Part 5 : Atap sekolah

114 44 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


DEA POV

Tidak terasa sudah memasuki akhir Januari, empat atau lima bulan lagi aku akan tamat dari sekolah ini dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.

Sudah hampir sebulan juga Jordan bersekolah di sini, tetapi perkembangan kedekatan kami berjalan sangat lambat. Aku sudah berusaha menjalankan PDKT seperti ngechat lah,modus ini itu, membantu dia, stalker, dan lainnya. tapi sepertinya dinding pertahanan Jordan tidak semudah itu untuk ditaklukkan

Jordan juga orang yang sangat dingin, dari yang aku lihat ia hanya bisa nyaman dan ngalir saat bersama Endro danMarsha,adik kandung Endro.

Entahlah aku tidak tahu mereka memiliki hubungan apa?

Dan yanglebih kutakutkan lagi ialah Marsha, dari gerak-geriknya Marsha menyukai Jordan.Aku bisa melihat dari tatapan matanya saat memandang pujaan hatiku. 'Panas'itulah yang menggambarkan suasana hatiku jika sudah melihat Jordan dan Marsha bersama

Hari ini aku berniat membawakan bekal makan siang untuk Jordan, setiap kuperhatikan Jordan  tidak pernah pergi ke kantin, ia lebih memilih keluar bersama teman-temannya ataupun bersama Endro. Jadi aku memutuskan untuk membuatkan bekal untuknya

.

.

Aku melirik jam dinding kelasku

'11.30, lamasekali' batinku

Kami beristirahat pukul 12 siang, waktu yang tepat untuk memberikan bekal makan siang ini baginya.

Seperti sudah menjadi kebiasaanku,aku melirik ke meja yang ia tempati. Sekilas kudapati mata kami saling beradu tatap, tapi sayangnya ia memutuskan kontak mata denganku.

Bisakah mata kami saling beradu walau semenit saja?

.

.

Kringg Kringg Kringg

Sialan,kami ditahan oleh guru Bahasa Indonesia ini. Dan malangnya lagi, Jordan telah mengumpulkan tugasnya lalu berjalan melewati pintu kelas kami dengan santai

Aku harus cepat-cepat menyelesaikan tugas yang diberikan guru sialan ini. Dengan ligat tanpa memikirkan jawaban benar atau salah aku menuliskan apa saja apa  yang terlintas di otakku.

Aku mengambil bekal untuk Jordan lalu mengumpulkan tugasku ke meja guru.

Aku berlari melewati kerumunan murid-murid di sepanjang koridor sekolah. Aku sudah tahu tempat tujuanku, tempat yang biasanya Jordan jejaki saat istirahat. Atap Sekolah

.

.

Kudengar suara alunan gitar yang merdu tetapi terdengar nada kesedihan disana. Saat aku mau menggapai gagang pintu atap sekolah, biasanya akan ada suara Endro,Marsha,Genio dan beberapa anak lainnya disini. Tapi kali ini hanya suara gitar, dan aku yakin itu adalah Jordan

'Sepertinya hanya Jordan saja' batinku. Aku tersenyum tipis,rasaku ini adalah kesempatan yang bagus bagiku.

Aku membuka pintu dengan pelan dan kulihat Jordan sedang duduk di pinggiran dinding. Apa ia tidak takut?

Ia menghentikan permainan gitarnya saat melihat aku datang.

"Ada apa?"Tanya Jordan kepadaku dengan nada dingin, tidak biasa ia seperti ini.

"Ini" Aku menyodorkan bekal buatanku kepada Jordan,ia menerima bekalku dan meletakkannya

"Hn terimakasih, tapi sayangnya aku tidak lapar" Jawabnya, hatiku sedikit kecewa mendengar jawaban yang diberikannya. Aku mengambil posisi

Diam.Hening. Suasana yang sedang melingkupi kami sekarang. Aku tidak bisa bertahan dengan suasana seperti ini lalu aku membuka pembicaraan.

"Ehm Jordan"

Ia tidak menyahut.

"Jordan"

"Jordan"

"Jangan mengacangi ku do-" Perkataan ku terpotong

"Dea kau itucantik" Ucapnya yang lalu perasaan hangat menjalar di hatiku, mungkin sekarang rona merah sudah tampak di pipiku. Aku BAPER GILAA

"E-eh" umpatdiriku

"Ya kau cantik kalau kau bisa diam!" Sahut Jordan menaikkan nada bicaranya kepadaku. Ok fix aku mulai takut.

Sungguh aku terkejut,aku belum pernah mendapat bentakan dari seorang lelaki, terlebih lagi ia adalah gadis yang kusayangi. Aku rasa air mata akan membanjiri pipiku Apa?Bisa diam? Oh Tuhan, baru tadi aku dipuji sekarang aku sudah dijatuhkan jauh ketanah.

Aku diam sesuai dengan perintahnya

"Dea,bisakah kau pergi?Aku hanya ingin sendiri sekarang sebelum hal menyakitkan bisa terjadi pada dirimu"

A-apa?Barusan dia mengusirku? Dan apa itu hal menyakitkan terjadi? Ada apa denganJordan? Dia semakin menjadi misteri yang belum bisa kupecahkan

NORMAL POV

.

.

Dea berlari menuruni tangga atap sekolah, air mata telah membanjiri pipinya. Biarkan orang-orang mengatakan dia cengeng, intinya sekarang ia ingin meluapkan perasaanya. Apakah Jordan tak bisa melihat dirinya.

Sementara itu seorang lelaki di dekat tangga....

"Bagus Jordan, well kau memperlancar jalanku untuk mendapatkan Dea dan pemanisnya. Dasar bocah bodoh" Umpat seseorang pelan dengan seringai liciknya

ToBeContinued

Yakk di chap depan mungkin akanmuncul konflik-konflik.

Siapa yang penasaran sama 'cowok' didekat tangga??? (#krikk#kagak ada #kriklagi)

VOTE DAN COMMENT KALIAN SEMANGATAUTHORR (\\^^//)

Welcome! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang