[5] WoD - The Dreams

22 11 0
                                    

Vote and Comment please :)

------------------------------------------------------

[5] WoD - The Dreams

Clara diam melamun memandangin pohon besar diseberang jalan. Semantar Rena dan Rafa sibuk memainkan kartu remi. Sesekali baik Rena atau Rafa selalu melirik Clara yang selalu diam memandang pohon besar itu.

Sesekali Rena menyenggol Clara dengan sikunya. Namun masih tidak ada jawaban. Rena menengadagkan tangan kirinya dari balik meja, kemudian menggeleng pelan tidak ditemukan aura apapun disekitarnya.

Rafa menatap Rena seolah bertanya apa yang sedang terjadi dengan Clara yang sedari tadi selalu diam tak bergeming ketika dipanggil atau bahkan disenggol.

Clara berdiri. Rafa sempat melihat manik biru dimata Clara berubah menjadi merah kecoklatan yang terpancar seperdetik. Pandangan Clara kosong, perlahan Clara melangkah keluar dari apitan meja.

"Clara"

Beberapa kali Rafa memanggil namanya, sedikit pun tidak ada respon dari Clara.

"Dibalik sana Rafa" Rena mengarahkan jarinya kepohon "Kejar Clara. Tahan dia"

Rena dan Rafa mengejar Clara yang sudah mulai ingin menyebrang jalan kompleks yang sepi.

Rafa menahan pergelangan tangan Clara, tapi Clara menepisnya dengan kuat. "Rena ambil tindakan"

Rena menepuk pelan bahu Clara dan menutup mata Clara.

Clara pingsan tidak sadarkan diri.

*

Rafa dan Rena duduk dilantai kamar dimana Clara sedang berbaring tidak sadarkan diri ditempat tidur.

Rumah itu gelap gulita saat ini. Seluruh listrik dirumah memang di padamkan dari saklarnya oleh Rafa. Hanya ada lilin merah yang menyalah ditengah-tengah Rafa dan Rena. Rena mulai membuka buku tebal coklat peninggalan neneknya, sementara Rafa terus menjaga lilin agar tidak padam.

"Ada hasil untuk ini ??" Rafa mulai bertanya kepada chelsea yang masih sibuk membaca bukunya yang lumayan bersinar didalam gelap.

"Kita biarkan dia pergi malam ini. Dan kau harus mengikuti kemana arwah itu membawa Clara. Dan jangan terkejut" Rena menjulurkan telapak tangnnya keatas lilin merah didepannya.

Rafa mencengkram pergelangan tangan Rena, mencegahnya menyentuh api. "Apa maksudnya ??"

"Kau akan......"

Ucapan Rena terhenti. Lilin dihadapannya sudah padam diterpa angin "Saatnya"

Rafa melihat Clara. Clara sudah tidak ada diatas tempat tidur. Tirai kamar Rena sudah terbuka lebar dengan daun jendela yang menganga membiarkan semburat bulan merah masuk menyinari kamar.

Rafa berlari keluar jendela, tidak ada Clara disana. Bagaimana bisa Clara sudah berada dibawah sana berjalan dengan pasti dihalaman.

"Rafa cepat" Rena berlari mendahului untuk keluar rumah.

*

"Kau ikut datang temanku ,North"

Sesosok binatang besar menatap Rena. Mungkin raja iblis. Laba-laba berkepala manusia dan ekor kalajengking dengan gigi tajam bertaring. Binatang itu menatap kearah Rena.

"Kembalikan temanku iblis JAHAT"

Rena menghardik binatang menyeramkan itu.

"Kau sangat emosi North. Sabar, kita sudah lama tidak bertemu. Ingatkah kita pernah bekerja sama ??"

"Aku tidak mengenalmu"

"ohh. Kau bukan North. Kau anak cicitnya" ia menyeringai. Sangat menyeramkan, tidak bagi Rena.

"Kembalikan SAHABATKU!"

"Yang mana sahabatmu ?? yang ini ??" iblis itu mengarahkan satu kakinya kearah perempuan dihadapannya. "Oh bukan bukan, dia ini bukan sahabatmu. Dia pengikutku, putri Yuniko".

------------------------------------------------------

~02-05-16~

Would of Dream 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang