Aku masih kepikiran tentang perkataan Bastian kemarin. Bener ya dia nembak aku. Dia bilang besok aku harus jawab. Aku harus menceritakannya kepada Luna.
"Luna!"
"Eh, Bella, kenapa ?"
"Aku mau curhat sama kamu, tapi kita harus cari tempat yang sepi"
"Okay"
Aku mengajak Luna ke taman belakang, dan untunglah disana sepi. Segera aku dan Luna di kursi yang disediakan.
"Lun, Bastian nembak aku!" aku memulai pembicaraan dengan semangat. Aku rasa ini kabar yang bahagia bagiku. Tentu saja, di tembak oleh seorang Bastian Geovani adalah impian setiap orang, termasuk impianku.
"Hah? Serius Bel? Terus kamu terima?"!
"Sebenarnya, pada saat itu aku langsung pingin bilang, kalau aku suka sama dia, tapi dia ngasi aku waktu buat mikir sampe besok"
"Kamu yakin suka sama Bastian?"
"Panggil Ian aja lagi Lun, lagian disini nggak Ada Adrian"
"Oke, kamu yakin suka sama Ian?"
"Yakin seratus persen. Karna aku udah nyari di internet tanda-tanda orang jatuh cinta dan tanda-tanda itu selalu ada kalo aku lagi sama Ian"
"Yah, Kalo udah yakin besok tinggal jawab iya. Congrats yaa Bell, kalo kamu udah dapet yang tepat"
"Aku gak sabar banget untuk besok"
"Yaudah, yuk kita balik ke kelas"
***
"Ian kamu kapan dateng?" Aku melihat Adrian yang sudah duduk manis di bangkunya saat aku dan Luna kembali ke kelas
"Ba..baru aja kok" jawabnya dengan muka memerah.
Adrian kenapa sih kok dia seperti gugup plus malu gitu.
"Oh iya, kepalamu udah gak papa Ian?"
"Cuma kebentur meja aja kok, udah gak papa"
Aku melirik Adrian yang sedang senyum - senyum. Aku mengerutkan keningku, Adrian enggak jadi gila gara - gara kebentur meja kan. Kalo dia jadi gila siapa yang aku contekin.
"Ian kamu kenapa sih?" Luna bertanya seakan tau yang inginku tanyakan.
"Aku kan udah bilang aku enggak papa" dia tersenyum manis. Manis banget malah. Sambil mengacak , acak rambutku. Biasanya Adrian itu diem - diem aja.
"Kamu seperti orang gila tau gak sih"
"Memang, aku gila gara - gara seseorang"
"Hah?! Kamu suka sama seseorang!?" Teriaku, aku kaget banget mendendengar dia mengatakan itu, masalahnya itu Adrian tipe orang cuek, dingin. Enggak ada tanda - tanda dia suka sama orang. Wah ini bener - bener HOT NEWS.
"Siapa? Siapa!" Kataku menuntut penjelasan darinya.
Dia tersenyum kepadaku dan mengelus kepalaku pelan "Nanti kamu juga tau kok"
Bibirku mengerucut seketika mendengar jawabannya. Kok dia kayak ngasi teka -teki gini sih."Duh, kok kamu lucu gini sihh" Adrian menarik pipiku dengan gemas.
"Ihh, Ian sakit deh"
Aku mengalihkan pandanganku ke Luna. Dan mengorek informasi darinya, siapa tahu aja kan dia tahu sesuatu, Dia langsung menggeleng pelan ketika aku menatapnya.
Satu kata buat Adam Albert Adrian hari ini 'ANEH'
KAMU SEDANG MEMBACA
Chagrined
Teen FictionMengapa penyesalan selalu datang terakhir ? Aku tidak menyadari bahwa ketika aku membutuhkannya dia selalu berada di dekatku. Aku tidak menyadari bahwa ketika aku menangis dia selalu berada di sisiku untuk menghiburku. Dan aku menyesal, aku baru m...