Epilog

2.6K 140 9
                                    

[Budayakan Vote sebelum baca!!! Makasih]


10 tahun kemudian...

Eryl dan Angel berjalan berdampingan menuju altar gereja. Wajah mereka yang baby face terlihat sangat cantik, seperti princess dalam dongeng-dongeng. Tubuh mereka terbalut gaun pernikahan yang mewah dan berwarna putih. Ditangan mereka terdapat bunga mawar berwarna merah yang dirangkai menjadi satu. Kaki mereka dipakaikan high heel yang terbuat dari kaca.

Didepan mereka berdiri Reo dan Jacky yang terbalut dalam jas pernikahan berwarna putih. Senyum kebahagiaan terpancar dari wajah mereka, sehingga ketampanan mereka bertambah 10 kali lipat.

Saat sampai didepan altar, Eryl dan Angel menuju pasangan mereka masing-masing lalu berlutut dihadapan Tuhan untuk diberkati oleh hambaNya.

Sang pendeta menengadahkan tangan ke atas mereka untuk memberkati mereka.

"..karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." kata pendeta menutup doa.

Ke-4 mempelai lalu berdiri dan menghadap pasangan masing-masing.

"Saudara Reo Daniel Holloway dan Saudara Christian Jacky Valero, bersediakah kalian menerima pasangan kalian masing-masing, sebagai istri yang dipersatukan oleh Tuhan didalam pernikahan yang kudus? Mengasihi mereka, menghibur mereka, merawat dan memelihara mereka baik pada waktu susah maupun pada waktu senang, pada waktu suka maupun duka, serta melupakan orang lain dan hanya mengingat mereka saja, selama saudara-saudara hidup didunia ini?" kata pendeta mengucapkan kalimat sakral dalam pernikahan.

"Ya, saya bersedia." kata Reo. "Ya, saya bersedia." kata Jacky.

"Silahkan pakaikan cincin kepada pasangan masing-masing."

Dengan lembut, Reo meraih tangan Eryl yang terbungkus sarung tangan hingga ke siku, dan memakaikan cincin pernikahan ke jari manisnya. Jacky pun memakaikan cincin pernikahan ke jari Angel dengan penuh cinta. Kedua gadis itu sama-sama menitikkan air mata.

"Saudari Sheryllia Lorrainee dan Saudari Archangela Wiggins, bersediakah kalian menerima pasangan kalian masing-masing, sebagai suami yang dipersatukan oleh Tuhan didalam pernikahan yang kudus? Mengasihi mereka, menghibur mereka, merawat dan memelihara mereka baik pada waktu susah maupun pada waktu senang, pada waktu suka maupun duka, serta melupakan orang lain dan hanya mengingat mereka saja, selama saudari-saudari hidup didunia ini?" kata pendeta kembali mengucapkan kalimat sakral dalam pernikahan.

"Ya, saya bersedia." kata Eryl. "Ya, saya bersedia." kata Angel.

"Silahkan pakaikan cincin kepada pasangan masing-masing."

Eryl meraih tangan Reo dengan halus dan perlahan memakaikan cincin pernikahan pada jari manisnya. Angel pun dengan lembut memasukkan cincin pernikahan ke jari Jacky.

"Baiklah. Silahkan cium pasangan masing-masing." kata pendeta sambil tersenyum ramah.

Perlahan, Reo dan Jacky sama-sama membuka tudung yang menutupi wajah pengantin mereka. Seketika terpesonalah mereka dengan kecantikan istri mereka. Mereka terlihat benar-benar cantik melebihi semua perempuan didunia ini.

Diam-diam, Eryl dan Angel merasa malu sehingga pipi mereka memerah. Reo dan Jacky menatap mereka seakan-akan hanya mereka-lah perempuan dimuka bumi ini.

'Oh Tuhan, kuatkan hatiku!' seru Angel dalam hati.

'Play it cool, Eryl.' batin Eryl.

Eryl melirik kedua orang tua Reo. Mereka hanya tersenyum sambil mengedipkan mata dan memberikan tanda dengan tangan untuk melanjutkan. Angel juga melirik kedua orang tua Jacky. Mereka hanya tersenyum dan mengangkat jempol. Sementara Reo dan Jacky saling mengirim sinyal lewat mata. Reo berkedip sekali sebagai tanda.

Maka perlahan Reo dan Jacky menaruh tangan di pinggang pasangan mereka masing-masing, sementara Eryl dan Angel menarik napas lalu menghembuskannya pelan-pelan dan menaruh tangan dibahu pasangan mereka.

Dengan lembut Reo dan Jacky menutup batas diantara pasangan mereka, mempersatukan cinta mereka melalui sebuah ciuman yang kudus, yang akan membawa mereka ke kehidupan selanjutnya. Bersamaan dengan itu maka riuh tepuk tangan dan suit-suitan serta cekrak-cekrik memenuhi gereja.

Bahkan, Sally pun ada disana dan ikut memeriahkan pesta pernikahan mereka. "Woo!!! Chugae (selamat)!!!" serunya sambil bertepuk tangan. Ia melepaskan konfeti dan hal itu mengundang satu persatu konfeti mulai dilepaskan, menambah riuh suasana.

Mereka melepas ciuman mereka dan tersenyum kepada semua orang.

Mereka sudah siap memulai hidup baru, mereka sudah siap menulis cerita baru, mengukir cinta mereka bersama orang yang dicintai, untuk selamanya.


******************************

..it's about the end.

Who Are You? (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang