Sore itu setelah Rara dan Roi telah sepakat untuk pergi ke pernikahan kawan mereka, Rara bergegas pergi ke depan lemari baju dari kayu yg umurnya mungkin setara dengan Rara."Haduh.. Pakai baju apa ya?
Emmm... Nggak satu dress pun ada dalam lemariku"Wajah Rara sedikit muram karena bingung, apa yg akan Ia kenakan nanti.
Tak kehabisan akal, dia menelpon salah satu sahabatnya yg paling feminim dari mereka ber-4, Tika.
"Tik, darurat nih"
"Apa? Kenapa?"
"Mau kondangan tapi nggak punya dress. Pinjem boleh? Heheheh"
Kata Rara terkekeh"Ya ampun Ra, gitu aja bikin panik, yaudah sini cepet, skalian dandan disini"
"Cihuuuyy... Sabar ya mandi duluu"
Terdengar suara telpon ditutup.
Bergegaslah Rara menuju kamar mandi, baru kali ini seorang Rara mandi hampir 1jam."Hmm.. Lulur udah, keramas udah semua udah, tinggal cuss"
Hanya butuh waktu 3 menit untuk sampai di rumah Tika, tak disangka disana telah berkumpul juga 2 sahabat lainnya yg memang sengaja diundang oleh Tika untuk andil dalam kegiatan make over yg jelas-jelas kejadian langka seumur hidup Rara.
Dengan semangat mereka mendandani Rara.
"Kesambet setan apa kamu Ra mau dandan gini? Hahahaha"
Tanya Catrin setengah mengejek sembari berfikir riasan apa yg cocok untuk wajah Rara yg hampir tak pernah pakai riasan wajah, sepertinya terakhir Ia berias saat di bangku Taman Kanak-Kanak tepat pada hari Kartini.
"Akhirnya setan tomboy yg bertahun-tahun nemplok dijidatmu pergi jugaa. Makasih Tuhan"
Tambah Tika sambil mengatupkan tangannya dan mendongak."Eh apaan sih, sekali-sekali dong tampil beda, biar si Roi makin kelepek-kelepek. Hahahaha"
Tawa mereka mengisi penuh kamar Tika.
Mulailah mereka sibuk mencari dress dan riasan yg pas ala kekinian untuk Rara.Dari begitu banyaknya dress yg Tika miliki akhirnya mereka menemukan satu yg tercantik dan pas untuk Rara.
Segera mereka membagi tugas.
Catrin bagian make up, Tami bagian rambut, dan Tika menata aksesoris yg akan dikenakan oleh Rara.
Rara merasa bak artis terkenal dengan banyak asistennya."Eh para asistenku, bikin yg bener ya, awas nanti kalo aku nggak cantik"
Canda Rara yg diiringi tawa kecil"Siap nyonyaaa.."
Sahut mereka kompak dengan tawa.Jam sudah menunjukkan pukul setengah 5, mereka ber-4 telah siap menunggu kedatangan sang pangeran hati Rara .
"Halo sayang, kamu jemputnya di rumah Tika ya"
"Iya sayang, kamu udah siap kan?"
"Udah kok. Buruan ya, keburu kusut nih aku. Hihi"
"Iyaa.. Tunggu bentar ya"
Begitu isi percakapan mereka via telepon.
Hanya selang 10 menit Roi datang.
Betapa ternganganya si Roi melihat dambaan hatinya yg cantik jelita kini bak Puteri Raja.Dengan balutan dress merah berpita tanpa lengan menjuntai sepanjang 5cm diatas lutut, rambut hitam lurus tergerai tampak terawat, kalung hitam berliontin mutiara, riasan sederhana yg tampak natural dengan lipstick pink, dan sentuhan akhir yg tak menghilangkan jati diri Rara, sepatu kats hitam dan gelang hitam bertumpuk, memberi kesan bidadari Metal sanggup menghipnotis Roi dan seluruh tamu undangan di pesta itu sesampainya nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta? Mimpi? Kenapa?
RomanceDekisha, nama yg tak asing ditelinga, ingatan, dan khayalan. Rara, Gadis manis ber kepribadian tak wajar sedang mengalami mimpi yg tak wajar pula. Entah cinta, rupa, atau ayal yg tak kunjung memiliki kejelasan. Masih menelusuri seluk beluk mimpi bur...