Chapter 6

2K 150 0
                                    

[Budayakan Vote sebelum baca!!! Makasih]


Sudah satu minggu sejak bunga itu terus ditaruh di meja Eryl. Minggu sore gadis itu pergi ke sekolahnya untuk mengecek bunga itu. Ternyata benar. Bunga itu seperti biasa berada di tempat yang sama.

From your secret admirer.
25.

'Ini memang benar hitungan mundur,' pikir Eryl. Ia menengok ke sekelilingnya, namun matanya tidak menangkap sosok hitam itu, dan ia juga pasti bisa merasa sedang diawasi tapi perasaannya tidak demikian. Ia sama sekali merasa tidak sedang diperhatikan.

Jika ada yang mengawasinya maka bulu kuduknya akan berdiri dan jantungnya berdetak lebih cepat, secara otomatis penglihatan, pendengaran, penciumannya akan berfungsi 10 kali lipat lebih dari biasanya. Inilah cara tubuhnya memperingatinya.

Namun bulu kuduknya tidak berdiri, dan jantungnya normal normal saja. 'Mungkin dia libur hari minggu,' pikir Eryl asal lalu mengambil bunga itu dan pergi dari situ.

Dari sekolah ia singgah ke perpustakaan negara untuk membaca beberapa buku disana.
***

"Sally!" panggil Mrs. Wilder.

"Iya, nek?" jawab Sally, "ada apa?"

"Tolong belikan sayur-sayuran dan daging di supermarket. Persediaan seminggu kita sudah habis." ujar Mrs. Wilder.

"Baik, nek."

"Ini uangnya."

"Baiklah. Aku pergi dulu."

"Ya, hati-hati di jalan."

Setelah naik ke taksi, Sally memberitahukan tempat tujuannya.

"Baik, Nona."

***

"Sori gue liat kamar lo rapi banget jadi tolong bantu beresin kamar gue." kata Jacky saat melihat tatapan menyeramkan Angel. Cowok itu membawa Angel ke rumahnya.

'Gede banget, nih rumah, mirip istana di film Disney,' pikir Angel saat memasuki pekarangan rumah Jacky, 'udah halamannya luas, dilengkapi kolam renang, taman yang super sejuk, mantaps jiwa,'.

"Oke, tapi balikin foto gue dulu," perintah Angel sambil duduk di salah satu sofa panjang di ruang tamu. 'Mana sofa-nya empuk banget lagi,' batin Angel.

"Foto lo yang mana?" Jacky duduk di sampingnya dan menaikkan kakinya ke atas sofa.

"Foto gue pas masih kecil,"

"Gue gak ngerti maksud lo,"

"Foto gue yang lo ambil dari meja belajar gue. Hilang! Gue minta tolong Eryl dan Eryl bilang lo yang ngambil!"

"Nggak, kok. Gue gak ngambil. Eryl salah."

"Lo ngaku atau gue suruh Eryl dateng ke sini dan ngeledahin lo."

"Emang gue sembunyiin apaan pake digeledah segala? Narkoba?"

"Balikin atau gue telepon Eryl sekarang."

"Gue gak ngambil."

Mendengar itu Angel langsung bergelagat menelepon Eryl.

"Iya, iya, ini ambil!" Jacky langsung menyodorkan foto Angel.

"Dari tadi, kek, jadi mana yang mau diberesin?" tanya Angel sambil menyimpan foto itu ke dalam tasnya.

"Kamar gue. Sini gue anter."

Jacky mengajak Angel ke kamarnya di lantai 2.

"Tuh, yang pintunya warna item. Lo masuk aja. But the way, thanks."

Who Are You? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang