'Aku sekarang di Jakarta, Ag.'
Agni menghela nafasnya pelan. Entah mengandung arti ataupun tidak, yang jelas kini ia hanya terpaku menatap layar smartphone-nya. Hatinya ingin membalas pesan singkat itu. Namun jemarinya tak bergeming sedikitpun. Ia tau, tak seharusnya ia masih menggunakan nomor ponsel itu. Karna suatu saat, ia pasti akan menerima sebuah pesan dari laki-laki itu lagi. Dan saat inilah tepatnya.
He's back and honestly I'm fuckin miss him.
Batinnya..
---
Agni melangkahkan kakinya cepat memasuki sebuah butik ternama di Jakarta. Entahlah untuk apa, yang jelas Sivia, kakaknya -yang ketemu gede- itu menyuruhnya datang ke butik tersebut.
"Hei! Kemana aja? Ditungguin daritadi juga!" Ucap seorang gadis manis yang langsung menggamit lengan Agni begitu ia masuk. Gadis itu Acha, adik dari owner butik.
"Via mana?" Tanya Agni.
"Dia udah pulang daritadi. Lo sih kelamaan!" sungut Acha.
"Terus sekarang, gue mesti ngapain?" Tanya Agni. Acha memutar kedua bola matanya gusar. Lantas ia meraih sebuah kebayaputih khusus rancangannya.
"Nih!" Ucap Acha seraya menyodorkan kebaya itu pada Agni yang menerimanya begitu saja.
"Lo cobain aja dulu. Gue mesti ngurusin yang lain. Nanti gue balik lagi, oke." Kata Acha sambil tersenyum dan berlalu pergi.
..
Agni membuka tirai ruang gantinya lantas melangkah keluar sembari memperhatikan kebaya yang melekat pada tubuhnya. Sepertinya cukup. Tanpa sadar, bibirnya mengulum seulas senyum. Jadi terbayang sesuatu. Terbayang dirinya berada di pelaminan. Sungguh menyenangkan. Hingga akhirnya kesadaran Agni kembali terlempar ke permukaan begitu seseorang diujung ruang ganti lainnya membuka tirai dan melangkah keluar.
Agni menoleh. Ia menelan ludahnya yang tercekat ditenggorokkan. Matanya mengerjap mendapati seseorang diujung sana berpakain lengkap khusus pengantin pria. Sejenak Agni menjadi gugup. Laki-laki berparas tampan, yang entah Agni rasa kini terlihat semakin tampan itu tampak sibuk dengan pakaian yang tengah dicobanya. Tiba-tiba hati Agni menjadi kelu.
"Gimana, Ag?"
..
Cakka mengangkat wajahnya dan menoleh kearah sumber suara. Matanya langsung menangkap seseorang. Awalnya hatinya senang, tapi tiba-tiba saja menjadi kaku begitu sadar dengan apa yang dikenakan seseorang itu. Kebaya putih yang tampak anggun terbalut pada tubuh gadis itu. Begitu cantik. Mempesona. Siapa pria beruntung itu, Ag? Batinnya.
"Gimana, Kka? Cukup, gak?" Cakka mengerjap. Lantas tersenyum.
"Cukup kok, Shill." Ucapnya.
"Kalo sama gaun yang ini cocok, kan?" Kata Shilla sambil menunjukkan gaun yang dikenakannya. Lantas gadis itu menggandeng lengan Cakka.
..
"Kayaknya udah cukup, deh." Kata Acha sambil mengecheck ulang kebaya yang dikenakkan Agni.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Stories of Cagni!
Short StoryA bundle of short stories special Cagni. Happy reading:)