[2]WoD - Iblis (?)

59 13 0
                                    

Readers : "Thor,kok lama sih updatenya (?)".

Author :"sabar aja ya. Btw, ini aku udah update kok, kurang baik apa sih aku ini. Meskipun usek bela-belain update :")".

⚫Coba liat mulmed ya, ada picture-nya Rafa Leonidas and Clara Yuniko

***

Aku tengah duduk termenung dibalkon kamar Rena. Semenjak aku mengalami Déjà vu itu, aku lebih sering tinggal dengan Rena. Bukan kemauanku, tapi kemauan Rena juga. Dia bilang jika nanti aku mengalami de-javu yg menakutkan, aku tidak sendirian. Setidaknya ada Rena. Rena percaya dengan apa yg aku katakan sama seperti halnya yg dulu pernah Rafa alami.

"Clara. Kau mau melihat ini"

Rena sudaah ada dibelakangku duduk menghadap meja yg diatasnya terdapat sebuah buku coklat tebal, mirip sebuah kitab kuno yang ada difilm-film sejenis 'Harry Potter'.

Buku yang aneh. Rena membuka lembar demi lembar buku itu. Ada banyak tulisan tangan dan gambar yang ditulis dari sebuah pensil berbatang seperti tanah. Ada satu gambar yang menarik perhatianku. Gambar seekor laba-laba besar dengan delapan kaki kokoh kuat, ekor yg menyerupai ekor kalajengking dan berkepala setan. Sebenarnya kepala manusia dengan mata besar dan gigi taring besar. Rena bilang itu setan berdasarkan penjelasan tulisan abstrak kuno yg ada, yang aku tidak bisa membacanya.

Kemudian aku tanyakan kepada Rena, dari mana dia dapatkan buku ini dan dia bilang ini punya buyut dari buyutnya. Semacam warisan bergenerasi.

"Dream catcherku ini juga warisan dari buyutku. Buyutku bikin sendiri" aku menunjukan gelang berbulu merak yg tak pernah lepas dariku sehari pun. Bahkan benda ini juga yg membuat Rafa bertahan berteman denganku.

"Rena ?? binatang apa itu sebenarnya ??"

Rena melirikku dengan tajam. Di wajahnya ada beberapa ekspresi yang tidak bisa ku mengerti sama sekali. Ada ekspresi marah, takut, kasian atau bahkan ekspresi yang entah apa namanya.

"Hati-hati menyebut namanya Clara. Jika dia mendengar, dia bisa saja mendatangimu sekarang atau bahakn nanti malam didalam mimpimu"

"benarkah ?? bukankah ini hanya sebuah gambar dan binatang ini sudah musnah berabad-abad lalu ??"

"Dia iblis, dia setan dia masih ada. Tidak akan pernah mati. Hidup ketika seseorang membangkitkannya. Raja setan gunung suku indian kuno. Raja setan yang memiliki banyak memiliki pengikut bahkan binatang simbolis zodiak pun menjadi salah satu budaknya."

Aku tertegun, bulu kuduk ku berdiri dengan sendirinya. Bagaimana kalau yang dikatakan oleh Rena benar, dan aku akan didatanginya malam ini. Semoga saja tidak. Melihat gambarnya saja sudah menyeramkan, bagaimana aslinya yang 3 kali lipat mungkin lebih menyaramkan.

"Prajurit iblis yang mengejar putri Yuniko dimimpi Rafa adalah salah satu zodiak hidup jaman kuno. Orang bertubuh kuda dan berwajah setan dengan rambut panjang. Tapi kau tau Clara, jangan kalian pkir mimpi Rafa akan usai saat menghilangnya Yuniko. Mimpi itu masih akan berlanjut sampai musnah raja iblis. Tapi entah dengan siapa lagi mimpi itu akan dihinggapi. Entah datang sebgai mimpi atau datang bebnar-benar sebagai petualangan dialam lain"

Aku terdiam, menatap lekat-lekat buku itu. Sedikit pun aku tidak takut menghadapi apa yg Rena katakan. Ada satu kata yang ingin meledak dari mulutku. Tapi aku tidak bisa menebaknya begitu saja. Ini seperti sulit diartikan.

'Javuhhhhh'

Aku terperanjat mendengar suara dingin menakutkan lewat ditelingaku seperti hembusan angin kecil. Rena menatapku dengan heran. Melihatku yg menoleh kesana kemari melihat dedaunan mana yang terbang tertiup angin. Tetapi tidak ada yang tertiup angin. Hawa dingin malam ini membuatku tidak mengerti apa yang terjadi disekelilingku.

Rena menutup kembali buku sejarah warisan moyangnya itu. Rena mengira mungkin aku ketakutan karna bukunya itu.

Aku terdiam menatap kepohon beringin diseberang jalan sana. Sosok berbaju putih berdiri tenang dibawahnya. Sesuatu melintas dimataku. Dimana aku sedang berdiri dibawah pohon itu, berhadpan dengan perempuan berambut panjang dengan mutiara merah disisi telinganya, memperebutkan sesuatu. Lidah ku menjadi gugup dan keluh, sulit digerakkan. Bahkan ketika chelsea menyentuh pundakku, tidak ada sedikitpun respon dari tubuhku. Bayangan itu sibuk menrkamku dan mendorongku masuk kesebuah lubang hitam yang entah kemana arahnya.

Sinar merah menerpa mataku dari bawah pohon sana. Aku rasa itu sinar dari mata seseorang yg berdiri dibawah pohon sana. Dan aku tersadar ketika orang berbaju putih itu menghilang dibalik pohon. Rena menutup mataku dengan telapak tangannya. Pandanganku buram, dan aku baru tau kalau Rena membuatku pingsan tidak sadarkan diri.

Would of Dream 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang