Chapter 4

27 5 0
                                    

-13 TAHUN KEMUDIAN-

"sreett"

terdengar suara gorden yang di buka. Disertai dengan pancaran sinar matahari yang menembus kaca kamarku.

"cepat bereskan tempat tidurmu Jenna, kau harus sekolah sekarang" teriakan lembut seorang wanita. Aku tahu itu pasti Lusi

"iya bu, aku segera membereskannya" sambil melipat selimutku lalu mengambil tas yang telah aku siapkan sebelumnya. Saking terburu buru nya aku aku sampai tak sempat sarapan dan memakai sepatu.

"Jenna pakailah sepatumu"

"nanti saja bu, aku berangkat sekolah dulu ya bu "

"hati hati, nanti ayah Colin akan menjemputmu" ya, aku harus memanggil kelima pria itu dengan sebutan ayah.

Setelah keluar rumah aku lantas menyalakan Mp3 yang ku genggam, Mp3 ini memutar lagu kesukaan ku yaitu lagu, Dear God dari Avenged Sevenfold. Aku menyusuri jalanan desa yang nyaman, dengan udara yang sejuk,dan pemandangan yang asri. Di tengah jalan aku melihat seorang laki laki yang sedang kesulitan membetulkan rantai sepedanya yang lepas, dia tampak memakai seragam yang sama dengan ku. Aku lalu menghampirinya, berniat ingin membantunya.

"ada yang bisa ku bantu?" kataku yang berjongkok di depan laki laki itu.

"oh, ada sedikit masalah di sini. Rantai sepedaku lepas, aku bingung bagaimana aku bisa membetulkannya jika seolah akan masuk sebentar lagi." Ucapnya dengan masih tertunduk

"tenang saja, aku satu sekolah dengan mu jika kau mau kita bisa pergi bersama ke sekolah" ia lalu melihat ke arah ku.

"ya, tak apa apa"jawabnya sambil berdiri.

Sepanjang jalan kami mengobrol

" ngomong ngomong siapa namamu?" Tanya lelaki itu

"oh, namaku jenna, namamu?"

"namaku Eric" sambil mengangkat tangannya mengajak bersalaman.

"senang berkenalan denganmu, sepertinya aku belum pernah melihatmu di sekolah"

"ya,, aku murid pindahan dari luar kota"

*skip di perjalanan*

Ketika kami sampai ternyata kelas kami sama. Aku pun sebangku dengannya, sampai bel istirahat dia mengajakku ke kantin untuk membeli beberapa makanan. Aku pun mengantarnya, setelah sampai di kelas ia mengajakku untuk membeli es krim saat pulang nanti.

A Monster GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang