Chapter 11

549 31 3
                                    

"O-omona" gumam Sanha kaget. 'Haishh tau begitu aku tak akan menerima ini. Haaah' gumam namja itu.

"Cheoneun Lee Min Hyuk. Aku sudah 19 tahun. Jadi jangan menganggapku muda" kata namja itu memperkenalkan diri dengan jutek. Minhyuk tersenyum tipis pada Sanha. Sanha yang melihatnya, membalasnya juga dengan senyuman yang sama. "Kau nanti-" "aku mau tinggal sekamar dengan anak itu. Kalau tidak, aku tak akan membantu kalian" kata Minhyuk sembari memasukkan permen karet kemulutnya lalu menunjuk-tunjuk Sanha. Ia mngunyah ngunyah permennya. "Baiklah. Nanti, Mj pindah ke kamar Eunwoo dan Moonbin ne" kata Jinjin mencoba sabar. "Kajja, lewat sini" kata Sanha pada Minhyuk lalu menarik koper Minhyuk ke kamarnya. "Ya, kau seperti aktor handal" kata Sanha setelah masuk ke kamarnya bersama Minhyuk. "He. Kerenkan. Pendaftarannya di buka sejak 2 minggu lalu. Lalu di tes apakah aku benar benar anti fan atau bukan. Semuanya sangat sulit. Bahkan aku sempat menyesal" kata Minhyuk. "Pasti jika begini, ada imbalannya" kata Sanha. "Ya, itu tujuan utamaku" kata Minhyuk "aku..tulang punggung keluarga. Kebetulan aku melihat pemberitahuannya. Imbalannya sangat besar. Apalagi sekarang dongsaengku sedang sakit. Butuh banyak biaya untuk menyembuhkannya. Jadi aku mencoba untuk ikut" lanjut Minhyuk dengan senyumnya. "Tenang. Kau hanya perlu menjadi fanboy kami. Pasti itu tak sulit" kata Sanha lalu menidurkan koper Minhyuk.
Ckleek
"Sanha, kau di suruh Jinjin ke ruang keluarga" suruh Moonbin yang memunculkan setengah kepalanya dari luar pintu. "Ne. Aku akan segera kesana" kata Sanha. Sanha berjalan keluar lalu Moonbin masuk. "Ya, kau cepat berpura pura menjadi fanboy kami saja. Bukankah lebih cepat imbalannya lebih banyak?" suruh Moonbin pada Minhyuk setelah Sanha benar benar pergi. "Harusnya kau tak menyuruhku begini. Artis macam apa kau? Bahkan jika aku sudah menjadi fanboy kalian, aku tak akan menyukaimu" kata Minhyuk sangat jutek.

Di ruang keluarga~
"Sanha. Kenapa kau tak bilang dari dulu jika kau memiliki hyung?" tanya Jinjin. "Mwo? Aku tak memilikinya. Mungkin kau bermimpi" kata Sanha bingung. "Tapi benar juga. Dia berbeda marga denganmu" kata Jinjin. "Pabbo. Lagi pula kau di beritahu siapa pula? Aneh aneh saja" tanya Sanha. "Entahlah. Aku di telfon oleh fans ataupun antifans Bahkan aku super bingung darimana fans atau antifans itu tahu dari mana nomorku" kata Jinjin "yasudah. Jika itu tak benar, tak perlu di pikirkan. Paling dia hanya sok tahu" lanjut Jinjin lalu pergi. "Yaa. Aneh" gumam Sanha lalu pergi ke kamarnya. Sanha masuk ke kamarnya lalu ia melihat Moonbin dan Minhyuk sedang bertengkar. "Y-ya, apa yang kalian lakukan?" tanya Sanha sembari memisahkan keduanya. "Yyaa, hajimaa. Hajima" kata Sanha sembari masih mencoba memisahkan Minhyuk dan Moonbin.
Bugh
Berakhirlah semua. Pipi mulus Sanha telah tertonjok tangan Moonbin. "Sanha, gwenchana?" tanya Minhyuk pada Sanha. Darah segar mengalir begitu saja dari sudut bibir Sanha. "Ini semua gara gara kau" kata Minhyuk lalu menonjok wajah Moonbin. Tetapi ditahan oleh Sanha. "Hajima. Ini salah kalian berdua" kata Sanha kesal. "Moonbin hyung, kembalilah ke kamarmu. Dan Minhyuk hyung, kau jangan membuat ulah" kata Sanha lalu berjalan ke kamar mandi untuk menghapus darah yang mengalir. Moonbin pergi dari kamar itu lalu Minhyuk duduk di kasur Mj yang sementara ini menjadi kasurnya. Sanha membersihkan darah yang mengalir tanpa henti itu. Akhirnya darahnya berhenti juga. Ia telah selesai membersihkannya. Ia berjalan ke kasurnya lalu berbaring di sana. "Sanha, gwenchana?" tanya Minhyuk. "Harusnya kau tak melakukan itu pada Moonbin hyung" kata Sanha tanpa memberi jawaban. "Wae? Orang, dia duluan yang mengajak rusuh denganku" kata Minhyuk membela diri. "Hii, jika kau mau berhenti jadi penindas, mulai dari saat itu juga kau harus menahan emosimu" kata Sanha kesal.
.
.
.
.
.
.
"Minhyuk" panggil Sanha dari kejauhan. "Mwo?" tanya Minhyuk. "Tidak. Kajja, waktunya makan malam" jawab Sanha lalu merangkul Minhyuk. Mereka berdua berjalan ke ruang makan. "Yaa, tugas kami sudah selesaikan?" tanya Moonbin yang melihat Sanha merangkul Minhyuk. "Tidaklah. Dia tuh rangkul rangkul tak jelas. Dasar, grup kalian aneh sekali. Naif" kata Minhyuk bohong lalu melepaskan rangkulan Sanha dengan kasar. Sanha hanya tersenyum karena ia tahu jika itu hanyalah akting. "Baiklah. Ayo kita makan!!" kata Roncky gembira. "Hemm apaan nih? Aku makan di luar saja" kata Minhyuk meremehkan *akting mba, akting. "Kalau begitu kau ingin makan apa? Aku akan memasakkannya untukmu?" tanya Rocky. "Oke, kalau begitu, aku ingin makan pizza. Jika tidak ada dalam 20 menit, aku tak akan makan malam ini" ancam Minhyuk. "Arraseo, arraseo kami akan membelikanmu pizza. Tunggulah sebentar" kata Mj menenangkan. "Aku ikut denganmu ya hyung" kata Sanha. "Tenanglah di sini" bisik Sanha pada Minhyuk. "Pakai topi dan maskermu setelah itu kita berangkat dengan motorku" kata Mj. Sanha mengangguk.
———————————————
"Hyung, kita lewat jalan yang satu lagi saja" suruh Sanha pada Mj. "Yang itu, yasudah, sepertinya sekarang juga sudah 15 menit. Tinggal 5 menit lagi" balas Mj. Sanha dan Mj menaikki motor Mj.
Ngeeng ngeng ngeen tin tin *author mengingat masa kecil👶👉👧

Is He My Brother?| fanfiction Sanha Astro & Chanwoo IkonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang