Chapter 3

27 5 0
                                    

*skip selama tidur*

Keesokannya terdengar suara lembut seorang wanita yang membangunkanku, dia adalah Lusi.

"Jenna, ayo bangun nak.tadi malam kau bilang kau akan ikut dengan ku ke kebun"katanya dengan berbisik

"hhoooaaammm... ehm ibu, aku akan mandi dulu lalu sarapan"

"ya sudah, ibu akan memandikanmu, dan sarapan bersamamu"

Aku lalu menuruni ranjangku, dan bergegas keluar kamar. Aku melihat para pria yang membunuh ibuku tadi malam, mereka sedang duduk berkumpul tidak tau sedang membicarakan apa karena aku berlalu tanpa menghiraukan mereka.

"Hai jenna, bagaimana tidurmu?" Tanya salah satu dari mereka.

"ehm, biasa saja" jawabku singkat

"biarkan dia dia sedang trauma dengan kejadian tadi malam" jawab pria tua yang ku kira sebagai ketua dari mereka.

"Jenna, setelah mandi aku akan mengenalkan diriku padamu, ayo segeralah mandi!"jawab salah satu pria.

*skip mandi*

"kemarilah gadis kecil" kata salah satu dari mereka.

" ayo duduk di sini, nah sesuai janjiku aku akan mengenalkan diri dengan teman temanku ini"

Ia mengenalkan satu persatu temannya itu. Mereka masing masing bernama, James, Colin, Fred, Dev, dan Tane. James, adalah pria berperawakan tidak terlalu tinggi dengan mata sipit dan kulit yang cenderung putih. Colin, tampangnya seperti lelaki baik dan tidak terlalu tua, ia berkulit putih dengan badan yang tinggi dan tegap. Fred, adalah yang termuda di antara yang lain, wajahnya tampak seperti umur 20 han tahun. Dev, pria dengan perawakan tinggi kurus dengan hidung mancung dan mata yang berwarna hitam pekat. Yang terakhir Tane, pria yang memiliki bekas luka jahitan di keningnya, mempunyai mata berwarna biru tua, dengan tatapan menusuk, ia lah yang telah menembakan pistolnya kea rah ibuku itu sebabnya aku sangat benci padanya.

A Monster GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang