Unknown~
Aku tersentak. Lagi.
Aku menoleh, memandang tangan ku yg berbulu dan kasar, tidak terawat. Sebuah tangan mungil dan lembut tampak kontras dengan tangan ku.
Tangan yg bs memancarkan kehangatan hingga mencairkan kebekuan hati ku.
"Tolong aku.." suara itu kembali terdengar.
Aku mengikuti arah datangnya tangan itu. Dan aku terbelalak.
Manusia lain?
Gadis itu menggigil kedinginan. Tanpa pikir panjang, ku angkat tubuh mungil gadis itu dan membawanya ke gua tempat tinggal ku.
Aku membuat api unggun, dan menidurkan gadis itu tidak jauh dr api unggun itu. Ku ambil selembar daun lebar. Kututupi tubuh gadis itu dengan daun lebar, kemudian duduk agak jauh dr tempat si gadis.
Dan sepanjang malam, aku terjaga. Mataku tidak terasa berat sama sekali.
Ralat. Mata ku tak pernah lepas dari wajah cantik gadis itu.
Sedetik pun tak pernah.
~

KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty & The Beast
Storie d'amoreLelaki hina, terpencil, dan dingin. Wanita lugu, emosional, namun penuh kehangatan. Yah.. hidup memang aneh. Ya kan?