Chapter 8

534 31 4
                                    

Ning nong~
Ning nong~
Tiba tiba ada wanita paruh baya keluar dari rumah yang sengat besar yang besarnya sudah seperti hotel. "Omoo tuan muda anda kenapa tuan muda?" kata wanita itu pada Sanha. "Hey hey siapa yang tinggi itu! Kau dilarang masuk" kata Satpam yang ada di rumah Sanha sambil menunjuk tunjuk Yuto. "Haaigoo dia ini temanku. Yuto apa kau ingin masuk dahulu?" tanya Sanha. "Oh mianhae. Emh.. Aku ada urusan. Aku minta maaaf sekali" jawab Yuto. "Oh yasudah. Hati hati ya Yuto" kata Sanha. "Ne. Tenang saja" kata Yuto.
Flashback end

Keesokan harinya~
"Chanhyung" panggil Sanha tiba tiba. "Ne ada apa?" tanya Chanwoo. "Kenapa...aku merasa aneh dengan hubungan kita ya?" jawab Sanha. "Aneh apanya? Hubungan kita tak merenggang dan baik baik saja kok" kata Chanwoo. "Bukan itu maksudku. Aku merasa ada hubungan lain di antara kita" kata Sanha lagi. "Apa? Hahaha aneh aneh saja. Mungkin itu hanya perasaanmu Sanha" kata Chanwoo. "Tapi..." "sudahlah. Jangan mwmbuat otakmu pusing" sela Chanwoo "kajja. Nanti telat" ajak Chanwoo untuk ke kelas.

Istirahat ~
"Kau mau beli apa?" tanya Chanwoo. "Aku mau beli susu vanila dan roti coklat saja" jawab Sanha. "Yasudah. Tunggu di sini ne. Aku beli dulu" kata Chanwoo lalu pergi. 
'Chanwoo adalah hyungmu'
'Sanha adalah namdonsaengmu'
Secara bersamaan dua bisikkan itu terdengar di telinga Sanha dan Chanwoo.
"Aaargh" secara bersamaan juga mereka berdua meringis kesakitan karena kepala mereka berdenyut. Sanha sangat kesakitan. Chanwoo juga. Mereka merasakan sakit yang sama persis. Sangat sangat sakit.
"Aaakhhh" ringisan agak keras keluar dari mulut mereka. Chanwoo mencari pegangan agar ia tak jatuh.
Bruuk
Chanwoo terjatuh. Lagi lagi dengan bersamaan, mereka pingsan.
————————
Chanwoo pov
Aku terbangun. Aah kepalaku sangat pusing. "Gwenchana? Akhirnya kau bangun juga" tanya seorang namja. "Gomapta. Siapa kau?" tanyaku sembari mencoba untuk duduk. "Aku. Adachi Yuto. Panggil saja aku Yuto. Oh iya tadi aku menemukanmu pingsan di kantin. Ada apa denganmu?" tanya Yuto padaku. "Tak tahu. Kepalaku berdenyut" jawabku "Sanha! Aku pergi dulu. Akh" saat aku ingin berdiri serius semuanya berputar. "Sanha siapa?" tanya Yuto padaku. "Temanku. Sepertinya ini juga terjadi padabya. Boleh aku minta tolong pdamu?" tanyaku agak khawatir pada Sanha. "Dimana dia?" tanya Yuto padaku. "Tadi dia di meja 3 di kantin" jawabku lalu ia melesat ke kantin sepertinya.

Di kantin~
Yuto pov
Dimana dia? Itu dia. "Eh?!" gumamku kaget saat melihat mukanya. "Di-dia yang waktu itu?" gumamku lagi. Kaget. Sangat kaget. Itulah yang kurasakan. Tapi aku ingat tujuan utamaku. Aku langsung membawanya ke uks. "Chanwoo. Inikan?" tanyaku memastikan pada Chanwoo. Aku tahu darimana namanya? Dari tulisan nama yang ada di dada kiri Chanwoo. "Ne benar" jawab Chanwoo. Setelah aku menidurkan orang yang kusangka adik kelas waktu itu, aku menatapnya lekat. Aku masih bingung benarkah dia anak waktu itu? Atau hanya mirip saja? Sayang aku benar benar lupa siapa namanya. "Eunghh" orang itu terbangun. "Yu-Yuto?" orang itu..sepertinya benar benar anak waktu itu. "Ka-kau benar benar Yu-to?" tanyanya masih kebingungan sama sepertiku. "Aigoo kau hanya sedikit berubah" kataku. "Sebenarnya ada apa di sini?" tanya Chanwoo yang kebingungan. "Kami pernah bertemu dulu. Saat dia masih kecil. Kalau tak salah 5 tahun. Keadaanya sama sama pingsan pula" jelasku. Aku ingat! Namanya adalah Sanha!. "Kau masih tak mau memanggilku hyung?" tanyaku pada Sanha. "Ya aku harus memanggilmu hyung kalau tidak netizen akan membicarakanku tak sopan" jwabnya. "Memang siapa kau?" tanyaku. Lagian ngapain bawa bawa netizen?. "Yoon-San-Ha As-tro" jawabnya sengaja dipisah pisah. "Oh. Hah?!" kagetku kali ini cukup tak jelas. Ya bagaimana tidak aku adalah salah satu fanboy mereka. "Tapi kurasa tak ada satupun member yang mirip denganmu" kataku. Memang tak ada yang mirip dengannya. Aku serius. "Tau lah tak usah dipikirkan" kata Sanha. Kulihat Chanwoo hanya menggelengkan kepalanya.

Kriing kriing
Hp Sanha berbunyi.
"Yeoboseyo"
"..."
"Wae?"
"..."
"Aku tak melakukan apapun"
"..."
"Aku serius hyung. Apa mentang mentang aku maknae jadi kalian mengha-"
"..."
Sanha menutup telfonnya. "Ada apa Sanha?" tanya Chanwoo pada Sanha. "Tak ada apa apa. Aku pergi dulu ne" jawab Sanha dengan senyum manisnya. "Kepalamu masih sakitkan?" tanyaku pada Sanha. "Hanya sedikit" kata Sanha lalu pergi. Aku yakin dia berbohong. "Chanwoo. Aku pergi dulu ne. Aku ada janji dengan orang" kataku lalu pergi.
—————————
20.00 KST
Sanha pov
Pikirkanlah aku sedang dimana. Ya aku di gunung. Bukan gunung tinggi. Ini hanyalah sebuah gunung rendah. Satu satunya tempat yang dapat membuatku tenang. Akh malas untuk ke dorm.
Kriing kriing
"Apa yang kalian inginkan? Aku sudah tak berguna lagikan? Kalian tak percaya padaku lagikan? Kenapa kalian masih mencariku?"
Aku langsung mematikannya lagi. Aku benar benar kesal. Tidak ada satupun member yang percaya padaku.
"Jangan melamun terlalu lama. Kau bisa kerasukan loh" kata seseorang. Dari belakang. Aku mengenali suaranya. Sangat sangat. "Apa kau mau percaya denganku?" tanyaku pada orang itu. "Sanha. Aku akan berpihak di yang benar. Disinikan sebenarnya belum terbukti jika kau benar benar bersalah. Sebagai member tertua ya..aku tak mau seenaknya seperti yang lain" kata orang itu lalu duduk di sampingku. "Mj hyung. Sebenarnya ini datang dari mana sih?" tanyaku pada orang itu. Yaitu Mj hyung. "Mana kutahu. Tadi aku lagi ke supermarket" jawab Mj hyung. "Sebaiknya kau cepat pulang. Eunwoo murung dikamar gara gara kau tak pulang" kata Mj hyung lalu berdiri "mungkin ia sedang menangis" lanjutnya. "Aku pulang dulu. Jika kau mau pulang, tolong telfon aku dulu" katanya lalu pergi. "Eunwoo hyung? Percaya padaku?" gumamku. "Apakah aku harus pulang?" gumamku.

Is He My Brother?| fanfiction Sanha Astro & Chanwoo IkonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang