PART 5

408 4 0
                                    

•﹏••﹏••﹏••﹏•

Aku melamun dikamar mengingat bunbun, aku ingin sekali bisa ketemu, sudah hampir 10 tahun aku tidak ketemu Bunbun. Sekarang lagi dimana yah dia, sekarang wajah dia kayak gimana yah, aku sangat merindukan dia. Setiap aku sedih atau senang aku slalu memeluk boneka pemberian dia.

Aku termenung di sudut kamarku, aku melupakan aktivitas yang ku rencanakan. Tak kerasa jam menunjukkan pukul 4 sore.

"Uh sial kan ku mau mandi, kenapa ku bisa lupa gini", umpatnya lirih. Dia pun bergegas ke kamar mandi, membuka baju dan mengguyur badannya dengan air dingin.

"Segernya bikin kepalaku lebih releks dan lebih santai", aku pun menyelesaikan mandi dan bergegas ke kamar kesayanganku, aku masih memakai baju handuk mandi dan menuju lemari mengambil baju.

Selesai mandi aku pun duduk di kursi dan meja belajarku, aku berkutat dengan setumpuk tugas dan harus belajar keesok harinya untuk ujian keuangan. Aku masih serius dengan tugas dan pikiranku.

"Non, ada tamu",

"Ih simbok bikin ku kaget ajah",

"Maaf Non lupa ketuk pintu heee", kata simbok dengan senyum senyum sendiri.

"Siapa mbok??", jawabku sambil terus memandang buku di atas meja,sambil mengerjakan tugas tentunya.

"Non Jenny", aku pun menengok simbok dan berdiri, bergegas meninggalkan simbok yang berdiri mematung di samping pintu. Aku berlari turun kebawah, simbok melihatku dengan geleng geleng kepala.

"Ati ati non jangan lari lari nanti jatuh", teriak simbok. Aku melihat simbok sebentar, simbok pun turun ke bawah. Entah simbok kedapur. Aku pun menuju ruang tamu dan membukakan pintu. Hatiku senang sekali sahabatku datang ke rumahku.

"Jenny", aku memeluk Jenny.

"Kamu kenapa Nda?",

"Ga kenapa napa, masuk dulu. Mau di ruang tamu atau di kamarku??",

"Kamarmu ajah deh biar lebih leluasa, ku capek mau tidur tiduran juga",

"Ok deh", kami pun menuju anak tangga naik ke atas ke kamar ku.

"Kamu duluan gih naik ku mau bilang simbok bikinin minum dan cemilan", Jenny pun naik ke atas. Aku pun menuju ke dapur, simbok lagi memasak dan menyiapkan makan malam.

"Mbok.....", kataku sambil mengagetkan simbok.

"Ih non ngagetin ajah, kenapa Non?",

"Buatin minuman dan bawain cemilan ke kamar Nanda yah",

"Ok Non", aku pun berlari ke kamar ku. Ku buka pintu kamar, melihat Jenny tidur-tiduran di atas kasurku. Aku pun duduk di pinggir kamar tidurku.

"Jen, kamu capek kenapa?lagi banyak tugas yah?",

"Ga juga kok, gue capek ajah kuliah mulu, tugas mulu, ujian mulu, praktek mulu belum nanti nanti skripsi", kata nya sambil menatap atapku.

"Ya namanya kuliah buat masa depan, sesuatu butuh proses",

"Gue berhenti ajah kali yah", katanya tiba tiba sambil duduk dan menatapku. Aku pun menyentuh pundaknya.

"Eh jangan ngomong gitu, kita tinggal 1 semester lagi",

"Gue lebih suka duniaku, dunia dengan kebebasan. Oh ya loe kayaknya ada masalah, mata loe sembab dan badan loe hangat", Jenny menatapku curiga dan menyentuh dahiku. Aku cuma diam membisu, mau ngomong apa lagi. Mau mengeluh apa lagi.

"atau jangan jangan mama loe mukul dan nyiksa loe lagi", aku pun mengangguk dan menundukkan kepala.

"Gini ajah Nda loe ikut ma gue ajah, kerja lebih enak banyak duit lagi", aku pun melihat Jenny dengan mengerutkan dahi.

"Kerja apa?", tanyaku dengan penasaran.

"Tenang ajah Nda enak kok, ntar ku kenalim seseorang. Kalau mau malam ini ku kenalkan",

"Ntar ajah deh Nda aku pikir pikir dulu, emang kerjaannya ngapain?",

"Santai kok, loe bisa ambil tau ga sesuai keinginan loe. Ya seperti ngobrol misalnya. Udah enak kerjaannya, loe dapet duit banyak. Apalagi loe lagi suntuk gini, itu bisa buat hiburan loe. Ku kenalkan ma Mami",

"Mami?? Ibu kamu, bukannya ibu kamu di kampung??", tanyaku .

"Hahahaha..loe polos tau pura pura sih Nda, mami tuh yang ngasih kerjaan ke kita mau berkelas tau biasa ajah. Ya kali ibu ku ada di jakarta, punya duit banyak lagi ga mungkin", kata Jenny dengan tertawa. Aku melihat Jenny dengan garuk garuk kepala yang sebenarnya ga gatel tapi aku masih bingung. Tiba-tiba pintuku ada yang mengetuk.

"Ya masuk",

"Non nih cemilan dan makanannya", kata simbok kemudian.

"Oh simbok taruh di atas meja ajah mbok", kataku, simbok pun menaruh makanan dan minuman di atas meja, simbok pun berlalu meninggalkan kita. Setelah batang hidung simbok ga keliatan, aku menatap Jenny. Jenny pun ketawa lagi.

"Jen, serius donk palah ketawa?",

"Intinya loe ikut dulu nanti tau sendiri kok",

"Ok deh Nanti ku pikirkan",

"Ku tiduran dulu yah Nda sebentar",

"Ok Jen, tuh cemilan di makan, ada minuman juga kok. Aku ngerjain tugas nih udah menumpuk besok harus di kumpulkan",

"Siap", kata Jenny dengan menunjukkan jempolnya. Aku menuju meja belajar tak lupa membawa minuman di atas meja dekat kasurku. Dan aku pun berkutat dengan tugas ku.

1 jam 2 jam pun berlalu ga kerasa jam menunjukkan jam 6 sore k melihat Jenny masih tertidur, aku pun merenggangkan otot otot yang kaku.

'Cukup melelahkan duduk berlama lama', kata ku lirih. Aku pun berdiri dan duduk di tepi kasur. Aku mengambil boneka dan memandangi nya. Tiba-tiba ada tangan menyentuh pundakku. Aku pun menoleh.

"Nda loe kenapa?", mataku berkaca kaca tanda mau menangis. Aku pun terdiam.

"Kenapa loe nangis crita ma gue", aku pun mengusap air mataku.

"Aku merindukan seseorang, teman masa kecil ku yang memberikan boneka ini", aku pun menunjukkan boneka pada Jenny.

"Cerita ajah sama gue", katanya sambil memelukku. Aku pun menceritakan pertama ketemu sama Bunbun dan saat Bunbun pindah dari komplek deket rumahnya.

"Oh gitu, sekarang loe tau ga dimana dia",

"Aku ga tau", aku pun sambil menunduk.

"Ya udah slow ajah, ntr udah saatny ketemu. Ketemu kok",

"Iyah",

"Oh ya sekarang jam berapa?",

"Jam 8, kenapa Jen?",

"Ku balik yah, klo ada apa-apa kamu ke kostku ajah yah. Ku bantu kesulitanmu", aku pun mengangguk. Dia pun masuk ke kamar mandi dan buru buru menyisir rambutnya.

"Ati ati yah Jen, mau ku anter turun ke bawah?",

"Ga usah kok, ku bisa sendiri", kita pun cipika cipiki, dia pun berlalu meninggalkanku. Aku pun menunggu mama pulang tapi sampai jam segini belum pulang. Perutku mulai laper dan ke turun ke bawah mencari simbok.

"Mbok...simbok dimana??", teriakku mencari simbok.

'Jangan jangan simbok udah msuk ke kamar lagi tidur', lirihku. Aku pun mencari makanan di meja makan. Dan aku pun duduk dan makan sendiri. Selesai makan aku pun menuju ke kamarku, aku pun mengerjakan tugas lagi.

TIdak terasa jam menunjukkan jam 11 malam, aku pun mulai mengantuk dan akhirnya ku tertidur.

•﹏••﹏••﹏••﹏••﹏••﹏••﹏••﹏••﹏••﹏••﹏•

Haahaa semakin ga jelas...

Bunbun siapa yah???

😍😘😍😘

Jangan lupa vote dan koment yah...

SHOULMATE : Kiss meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang