Pt. 10

15.4K 1.3K 182
                                    


Di belakang pot besar penopang pohon cemara muda, tanpa ada yang tahu, terdapat dua orang yeoja di sana. Kini saling menatap satu sama lain sejak 'target' mereka pergi sambil berlari bergandengan tangan.





"Apa kubilang... mereka pasangan sekarang!" Yang satu berseru tiba-tiba.

Sedangkan lawan bicaranya masih linglung dengan pandangan kosong tak percaya,"Yaa.. pasangan gila yang juga membuatku tergila-gila.."

"Kita harus lakukan sesuatu!!" Yeoja dengan rambut mengombak kembali memekik semangat seperti euforia suporter bola.

"Melakukan apa? Tidak mungkin kita bisa mengikuti V oppa dan Jungkook sekarang.. lebih baik pulang sekolah nanti kita cegat saja mereka. Setuju?"

Dan yeoja berambut panjang mengombak lansung menanggapi dengan anggukan kepala. Masih dengan kedua mata berkilat penuh semangat tentunya.

_

.

.

.

.

.

- Part 10 -

.

.

.

.

.

_

"Kita mau kemana, Hyung??" Namja yang lebih muda mulai memasang wajah khawatir. Bukan khawatir akan diculik atau pun disekap dalam gudang sekolah, namja bersurai hitam arang itu sebenarnya hanya mengkhawatirkan kemana tempat yang akan mereka tuju. Masih jauhkah? Atau hanya tinggal beberapa langkah lagi? Pasalnya, jika tempat itu sudah dekat maka tidak bisa dipastikan Taehyung akan tetap menautkan tangan mereka seperti ini. Dan Si Rambut Hitam, Jungkook, tidak ingin itu terjadi. Terlalu nyaman bergandengan tangan dengan seorang Kim Taehyung, begitu prinsipnya.

"Mencari tempat persembunyian untuk memata-matai para pasangan yang sudah berpengalaman! Dan di sinilah tempat persembunyian kita!" Taehyung berujar girang. Lantas menarik Jungkook agar berjongkok di sebelahnya, di belakang semak belukar antar pohon oak yang menghadap langsung ke lapangan futsal sekolah.

Dan Jungkook tidak punya pilihan lain kecuali menurutinya, "Jadi maksudmu kita akan menjadi penguntit, Hyung??" Mengerjapkan mata penuh kepolosan layaknya bocah lima tahun.

"Haish.. bukan penguntit. Hanya melakukan pengamatan untuk belajar.." jawab Taehyung dengan senyuman lembut. Lantas mengecup sebentar pucuk kepala bocah Jeon itu. Yaah, kelihatan mulai terbiasa dengan kepolosan kekasih manisnya.

Jungkook lagi-lagi mengerjap penuh tanya. Masih kebingungan, "Belajar apa sampai harus menjadi mata-mata seperti ini, Hyung?"

"Apa pelajaran kali ini sulit?"

"Kalau aku tidak bisa mengerti pelajaran ini bagaimana? Apa ada hukumannya?"

"Lalu siapa yang akan kita mata-matai?"

"Begini kan tidak baik, Hyung. Kalau kita ketahuan bagaimana?"

"Lalu diadukan pada guru BP dan diskors tiga hari?"

"Ah, Hyung.. aku tidak ma-"

Chu~

Taehyung dengan gerakan kilatnya menutup akses bagi Jungkook untuk bicara. Menyumpal bibir merah yang sedikit terbuka itu dengan bibirnya sendiri. Hanya sekedar ciuman singkat, tapi cukup untuk membuat Jungkook diam.

"Kau cerewet, sayang.. dan itu sangat menggemaskan bagiku. Dan jika kau tidak bisa memahami pelajaran 'ini', maka bersiaplah untuk berakhir di ranjang.." ujar Taehyung dengan senyum evil yang jelas terpatri. Sedikit mengerikan di mata Jungkook, walau ia tahu Taehyung hanya bercanda.

Crush on R!VAL [VKOOK]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang