Haruskah aku melakukan ini?! Aargh.. persetan dengan harga diri atau apapun itu! Lakukan saja demi hukuman ini.._
Yaak! Apa namja ini sudah gila?! Hei, jauhkan wajahmu itu, Kim Sialan!! Jangan nodai bibir indahku!!
.
.
- Part 4 -
.
.
.
_
_______
Taehyung makin mendekatkan wajahnya dengan segudang umpatan pada JHope yang memenuhi kepalanya. Tidak lagi peduli, reputasi menjadi hal yang terancam jika ia tidak berhasil merasakan bibir Jungkook dan memacari pemuda itu selama dua minggu. Entah itu dengan paksaan atau suka rela.
Dua mili lagi bibir mereka akan menyatu. Di sisi lain, Jungkook yang takut dan kebingungan hanya bisa mematung dengan jantung berdebar makin gila dalam dadanya. Menggebu panas. Dan Jungkook pun tidak tahu apa penyebabnya. Apakah karena rival yang akan menciumnya?? Oh, sangat konyol.
Manik cokelat kayu mahoni itu menghilang saat Taehyung memejamkan matanya. Sengaja memberi efek dramatis seperti drama romansa SMA. Di saat sang lelaki menarik tengkuk gadisnya sambil memejamkan mata dan akhirnya membuat si gadis larut dalam kecupan manisnya. Yaa, begitulah yang Taehyung harapkan. Walau sempat terbesit perasaan jijik karena yang akan ia rasakan adalah bibir seorang namja. Cukup untuk membuat bulu kuduk pemuda Kim itu meremang.
Chuu~
Skak! Jelas sudah Jungkook rasakan benda kenyal yang sedikit basah itu menempel lembut di bibirnya. Membuatnya hanya bisa diam dengan mata terbuka lebar. Berusaha menolak, namun hangatnya napas sang rival yang menyapu wajahnya seakan menyihir Jungkook agar diam di tempatnya. Dipastikan turut membalas kecupan dalam itu, jika saja ia tidak lagi gunakan nalar untuk berpikir rasional.
Taehyung perlahan memiringkan kepalanya. Bersiap melakukan sesuatu.. Membelai bibir manis pemuda Jeon itu dengan lidahnya. Meminta izin untuk menerobos masuk ke rongga hangat mulut Jungkook, namun pada saat itulah perlawanan terjadi..
"YAAK!!" Si Rambut Hitam berteriak galak dengan kedua tangan yang telak mendorong tubuh Taehyung, hingga tautan bibir mereka terpaksa berakhir dengan tidak sopannya. Bahkan pemuda bersurai cokelat itu nyaris terjatuh dari kursi panjang halte jika saja kaki jenjangnya tidak menjadi tumpuan yang kokoh dari dorongan itu.
"APA-APAAN KAU?! DASAR TIDAK TAHU DIRI!!!" Bentak Jungkook seraya bangkit dari kursi dengan mata mendelik geram dan wajah sedikit memerah. Entah karena marah atau mungkin.. malu?
Masih duduk nyaman di kursi, Taehyung menampilkan wajah tak berdosanya. Walau dalam hati ia juga berteriak tak kalah histeris karena tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lakukan bersama rival terbesarnya itu. Dan lagi-lagi harga diri menjadi alasan bagi Taehyung untuk tetap berlagak datar dan penuh kharisma (*muntah gue bang..), "Tidak perlu marah-marah begitu. Kau bahkan tidak menolak saat aku mendekatkan wajahku, bukankah itu berarti kau mengizinkanku untuk menciummu? Oh ya.. bibirmu rasanya manis, apa kau habis mengemut permen?"
"Yaak!!! Jaga mulutmu itu, dasar tidak sopan!! Cepat pergi!!! Aku membencimu, Kim Taehyung Sialan!!!" Pekik Jungkook lagi. Menghentakkan kakinya satu kali sebelum beranjak cepat dari hadapan Taehyung yang sudah membuka mulutnya untuk mencegah, namun terpaksa bungkam karena lawan bicaranya sudah berlalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush on R!VAL [VKOOK]✔
FanfictionHanya gara-gara taruhan itu.. Hidupku dan dia berubah total. Saat benci ini berubah menjadi perasaan yang terasa manis. Aku mungkin sudah jatuh cinta padanya, musuh bebuyutanku sendiri.. Tapi asal kalian tahu, kisah kami tidak sesederhana itu. ©p...