●﹏●●﹏●●﹏●●﹏●●﹏●●﹏●●﹏●●﹏●●﹏●●﹏●●﹏●●﹏●●﹏●
Aku dan Tono masih di dalam mobil, Tono menceritakan saat pertama ketemu Jenny dan aku mengingat ngingat kejadian saat saat kebersamaan bersama teman teman semua, sejuk dan angin yang begitu sejuk jauh dari polusi. Kapan bisa ke tempat seperti itu lagi?
"kamu melamun kenapa?", Tanya Tono padaku
"aku mengingat ngingat dulu pekemahan kita dan kekonyolan kita he", kata ku dengan cengar cengis ga jelas.
"iyah sih konyol banget", kata nya. Selang beberapa jam akhirnya sampai ke kampus, suasana kampus sudah sangat ramai.
"aku turun duluan yah, takutnya nanti jadi gossip d kampus",
"ok, oh ya gimana dengan kaki mu. Masih sakit?", tanyaku.
"udah ga apa apa kok, oh ya makasih ya Nda tumpangannya',
"iyah ma sama", kataku. Tono pun membuka pintu dan turun dari mobilku. Aku pun melihat Tono dari kejauhan hingga Tono semakin menjauh.
"ih apaan sih aku liatin dia", kataku sambil menepuk nepuk pipiku sendiri. Aku pun memakirkan mobil, dari kejauhan aku bisa melihat kalau Jenny lagi sama kak Donny. Aku pun turut bahagia kalau sahabatku juga bahagia walau kebersamaan kita tidak sesering dulu, main bersama dan jalan jalan kemanapun bersama sama. Jenny pun melihat aku dan menghampiri ku. Dia pun berpisah dengan kak Donny.
"loe udah sehatan?", Tanya Jenny sambil membuka pintu mobilku dan duduk di kursi sampingku.
"udah kok",
"mama loe udah balik?",
"belum", jawab ku sambil geleng geleng kepala.
"ya udah sabar yah, mungkin mama loe lagi sibuk",
"iyah mungkin", jawabku dengan lesu.
"papa loe udah ada kabar?",Tanya lagi.
"udah kemaren ku telpon papa ku, kalau dia lagi ngurusin bisnis d amerika, ga tau akhir akhir ini papa sangat sibuk semoga ga kenapa napa dengan usaha papa", kataku.
"iyah semoga yah",
"yuk turun trus kekelas, takutnya dosen killer udah masuk dan kita terlambat, bisa bisa kita di hukum", kami pun keluar mobil dan berjalan sedikit berlari ke kelas.
Semoga Dosen killer belum datang. Saat kami masuk, langkah kaki kami terhenti di pintu. OMG Pak Alvin dosen terkiller sudah berkaca pinggang, Menanda kan kalau beliau udah sangat marah. Pak Burhan dosen akuntasi yang super duper kilernya. Mahasiswa mahasiswi ga ada yang berani menentangnya, ada tugas yang tidak di kerjaan maka akan di hukum, hukumanny sih ga berat tapi malunya tuh,
Pak Burhan yang tingginya 180cm, berat badan yang proposionl. Mukanya tampan menurutku dengan wajah yang tegas dan berwibawa dengan usia 31 tahun yang belum menikah. Burhan Alvino wengker, campuran Itali dan jawa, sungguh Tampan. Aku membayangkan saja sudah membuatku tersipu malu heee..
Deg
Deg
Deg
"kalian dari mana ajah?", kata Pak Burhan.
"EEE..a...e...",
"kamu ngomong apa? Ya kamu Nanda, tolong jelaskan kenapa kalian telat", aku hanya tertunduk takut dan tertunduk malu.
" gini lho pak Burhan, kami sudah sampai di parkiran dan mengobrol sebentar dan tidak sengaja keterusan yang ternyata mata kuliah bapak", jawab Jenny,
"oh kalau bukan mata kuliah saya, kalian mau bolos gtu", Tanya beliau tegas.
"ga...ga pak", jawabku dengan terbata bata. Pak Burhan pun mendekati kami, jantung ini rasanya mau copot. Ini baru pertama aku melakukan kesalahan. OMG lindungi kami.
"kamu Jen, kamu sering telatnya. Sedangkan Nanda kamu baru pertama telat. Saya ga menyangka kamu yang mahasiswi yang disiplin melakukan kesalahan",
"maafkan kami pak", kata aku.
"iyah pak", kata Jenny.
"ok kalian saya hukun, dilapangan nanti jam istirahat berdiri di tiang bendera sambil hormat. Kalian juga memakai papan tertulis "kami tidak akan telat lagi", kalian tidak boleh istirahat". Kami hanya terdiam.
"...."
"kalian paham?!!!",
"pa..paham pak", tanyaku gugup.
"iyah saya paham", jawab Jenny santai. Pak burhan pun menepuk bahuku,aku udah sangat gugup saat ini.
"ok sekarang kalian duduk dan melaksanakan tugas kelompok",
"baik pak", kata ku, kami pun berjalan ke kursi kami.
"baik sekarang kalian membagi kelompok dan kerjkan buku halaman 27, kelompok terdiri dari 5 orang",
"baik pak", kata kami serempak. Kami pun membgi kelompok, astaga semester ini sungguh berat tinggal 1 semester lagi. Aku harus bersabar, sungguh melelahkan tugas yang dosen dosen berikan.
"Jen, kita berbagi tugas ajh. Kamu yang ini dan aku yang itu, yang lainnya di bagi sama yang lainnya", katau sambil menunjukan di buku. Kami sibuk dengan pikiran masing masing.
●﹏●●﹏●●﹏●●﹏●
Di sini lah kami di depan tiang bendera, terik matahari sungguh panas menyengat kulit kami. Jam menunjukkan pukul 11.30 istirahat makan siang. Aku berdiri di sini sambil wajah menengadah , tangan hormat dan papan kardus yang tertulis " KAMI TIDAk AKAN TERLAMBAT LAGI", sungguh memalukan sekali banyak mahasiswa mahasiswi melihat ke arah kami. Sungguh memalukan.
"Ton, liat tuh Nanda dan Jenny di hokum gitu",
"mana?", Tanya Tono.
"tuh d depan tiang bendera",
"wah jangan jangan hukuman dari Pak Burhan tuh",
"iyah kali", aku melihat ada Tono dan Budi melihat kami, sungguh tega Pak Burhan menghukum kami.
"ga ada hukuman lain yang lebih berbobot ?", Tanya jenny.
"maksud kamu?", Tanya ku.
"ya hukuman yang g kekanak kanakan seperti ini, kayak anak SMA ajah suruh hormat di tiang bendera. Apa ga ada yang lebih berbobot misalnya membersihkan kelas atau toilet atau yang lainnya yang tidak memalukan seperti ini", celoteh Jenny.
"ya mungkin kayak gtu ini pertama kalinya aku berurusan dengan pak Burhan. Pak burhan kok tau nama aku yah?apadahal aku jarang banget bikin masalah",
" ya mungkin karna gue kali yang terkenal", kata Jenny
"masih bisa bisanya kamu narsis Jen jen", kataku dengan sedikit tertawa.
"ehemmmmmm",
"eh eh pak Burhan", kata Jenny.
"kalian tuh di hokum seneng banget yah, mau di perpanjang?", Tanya nya dngan tangan di silang di dada.
"tidak..tidak Pak ini sudah cukup membuat kami malu", kata ku.
"ok lanjutkan hukuman kalian sampai istirahat selesai", kata Pak Burhan sambil meninggalkan kami. Aku seperti ga bisa bernafas, panas ini membuat kepala ku sedikit pusing sungguh membuat keringat mengucur deras. Tiba tiba kepalaku berputar, dan sekelilingku mulai gelap, apa udah mulai malam yah..badanku mulai ga bisa menampung berat badanku. Akhirnya ku mulai lemas dan tak bertenaga.
"Nda, Nanda", teriak Jenny. Aku masih mendengar suara Jenny tapi mulut ini ga bsa berbicara.
"Nanda bangun...loe kenapa?", Tanya sambil mengguncang guncang guncang badanku.
"Nandaaaa...", teriak Jenny lgi dan aku tak mndengarnya lagi.
●﹏●●﹏●●﹏●●﹏●●﹏●●﹏●●﹏●●﹏●●﹏●●﹏●●﹏●●﹏●●﹏●●﹏●●﹏●●﹏●
KAMU SEDANG MEMBACA
SHOULMATE : Kiss me
RomancePenulis: Xia Lope ⬇⬇ Kehidupan itu tak akan jauh dari CINTA, PERSAHABATAN, KONFLIK KELUARGA, SAKIT HATI, PENGHIATAN Siapa cinta sejati Nanda?? "AKU HARAP INI HANYA MIMPI", kata Nanda. SEMOGA kalian mengambil hikmah dari cerita ini.... KECUP basah b...