Dua

150 26 6
                                    


Aku sedang mencari Ian. Dimana dia yaa? Ooo itu dia sedang berjalan di koridor, sepertinya dia ingin ke kelas. Aku mencoba menyamai langkahnya.

" Ian, tadi kamu cari aku yaa? Tumben banget nyariin aku"

"Emang kamu dari mana aja sih?" Tanyanya

" Oo tadi itu, aku ketemu anak baru, namanya Bastian. Dia ganteng loo, baik lagi" Kataku menceritakan dengan semangat.

"Tapi sayang, dia nggak sekelas sama kita, dia kelas XI IPA 1" lanjutku. Kok Ian gak jawab sih, saat aku liat wajahnya, kok dia kelihatan kecewa gitu sih, mungkin hanya perasaanku aja ya.

"Hallo, Ian kamu dengerin aku ngomong gak sih dari tadi"

"Kamu suka ya sama dia ?" Tanyanya. Tapi mengapa suaranya begitu dingin ?

"Yaa, nggak juga sih, orang aku aja baru ketemu sama dia, masa udah langsung suka sih"

"Siapa tahu aja" sahutnya.

"Ehhh, ini kelas kita nih, kamu jadi kan duduk sama aku, kan kamu udah janji ngasi aku nyontek" kata ku sambil tersenyum lebar. Sedangkan Ian hanya geleng-geleng kepala.

***

Teeett teeeett teeett ....

Bel istirahat berbunyi. Yesss! Kataku dalam hati.

" Ke kantin yuk Ian! Ikut yuk Lun"
Tidak hanya Ian, Luna juga sahabat terbaikku. Namanya Luna Verelina. Orangnya baik bangett, terus bisa jaga rahasia. Makanya kalo aku mau curhat, pasti aku  cerita sama Luna. Meskipun kadang-kadang juga sama Ian, hehe.

"Okay yuk, yuk, yuk! " kata Luna semangat.

***
Saat pesanan kami datang, kami langsung melahapnya . Sesekali sambil bercerita dan tertawa. Luna emang paling bisa kalo buat orang ketawa. Ian yang pendiam dan cuek aja bisa sampe tertawa terbahak-terbahak. Saat kami sedang tertawa, tiba tiba Bastian sudah berada di meja kami.

"Aku boleh gabung nggak ?" Tanyanya.
Sesaat semua terdiam, saling menatap.

"Boleh kok, boleh banget" kataku.  Kesempatan itu ga bisa dateng dua kali, kalo ada kesempatan buat deket sama Bastian kenapa enggak.
Hening di meja kami, perasaan tadi rame banget deh. Aku menyenggol lengan Luna agar dia mengatakan sesuatu untuk memecah keheningan ini.

"Oh iya, boleh kok" kata Luna
Kemudian Bastian duduk didekatku. Lalu aku memperkenalkan Bastian kepada Ian dan Luna.

"Eh kenalin, ini Bastian" kataku

"Aku ke toilet sebentar" Kata Ian tiba-tiba. Semua menatapnya dengan pandangan bingung.

Udah tujuh menit Ian nggak dateng-dateng. Ian sakit perut kali ya ?. Kemudian aku menatap Bastian.

"Eh Ian, gimana hari pertamamu di sekolah ini ? "

"Enak kok, orang-orang disini asik banget"

"Bagus dong, semoga kamu betah deh sekolah di sini"

"Eh Luna, kamu kok diam aja sih?" Aku bertanya pada Luna, tapi pembicaraanku terhenti karena bel selesai istirahat sudah berbunyi.

"Udah bel nih, kita balik ke kelas duluan yaa" kataku pada Bastian sambil melambaikan tangan.

"Oke" ucap Bastian sambil tersenyum, yaampun senyumnya manis bangettt. Setelah meninggalkan kantin Luna bertanya,

"Hhmm.. Kamu kok manggil Bastian itu 'Ian' juga sih, kan panggilan Ian itu buat Adrian?"

"Si Bastian nyuruh aku buat panggil dia Ian, Yaudah aku panggil aja dia Ian, tapi kamu tenang aja deh kalo aku di depan Ian alias Adrian aku panggil Bastian yaaa Bastian biar gak bingung gitu lo" jelas ku panjang lebar.

"Ooo gitu, oh iya,kenapa Ian lama banget yaa?"

"mungkin dia  udah duluan ke kelas."
Lalu aku dan Luna mencarinya ke kelas. Itu dia disana!.

"Katanya ke toilet sebentar, kok lama banget sih? malah udah balik ke kelas duluan lagi!. " kataku kesal.

"Emangnya kenapa? Lagi pula kamu kan udah ada temennya si Baskoro-Baskoro itu.

"Namanya Bastian, Ian"

"Iya, apalah itu" jawabnya dengan cuek.

Kenapa sih ni orang aneh banget, ooiya aku lupa, emang kapan Ian gak aneh?. Ah yasudahlah bodo amat, paling besok Ian udah balik kaya biasanya, yang penting aku udah ngobrol banyak sama Bastian. Pikirku sambil senyum-senyum sendiri.

BERSAMBUNG

Jangan lupa vote dan coment yaaa😊😁

ChagrinedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang