i find you. (sequel 1.2)

3 0 0
                                    

Rambut hitam pendeknya dipermainkan oleh angin malam.
Bibirnya dipoles dengan lipstik merah.
Kulitnya sedikit lebih putih dari yang pernah kutemui.
Perhiasan menghiasi telinga dan lehernya.
Bajunya senada dengan bibirnya, panjangnya sampai menyapu lantai.
Sunyi dan terangnya malam menambah kecantikannya. Anggun, misterius.

"...uh..."

Apa dia berbicara sesuatu? aku mendengar sayup2.

"ah. Apa aku harus memberitahu mereka kalau aku sudah menemukan? " tanyaku.
"harusnya. Tapi katanya jangan. Tunggu sampai waktunya habis."
"ah oke." aku tak tau lagi. Apa yang akan kulakukan sekarang? berbincang- bincang dengannya? Aku tak tau.
Kesunyian mengisi beberapa detik itu. Kami sama2 melihat indahnya malam.

"kenapa kau ikut acara ini? " tanyaku.
Harus ada yang dibicarakan. Kesunyian ini membunuhku.

"entahlah... Mencari... Pria? "
"ah... Setiap orang memang ikut acara seperti ini untuk itu ya..."
"tapi ada juga yang ingin tenar! " katanya sambil tersenyum ke arahku.
"ahh. Ya. Betul2."

Sunyi lagi.
"aku penasaran dengan mukamu..."
"ahahah... Tapi nanti di akhir acara kau bisa membukanya. Um... Suaramu sepertinya oernah kudengar..."

!?

"dimana!? "
"... Ah. Tak ada peraturan yang larang menanyakan nama kan? " ia balik bertanya.
"iya...? Mungkin? "

Wanita itu mengganguk.

"kalau boleh tau... Nama anda...? "
...nama?

"(insert name) "
"...aku kenal. "
"hah? ! nama kau siapa!? "
"...kalau aku beritahu, kau tak akan mau lagi denganku. "

Seseorang yang seperti itu memang pernah ada?
Selama ini rasanya tak pernah menemui seperti itu...

Sunyi...

"bagaimana kabar anda? " tanya wanita itu.
"biasa saja. Kau? "
"... Aku... Lelah rasanya berhubungan dengan manusia."

"kenapa? "

"mereka bertengkar karena hal sepele, tidak berpikir panjang, tidak memikirkan orang lain, TCH! " (tch= sound effects : v? )

"orang yang kau kenal? "

"temanku. Tak kenalkah mereka dengan kedamaian? tidak bisakah mereka melupakan kesalahan dan hidup damai!? "

"... Tapi bukannya itu sudah sering...? " aku tak tau
harus menjawab apa.

"...ya... Dan aku harusnya tak terpengaruh. Tapi aku merasa perlu untuk mendamaikan, dan aku paling tak mau, dan akhirnya stress."

Aku tak tau cara menghadapi orang bermasalah. Tak pernah.
Aku harus bilang sesuatu, ASAP.
Tapi apa!?

Air mata mengalir pelan di pipinya.
Mulutnya digigit kebelakang agar tak mengeluarkan suara.

(Lanjut ke 'i find you (sequel 3.3)')

We're Connected By The Red String Of Fate.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang