Uhuu ide nya berontak di otak minta dikeluarin, and this is for you guys!!! :*
Happy ReadingCoba kita lihat, apa aku berani untuk menekan tombol call pada kontak Ryan. Tidak, aku tidak senekat itu. Ayo pikirkan cara lain, Airin!!
Oh Andres! Dia pasti sedang bersama Ryan kan? Apa aku sudah pernah menyinggung tentangnya? Sepertinya belum. Oke, kita berhenti sebentar, akan aku jelaskan padamu. Jadi Andres Hoopes, dia adalah tetanggaku. Tetangga sejati.
Rumahnya berada tepat disamping rumahku, bahkan jendela kamar kami berhadapan dan jaraknya sangat dekat. Itu merupakan jalan pintas baginya untuk masuk kerumahku, jika ia malas untuk turun kebawah dan repot-repot mengetuk pintu.
Kami sudah bersama semenjak aku dilahirkan, dia seumuran dengan Adam, kakakku. Kami bertiga selalu bermain bersama, bahkan pernah mandi bersama, eww.. Serius, aku lihat fotonya di album foto masa kecilku.
Andres adalah salah satu sahabat Ryan. Andres Hoopes, Jayden Stone, dan Adam juga termasuk bagian dari mereka. Dulu mereka sering sekali menginap dirumahku, menghancurkan dapur, menghabiskan persedian coklatku, lalu membuat kebisingan di tengah malam saat aku sedang belajar. Dan kenyataan bahwa letak kamar Adam berada tepat di samping kamarku semakin membuatku tersiksa.
Namun, dengan begitu aku jadi begitu dekat dengan mereka. Tapi tidak dengan Ryan. Semenjak tragedi surat menjijikkan itu, aku jadi malu dan canggung saat berada di sekitarnya.
Orangtuaku? Kuberi tahu saja, orangtuaku begitu menyukai anak laki-laki. Jadi, kau pasti mengerti bagaimana situasinya kan? Walaupun begitu, aku tau aku tetap menjadi anak gadis kesayangan mereka.
Andres dan teman-temannya adalah sekawan yang mempesona, itu menurut para gadis di luar sana. Ya, aku mengakui mereka memang dianugerahkan fisik yang indah.
Tapi, demi tuhan! Apa mereka akan tetap bilang Andres sangat cool ketika tau bahwa Andres sering kali buang air kecil dicelana saat mendengar petir. Yeah, meski itu sudah tidak terjadi lagi semenjak Andres punya pacar untuk pertama kalinya, tapi tetap saja.
Atau Jayden dengan senyum memikatnya suka menghabiskan sabun cair kami dikamar mandi, -oh aku bisa liat senyum kotor di wajah kalian, tapi ini tidak seperti apa yang kalian pikirkan. Saat itu Jayden menghabiskan waktu lama untuk mandi. Adam yang sudah tidak kuasa menahan dorongan untuk buang air kecil menendang pintu kamar mandi, dan disanalah Jayden duduk berselonjor di bath up dengan gelembung-gelembung sabun beterbangan disekitarnya dan beberapa gelembung terbang keluar dari kamar mandi. Laki-laki itu suka sekali dengan gelembung.
Cukup? Kembali lagi padaku. Aku mencari nama Andres di ponselku, lalu menekan tombol call.
"Ya? Alexa?" Hanya dua orang yang memanggilku seperti ini. Andres dan Adam.
"Kau sedang bersama Ryan?" tanyaku, lalu hening untuk beberapa saat.
"Ya aku bersamanya, ada apa?"
"Katakan pada temanmu itu, bahwa dompetnya ada padaku."
Lalu terdengar suara gemerisik disebalah sana, aku hanya bisa menangkap beberapa kata seperti 'dasar bodoh', 'Jayden', 'Idiot'.
"Baby kau menyelamatkan hidupku," Jayden berseru diseberang sana, aku tersenyum geli mendengarnya.
" Thanks lex, kami memang sedang mencarinya. Untung saja ada padamu. Ryan bilang dia akan menghubungimu nanti."

KAMU SEDANG MEMBACA
Because it's You (On Hold)
Fiksi Remaja"Dengar Ryan, kelak akan ada seseorang yang sangat mencintaimu. Lalu.." Airin berhenti sejenak, untuk menyeruput milkshake coklatnya yang tinggal separuh, dan kembali melanjutkan bicaranya. "...dia pasti akan melarangmu melakukan hal seperti itu, ka...