9. Rasa Bersalah..

158 7 0
                                    

Onad

Tolong Ra terima aku, tidak masalah aku menjadi yg kedua, menjadi yg melihatmu dari kejauhan walau hanya setengah hatimu yg menjadi milikku .

Oh Tuhan aku merasa tak waras karena gadis ini .
Tolong jangan bilang tidak .

"Maaf kak.. Aku masih butuh waktu untuk ini, gak bisa secepat itu kak.. Maaf" ucap Rara sambil menundukkan kepalanya .

"Hmm.. Iya Ra gak apa, aku tunggu jawaban kamu, aku pun gak bisa berharap lebih sama kamu, karena aku tau sudah ada Roi di samping kamu, tapi setidaknya renungkan lagi semuanya"

Rara tak berkata apapun, ia membungkam dan mengangguk .
Sekitar 10 menit keadaan menjadi hening,

"Ayo kita pulang kak, Roi sudah mau pulang dari kampus dan akan jemput aku nanti"

Mereka pulang, perjalanan singkat telah dilalui dengan keheningan hebat,

Rara

Ya ampun apa yg ada dalam hatiku sekarang tak bisa kurasakan lagi .
2 lelaki yg berebut tempat di hati ku,
Aku sangat dilema, tidak mungkin aku mendustai kepercayaan Roi, tapi di sisi lain hatiku ingin memanggil nama Onad .
Oh ibu, andai ibu masih hidup, pasti ibu bisa bantu aku menentukan pilihanku .

Sesampainya dirumah...

"Aku pamit dulu ya dek, makasih buat hari ini, aku tunggu jawaban kamu"

"Ehm.. Iya kak"

Pelan ia kendarai motornya, merenungi kegalauan . Onad seperti tak ber akal lagi, ia menyukai kekasih sahabatnya sendiri, bahkan nekat untuk mengungkap isi hatinya dan berharap mereka akan bersama .

***

Setelah hari itu genap satu minggu Rara dan Onad tidak ada kontak sama sekali, Onad putus harapan mengira semua telah berakhir, dia berpikir tak mungkin ada tempat lagi di hati Rara untuknya .

Siang itu disekolah...

Rara

Mungkin ini saatnya, aku harus memutuskan sekarang, aku sudah tak tahan . Anggap saja ini sebuah proses, siapa yg bertahan, dia lah yg terbaik, aku beranikan diri untuk mengetik pesan kepadanya,

Rara : "Kak, nanti pulang sekolah bisa jemput? Aku mau bilang sesuatu"

Onad : "Oh iya dek bisa, Roi ada jadwal kuliah?"

Rara : "Iya kak, yaudah aku lanjutin pelajaran dulu ya kak"

Onad : "Iya dek sampai bertemu nanti"

Sekarang tinggal bagaimana aku menata hati dan ucapanku nanti saat menemuinya .

Onad

Tidak perlu kamu minta jemput, aku mau antar kamu kemana aja dek, aku mau jadi sekedar supir kamu atau ojek kamu, gak masalah, yg terpenting, ada di dekatmu meskipun hatimu bukan milikku . Bodoh memang, sangat bodoh, tapi aku tak bisa berbuat apa-apa, yg aku tau cinta yg membuatku sebodoh ini .

Onad terus bertanya dalam hati tentang apa yg nanti akan di katakan oleh Rara .

Sepulang sekolah...

Dengan segenggam tekad dan keberanian, Rara menemui Onad mereka memulai pembicaraan di Taman dekat sekolah Rara .

Rara

Cinta? Mimpi? Kenapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang