Prolog

5.1K 291 0
                                    

It's not about the beginning...
******************************

Sheryl menatap kosong nisan di hadapannya. Air mata masih berlinang di pipinya. Entah sudah berapa kali gadis itu menangisi kematian kekasihnya, berapa banyak liter air mata yang dihabiskannya, dan bahkan, entah sudah berapa kali ia terus menyakiti dirinya sendiri. Sudah tak terhitung lagi.

Rest In Peace
Reo Daniel Holloway
25 Feb 1990 - 30 Okt 2006

"Sheryl.." tepuk Angel dibahu sahabatnya.

"Leave me alone," tolak Sheryl tanpa menengok ke arah Angel. Tatapannya tetap terkunci pada batu nisan dimana nama dan tempat tanggal lahir kekasihnya itu terukir dengan sempurna. Kesempurnaan yang justru mendatangkan duka dan bukannya suka. Kesempurnaan yang sesungguhnya tidak pernah diinginkan oleh siapapun. Bagaimana bisa, jiwa yang berharga dan tak ternilai harganya itu, keberadaan yang menghasilkan arti hidup, hanya ditandai akhir hidupnya dengan ukiran pada sebuah batu yang seringkali dipandang sebelah mata? Bagaimana bisa tubuh yang dapat menggerakkan jiwa, memberi warna pada dunia, berakhir begitu saja, terkubur pada kedalaman bumi? Pada dasarnya, sesederhanakah itu manusia? Bila memang sesederhana itu, yang jelas, permata yang paling berharga pun tidak dapat menyamai nilai dari kesederhaan itu, dan Sheryl, kehilangan salah satu dari "yang sederhana" itu.

"I can't just leave you here alone," bisik Angel lirih.

Sheryl menarik nafas panjang. "Alone is all I have and all I want right now!!!"

PLAK!

Kata-katanya bagaikan tamparan telak pada wajah Angel. Sheryl sungguh tahu titik lemah seseorang, dan bagaimana menyerang titik itu hingga seseorang cukup terluka dan meninggalkannya sendiri. Dengan hati yang terlampau berat Angel melangkah meninggalkan sahabatnya.

'Wrong, alone is just the projection of your mind right now...' batin Angel sedih.

Ia paham. Percuma berbicara pada Sheryl dalam saat-saat seperti ini, yang akan ia terima hanyalah sakit hati yang sengaja ditimbulkan gadis itu pada dirinya. Seperti yang mereka katakan, hurt people hurt people.

Sheryl pun tahu isi pikiran Angel, dan jauh di relung hatinya sebenarnya merasa bersalah atas apa yang ia lakukan pada sahabatnya itu, namun sekarang ia lebih memilih meluapkan semua perasaannya.

"Sorry," gumam Sheryl sambil sesenggukan dengan deras air mata di pipinya, "I'm so sorry,"



***Halo!! Ini posting pertama!! Vote buat keseruan selanjutnya!!!!!! Makasih***

Who Are You? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang