Chapter 7

25 4 0
                                    

"nenek, maafkan aku " kataku sembari menangis, terasa olehku nenek itu membalas pelukanku dan berbisik

"sangat lama aku menunggumu kembali, kakekmu meninggal karena kecelakaan saat sedang mencarimu, jadi aku hidup sendiri"katanya yang sekaligus sebagai kata kata terakhirnya. Aku lalu mematikan headset yang ku kenakan dan berteriakk sekeras mungkin lalu keluar dari rumah itu dan datang ke gedung tempat ayah memantauku.

*skip di perjalanan*

Mereka berada di lantai paling atas gedung itu, aku menaiki tangga gedung itu dengan wajah memerah dengan rasa amarah yang amat sangat dan tangisan yang sedari tadi tidak mau pergi dari wajahku

"Jenna, apa kau berhasil?" Tanya Ayah Dev

Tanpa menghiraukannya aku langsung berjalan menghampiri ayah Tane, setelah sampai di hadapannya aku bertanya padanya.

"siapa kau?" dengan wajah marah aku bertanya padanya

"mengapa kau bertanya seperti itu, aku ayahmu"jawabnya dengan wajah heran karena aku tiba tiba mendatanginya dengan wajah marah

"bohong, siapa kau dan dari mana aku?" kataku yang membuatnya tambah kesal

"apa yang kau bicarakan Jenna, aku ini ayahmu dan mereka juga" katanya sambil menunjuk ke arah ayah ayahku.

"di mana ibuku? Darimana kau mendapatkanku?" kataku yang terus menerus bertanya. Mereka hanya terdiam dan tidak menjawab pertanyaanku.

"JAWAB AKU!!" sembari melihat ke semua ayahku. Dan merebut pistol yang di pegang oleh Ayah Tane, lalu menjatuhkannya hingga terduduk

Aku pun menodongkan pistolku kea rah kepalanya seperti yang ia lakukan pada ibuku dulu, ketika aku akan menarik pelatuk nya, betapa sialnya aku. Aku melihat monster itu kembali, aku begitu terkejut sampai menjatuhkan pistol yang ku genggam. Dan tanganku gemetar.

"kenapa? Kenapa kau tak menembakku? Apakah monster itu kembali?" kata ayah Tane dengan senyum liciknya. Aku akhirnya membalikan badan dan menuruni tangga edung itu lalu pergi . aku akhirnya duduk di sebuah kursi yang ada di pusat perbelanjaan. Akhirnya setelah lumayan lama aku duduk di situ, aku mendapatkan sebuah rencana baru, lalu aku pergi ke sebuah took dan membeli kartu perdana untuk handphone ku. Setelah selesai menaktifkan kartu ku, aku lantas mengirim sebuah pesan singkat pada nomor Ayah Tane, yang isinya.

Temui aku di gedung dekat rumah.

-anonim

Aku pun bergegas menuju gedung yang ku maksud.

A Monster GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang