Chapter 6

498 25 0
                                    

5 tahun kemudian~
SanGuk dan ChanIm menikah agar ta ada yang mencurigai mereka atas lahirnya Sanha. Tetapi Chanwoo tak memiliki appa lagi karena kejadian 5 tahun lalu. Dimana eommanya? Ya dia sudah menikah dengan SanGuk. Bukan begitu?. Sekarang Chanwoo hidup bersama halmeoni. Sebenarnya halmeoninya tahu jika temannya yaitu Sanha adalah adik dari Chanwoo walau beda appa. Chanwoo dan Sanha sudah menjadi anak 5 tahun. Mereka masuk ke TK yang sama. Berteman pula bahkan sangat dekat. Tanpa mereka tahu apa ikatan mereka yang sebenarnya.
.
.
.
.
.
Annyeong Im comeback dengan chapter 6. Seperti yang udhku bilang di sini akan nyeritain Sanha sama Chanwoo pas mereka masih TK. Disini bersih kok gak ada yg 17+👍👍

"Chanwoo kajja" ajak halmeoni Chanwoo. "Ne halmeoni. Kajja" jawab Chanwoo. Chanwoo dan halmeoninya berangkat ke sekolah Chanwoo. Halmeoninya mengantar Chanwoo saja tak seperti anak lain yang ditunggui oleh wali atau orangtua mereka. "Da dah halmeoni" kata Chanwoo sambil melambaikan tangannya pada halmeoninya.
Di rumah Sanha------
"Eomma bisakah kau tak ber make up lama lama. Kau juga tak akan keluar dari mobil saat kita sampai. Ini adalah hari pertamaku" kata seorang anak 5 tahun yang sangat dingin pada eommanya. "Ne sabar. Sebentar lagi" kata eomma dari anak tadi yang masih fokus pada make up yang sedang ia pakai. Anak ini bernama Sanha. Ia memiliki eomma yang tak terlalu peduli padanya karena tanpa semua orang tahu Sanha adalah anak haram. Yang tahu adalah eommanya dan appanya saja. Ia tak suka pada eommanya karena eommanya tak terlalu peduli dengannya. Tak akan ada yang menyangka dia adalah anak yang sangat dingin. Kalian tahu kenapa? Karena dia memiliki muka yang sangat imut orang yang baru pertama kali melihatnya pasti akan berpikir Sanha adalah anak yang manis dan apalah itu. Tapi perilakunya sangat berbeda dengan penampilan dan pikiran orang orang yang pernah melihatnya. Ini adalah hari pertama Sanha. 5 hari lalu ia baru samapai di sini di busan. Sebelumnya ia ada di Australia. Karena waktu itu appa dan eommanya kabur dari busan. Karena takut ada yang tahu apa yang telah merka lakukan. Saat 5 tahun setelahnya kedua orangtuanya kembali lagi kesini dgn keadaan sudah menikah. 10 menit kemudian eommanya selesai ber make up-ria. "Nah. Kajja" kata eommanya Sanha. Sanha tak bergeming ia hanya pergi keluar setelah tahu eommanya selesai. Mereka berangkat dengan mobil BMW *ceilah/? Milik eommanya Sanha. Setelah sampai di sekolah Sanha, Sanha hanya di drop oleh eommanya. Sanha tahu itu aneh tapi ia tak perduli. Ia sangat dingin sampai sampai tak perduli
urusan orang lain kecuali berkaitan dengan dirinya bahkan kadang ia hanya perduli oleh urusan yang benar benar penting. Jika tidak penting atau tak terlalu penting ia tak akan memperdulikannya. Ia juga pintar dan jenius. Anak 5 tahun yang cukup menarik bukan?. Setelah jam 8 semua murid masuk ke kelasnya. Walaupun masih TK disini seperti SD. Yang berbeda hanyalah jam pulangnya. "Chaa.. Anak anak kita akan kedatangan anak baru" kata wali kelas Chanwoo. Tanpa berkata apapun anak yang disuruh itu langsung masuk begitu saja. Penampilan rapi imut, tangan di dalam kantung celana kirinya,....tapi saat melihat mukannya lebih lekat...tak ada senyum manis yang semua orang pikirkan akan keluar begitu saja. "Annyeong Yoon San Ha-imnida. Panggil aku Sanha" kata anak itu. Sanha namanya. Dingin sangat dingin ia memperkenalkan diri. Tanpa ada senyum manis yg dipikirkan orang orang. Walaupun begitu semua anak melihatnya dengan mata berbinar binar. Hanya satu anak yang biasa saja Chanwoo. Ia cemberut seperti...cemburu pada Sanha. "Yasudah Sanha kau silahkan duduk di kursi yg ada di sana" kata wali kelas sambil menunjuk kursi di paling pojok kiri belakang yang terlihat sangat suram. Tanpa ada yang berubah dari Sanha, ia langsung berjalan ke tempat yang di tunjuk oleh wali kelasnya. "Chanwoo chanwoo" panggil teman Chanwoo bisik bisik. "Hmm...wae?" tanya Chanwoo pada teman ya tadi memanggilnya. "Anak itu sangat menarik. Sepertinya tak ada salahnya kita mendekatinya" jawab temannya Chanwoo. "Hmm..jika dia maukan?" sahut Chanwoo juga berbisik. "Iya sih" kata temannya Chanwoo. "Yasudah. Chanwoo nanti saat pelajaran pinjamkan dulu bukumu pada Sanha ne" perintah wali kelasnya. "Ta..tapi kenapa aku?" tanya Chanwoo. "Sudahlah Chanwoo. Kan kasihan Sanha-" kata kata wali kelas di putus oleh Sanha. "Aku tak perlu dikasihani. Aku sudah memiliki buku sendiri" sela Sanha dingin dan tak sopan pada wali kelasnya sembari menunjukkan bukunya. "Heem. Yasudah kalau begitu" kata wali kelasnya mencoba sabar pada sikap Sanha yang sedikit dingin. "Aigoo sombong sekali dia" bisik anak yang duduk di depan Sanha. "Kau tak perlu membicarakanku" kata Sanha. Dingin lagi dingin lagi nada yang ia keluarkan. Wali kelas keluar. Semua langsung berisik karena membicarakan Sanha. Dasar anak 5 tahun sudah pintar menggosip.
"Sanha anaknya sangat dingin tak sopan lagi" "iya"
"Anak baru itu sombong sekali apa tak pernah diajarkan oleh orangtuanya ya" "iya dasar tak tahu sppan santun"
"Anak itu berani sekali menyelak kata kata wali kelas" "iya. Memang dia anaknya siapa sih"
"Tak sopan padahal klo yang kudengar dia memiliki orang tua yang kaya dan perhatian"
'Apa orang tua perhatian? Apa dia mimpi eoh? Aku. Memiliki orangtua perhatian? Dasar bisanya menggosip saja' pikir Sanha.
"Sombong sekali aku tak mau berteman dengannya" "padahal kupikir dia anak baik ternyata sangat sombong dan dingin"
Brakk
Semuanya langsung tidak berkata sayu hurufpun. Karena Sanha menggebrak mejanya dan berdiri dengan muka yang sangat kesal. "Aishhh bisa tidak sih kalian diam! Dia ini anak baru mungkin saja dia belum bisa berbaur dengan baik di sekolah ini!" teriak Chanwoo. Sanha yang berdiri. Tetapi yang angkat bicara adalah Chanwoo. Mungkin ia ingin mencoba berteman baik dengan Sanha. Sanha hanya diam lalu keluar dan membanting pintu. Saat ia keluar ia bertemu dengan Gong saem. Guru yang akan mengajar di kelasnya. "Bukankah kau anak baru itu. Kenapa keluar?" tanya Gong saem pada Sanha. "Mm..aku ingin ke toilet" kata Sanha tanpa menoleh sedikitpun tetap berjalan pula. Benar benar tak sopan. "Ishh anak baru itu sangat tak sopan" gumam Gong saem. "Mm..disini guru dan murid sama saja. Kerjanya membicarakan orang sembarangan" kata Sanha lalu menoleh ke Gong saem dengan seringai. "M..mwo?" tanya Gong saem mencoba agar bisa mendengar kata kata Sanha lagi. "Guru dan murid sama saja" kata Sanha yang sekarang benar benar tak sopan. "Ya! Kau masih kecil! Mengatai guru sembarangan! Nanti setelah pelajaran saem selesai, ikut saem ke ruang kepala sekolah" kata Gong saem marah. "Ne. Tapi aku tak berjanji" kata Sanha dan langsung pergi. "Dasar anak tak sopan" gumam Gong saem dan langsung pergi ke kelas. Sanha yang tak benar benar kebelet hanya cuci tangan saja di toilet. Tiba tiba ada sunbae datang. Sunbae yang berandal. "Hey kau" panggil sunbae itu pada Sanha. "Ya apa kau tuli?" kat sunbae itu lagi. Sebenarnya Sanha tau ia yang dipanggil. Tapi ia tahu pasti itu tak penting jadi ia tak perduli. "Ya!" panggil sunbae itu lagi se.bari menarik kerah baju Sanha. "Wae? Kau tak perlu menarik kerah bajuku'' kata Sanha santai seperti tak ada yang terjadi. "Apa kau tak tahu aku ini siapa?!'' tanya sunbae itu teriak di muka Sanha. "Apakah itu penting? Unutk apa aku harus tahu kau?" tanya Sanha.
Gubrakk
"Aww" Sanha meringis di dalam hati. Mana mungkin jika anak 5 tahun di lempar tak meringis? Ajaib dia tak menagis. "Namaku adalah....

TBC
Geregetan bangetkan???*biasa aja tuh thor #abaikan
Oke semoga cerita ini membuat kalian seneng oke👍. Terima kasih buat readers maupun siders yang udh mau baca fanfic ini. Tolong ya hargain otak kanan dan kiri author ini. Cukup vomments aja kok. Tengkyu~~ Pai pai~~~

Is He My Brother?| fanfiction Sanha Astro & Chanwoo IkonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang