Chapter 3

3.9K 174 3
                                    

Isabella Marie Cullen P.O.V

Aku dan Edward melesat melewati hutan dan berhenti di depan rumah kecil kami. Pesta perayaan untuk esme sangat meriah, tentu saja semua ide pesta yang unik dan meriah itu. Sudah pasti berasal dari Alice.

Kami membuka pintu dan masuk, renesmee masih belum pulang. Mungkin jake membawanya ke La push, seperti biasanya mereka akan berduaan disana.

Aku tahu kenapa, karena La push adalah daerah perbatasan. Kami tidak bisa langsung melintas disana, itu sudah perjanjian sejak awal.

Aku menarik edward untuk duduk di sofa, namun ia menolak. Aku menatapnya..

Wajahnya berubah serius dan ia mematung di depan pintu tanpa melakukan apapun. Aku berahli menutup pintu dan mengamatinya.

Ia pasti melihat sesuatu, atau mungkin ia sedang mendengarkan pembicaraan orang. Tapi kenapa ia harus setegang ini ?
"Edward ada apa ?" tanyaku khawatir, ia masih terus mendengarkan dengan kedua matanya tertutup.

"Renesmee.." Ucapnya lirih. Sangat lirih sampai terdengar seperti desahan.

"Apa yang salah ?!! apa sesuatu terjadi padanya !!" Tanyaku. Apa yang sebenarnya ia dengar, kenapa ia terlihat seperti putus asa dan khawatir.

Ia kemudian menggeleng. Menjawab pertanyaan ku, aku bersyukur tidak ada hal buruk yang terjadi. Tapi kenapa ia masih tegang..



"Edward, ada apa ? apa yang kau dengar ??" Aku meraih wajahnya, dan ia balas menatapku sayu.

"Jacob memberitahu semuanya. Aku.. Kau.. Dan kisah cinta kita" bisiknya dengan suaranya yang lembut , tapi kedua matanya justru terlihat berapi-api.

"Whatt ?!!" Jawabku terkejut.

"Ia syok, sedih dan kecewa bella.." Lanjut edward, aku ikut terdiam. Dan, bagaimana ini ?

Jacob, ia mengatakan semuanya kepada renesmee ? apa ia waras !! amarahku mulai menyulut dari bawah ujung kaki sampai ke ujung kepala.

Aku yakin renesmee tidak bisa menerima ini dengan baik. Ia, pasti memikirkan yang tidak-tidak. Aku semakin kesal kepada jake, mulutnya itu susah sekali menjaga rahasia.



"Mereka sedang berjalan pulang. Beberapa menit lagi.." Edward menyadarkan ku dari lamunanku tentang jake.

Kami menunggu sambil menatap keperapian di dalam rumah. Aku sangat gelisah, sudah pasti. Putriku mengetahui bahwa ibunya dan kekasihnya dulu pernah memiliki hubungan dan sekarang nampaknya masih sama.

"Renesmee masih bingung, tapi ia sangat kecewa" edward masih terus mendengarkan pembicaraan jake.

"Apa yang ia pikirkan tentangku edward ?" Tanyaku, aku harap renesmee tidak marah kepadaku.

"Tidak ada, maksudku ia justru tidak ingin memikirkanmu" balas edward, rasanya wajahku seperti di tampar. Putriku sendiri tidak ingin memikirkan tentangku lagi.

"Akan ku potong lidahmu jake, apa ia tidak memikirkan resikonya ?" Hardikku kesal. Aku mengeram dan tanganku mengepal.

"Tidak bella. Jangan salahkan jacob, ia menceritakannya dengan baik. Tidak ada masalah, ia membuat semua nampak begitu mudah" Edward menekan bahuku, menahan amarahku dan kedua matanya berusaha membujukku untuk tetap tenang.

"Seharusnya semua ini biarlah kita saja yang menjelaskannya" selaku cepat.
"Ya, seharusnya. Sudahlah, tenangkan dirimu. Mereka sudah sampai" Kami berdua segera membuka pintu dan menatap kedatangan mereka.

Aku memeluk renesmee, tapi ia menolak dan segera menuju kamarnya. Aku menghentikan langkahnya dengan cepat dan berdiri di depan pintu kamarnya, ia hanya menunduk.

My Little Bella 'Fanfiction Twilight'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang