa mau-mu ?" Clara memberanikan diri membuka suara. Bahkan mungkin dinding pun bisa tau kalau dirinya ketakutan saat ini.
"Aku mau pangeranku. Kembalikan dia, dan kau harus lenyap"
Clara membelalak. Ia semakin kuat mencengkram tangannya. Clara benar-benar tidak mengerti dengan apa yang dimaksudkan oleh suara itu. Pangeran ? pangeran siapa ? Clara tidak pernah bertemu seorang pangeran.
Clara terus bergumam di benaknya. Angin yang di rasakannya pun semakin mencekam. Clara tau, ia bertemu dengan iblis saat ini.
'PRANGGG'
Sederetan kursi berjatuhan. Clara memejamkan matanya.
"Jangan berpikir aku marah gadis manis. Aku memang marah dan aku memang iblis. KAU TAK BERNIAT MENGEMBALIKAN PANGERANKU" suara itu menggemakan teriakan keras mengerikan. Seolah iblis itu tau apa yang sedang Clara pikirkan.
Angin disekitarnya pun semakin kencang. Barang-barang mulai terbang berserakan. Bangku-bangku berjatuhan. Kelas itu sekarang benar-benar seperti gudang barang yang sangat berantakan.
Clara berjalan mundur kesudut ruangan. Dia benar-benar takut kali ini.
"KEMBALIKAAAAAANNNNNNN"
Teriakan makin menggema didalam ruangan itu, Clara terduduk menutup telinganya. "Tidak, aku tidak tau apa-apa". Clara menggelang kencang.
"MATIIIIII KAUUU"
Sebuah kursi melayang kearah dimana Clara berada. "AAAAAAAAAAAAAAAAAA" Clara berteriak sekencang yang ia bisa, berharap seseorang diluar sana mendengarnya.
"Clara" sebuah suara menggema di telinga Clara. Clara mengenali suara itu. Clara membuka matanya, ia berdiri dan memeluk siapa yang menyebutkan namanya.
"Rafa, dia datang. Dia datang". Clara gemetar.
"Siapa ??"
"Dia, aku tidak tau. Lihat kelas ini berantakan karna kemarahannya"
Rafa mengernyitkan dahinya menatap seluruh ruangan, tidak ada yang berantakan semuanya rapi, bahkan sangat rapi.
"Tidak terjadi apa-apa, kelas ini sangat bersih"
"Ada aura sakral disini. Dia belum pergi". Rena menatap ujung sudut ruangan, terlihat sebelah sudut bibirnya mengangkat.
"Mereka mengincarmu Clara. Jiwa pangerannya ada padamu" tatapan Rena tidak lepas dari sudut ruangan itu.
"Pangeran ??" Rafa kembali bertanya.------------------------------------------------------
Next part : The Dreams~ 01-05-16 ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Would of Dream 2
FantasySequel Dream Catcher (Penjerat Iblis) Sebuah kisa masa lalu yang belum terselesaikan. *** "Oh mungkin pangeran disebelahmu akan mengenali mana sahabatnya.Bagaimana pangeran William. Siapa sahabatmu yang diam-diam kau sukai ?? atau lebih jelasnya ora...