[6] WoD - Dream Catcher

30 12 0
                                    

Vote and Comment please guys, jangan jadi pembaca gelap.

Part terakhir.

------------------------------------------------------

[6] WoD - Dream Catcher (Ending)

"Yang mana sahabatmu ? yang ini ?" iblis itu mengarahkan satu kakinya kearah perempuan dihadapannya. "Oh bukan bukan, dia ini bukan sahabatmu. Dia pengikutku, putri Yuniko".

'Putri Yuniko ?'

Rafa terlonjak. Ada 2 orang yang sangat mirip dihadapannya. Orang yang pernah ia kagumi bagai sebuah mimpi semalam Putri Yuniko. Bukankah putri Yuniko musnah bersama Dream Chatcher yang berisi raja iblis ? mengapa ia masih bisa berdiri tegak dihadapan Rafa dan bersama iblis itu ? apa ini sebenarnya ?.

"Oh mungkin pangeran disebelahmu akan mengenali mana sahabatnya" iblis itu kembali melanjtkan ucapannnya, kali ini mengarah kepada Rafa. " Bagaimana pangeran William. Siapa sahabatmu yang diam-diam kau sukai ? atau lebih jelasnya orang yang kau sukai. Putri Yuniko-ku ? atau gadis itu ?"

Rafa diam menundukan kepalanya. 'Pangeran William ?' ia benar-benar tidak menyangka ucapan Rena tempo hari yang mengetas namakan pangeran dan dirinya itu ada sangkut pautnya.

"Rafa"

Rena beberapa kali memanggil Rafa, namun Rafa tetap diam. Dikepalanya berkecamuk banyak pertanyaan yang menyimpang dari pertanyaan yang diajukan kepadanya beberapa menit lalu.

"Aku tau pangeran, kau masih bingung dengan semua ini dan mimpimu tempo waktu lalu. Biar aku jelaskan".

Rafa mengangkat kepalanya, mentapa kearah dimana manik mata merah darah itu berada. Rafa terdiam. Perlahan-lahan mata Rafa mulai sayu tertutup.

"Mimpi mu hanyalah permainanku pangeran William. Aku menginginkan kitabnya. Namun kau tidak tau sama sekali tentang hal itu"

Rena menatap Rafa yang sudah mulai terlena sihir manik merah darah itu. Ia harus melakukan sesuatu.

"RAFA, JANGAN TATAP MATANYA" Rena berteriak agar Rafa bisa mendengranya. Tapi sia-sia RAfa tidak menghiraukannya.

Iblis itu menyeringai makin lebar. "Kau tau dimana kitab itu pangeran. Bekerja samalah denganku, kita akan menguasai semua yang kita inginkan dan kau akan dapatkan orang yang kau cinta".

"RAFA"

Rafa tersenyum. Sepertinya ia sudah benar-benar termakan sihir raja iblis -Thornous-

"Tidak" Rena mendesah. Terlambat sudah memperingati Rafa.

"Kemarilah pangeran. Bersamaku dan putri Yuniko yang kau cinta. Kita jemput kitab itu".

Rafa berjalan pelan menghampiri iblis itu. Entah sadar atau tidak mungkin hanya Rafa sendiri yang bisa merasakannya. Sedangkan yang dilihat oleh Rena, Rafa benar-benar terpengaruh.

"Rafa jangan" Rena memejamkan matanya.

Rafa terus menghampiri putri Yuniko. Mengulurkan tangan untuk memegang tangan Yuniko.

Would of Dream 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang