Chapter 6: Imagination ?

1.3K 110 26
                                    


A/N: Hai hai! Genki desuka, minnaaa? Gomen atas slow updatenya T^T Seperti yang sudah tertera di fanfic lain, hp sempat error dan semua lanjutan fic yang ada di notes (Ya, awalnya semuanya dibikin di notes dan gue nyesel :'v) Pada kehapus. Hell nooo! Jadi chapter ini dan chapter di story lainnya benar-bener dirombak dari awal. Tapi author bakal update semuanya kok (walau gak langsung karena dibikin ulang). Menurut author cerita di chapter 6 yang ini agak lebih bagus dari chapter 6 yang dulu. Soalnya yang itu ancur alur dan penulisannya :v
Ok, sampai disini. Jangan lupa tinggalkan jejak dengan votes and comments alias vomments ya, guys :3

.
.
.
.
.
.

Kagura menopang dagunya di atas meja rias kamarnya sambil memegang dan memandangi sebuah benda di tangan kanannya. Ia mengerjapkan matanya. Sesekali ia terkekeh, kemudian ia kembali terdiam. Ia tidak bermaksud untuk berbuat jahat. Tapi oba-san sendiri yang memberikan benda itu padanya. Ditatapnya lagi benda tipis ditangannya itu. Ia kembali menahan tawa.

"Kawaiiiiiiii~"

Serunya gemas sambil memandang takjub benda yang merupakan sebuah foto tersebut. Di dalam foto itu terdapat anak kecil bersurai caramel panjang dengan gaun dan aksesoris pink yang lucu. Dia sangat cantik sekali. Tapi sayang, anak itu bukanlah anak perempuan sungguhan. Melainkan Okita Sougo kecil yang didandani ibunya habis-habisan seperti perempuan. Kagura kembali tergelak mengingat cerita oba-san yang merupakan ibu Sougo sendiri. Oba-san bilang Sougo sangat benci jika diingatkan hal itu. Ia merasa sangat malu, bahkan Seita saja tidak tahu menahu mengenai masa kecil abangnya yang seperti itu. Sesaat kemudian Kagura cemberut mengingat Sougo dewasa yang selalu mencelanya. Dia dikatai bodoh berkali-kali oleh cowok itu. Kagura jadi kesal. Ia menyesal telah bermimpi hal aneh dengan cowok itu di ruang kesehatan kemarin. Yang benar saja! Dia akan buktikan kalau dia tidak pantas disebut bodoh, dan akan masuk ranking 100 teratas! Tapi hanya ada satu cara. Ia kembali menatap benda di tangannya dan tersenyum.

***

"Ohayou gozaimasu~"

"Hihihi, Ohayou, Kagura-chan, kau terlihat senang sekali"

Mendengar ucapan Mitsuba, Kagura hanya terkekeh. Ia kembali membungkukan badan pada Toushi dan dibalas anggukan. Kagura mendudukkan diri di kursi yang bersebelahan dengan kursi tempat Sougo duduk. Saat sudah duduk ia menatap lelaki itu sejenak dan kembali menahan tawa. Sougo segera merasa risih dibuatnya.

"Ada apa dengan gadis idiot ini ?" Sinisnya lantang, membuat semua orang menatapnya. Seita menyetujui kakaknya dengan mengangguk. Merasa gadis idiot itu sudah gila.

"Hush! Onii-chan! Kagura-chan hanya sedang senang, ya kan, Kagura-chan ?"

Mitsuba mengedipkan mata pada Kagura. Sesaat kemudian mereka berdua terkekeh geli bersamaan. Merasa tidak bisa melawan ibunya, Sougo hanya bisa diam. Toushi hanya menghela nafas melihat tingkah keluarganya. Dan mereka semua kembali melanjutkan sarapan.

~~~

"Sou-kun"

"Apa ?! Jangan seenaknya memanggil nama kecilku. Aku jijik mendengarnya!"

"Huh, judes banget sih jadi orang" Cibir Kagura yang berjalan 2 meter dibelakang Sougo. Sedangkan lelaki itu hanya memutar bola matanya dan melangkahkan kakinya untuk berjalan lebih cepat. Kagura yang sadar akan hal itu, berusaha mengejar namun kakinya tersandung dan ia pun terjatuh.

"Itaiiiiiii !" Ia merintih kesakitan pada lututnya yang sedikit tergores. Sebenarnya tidak sesakit itu. Ia hanya mendramatisir sakitnya agar cowok yang menghentikkan langkahnya itu kasihan dan berbalik padanya. Sedetik kemudian Sougo benar-benar berbalik dan menghampirinya. Kagura segera kembali meringis kesakitan. Dilihatnya sepasang sepatu lelaki sudah bertengger di depannya yang sedang terduduk di jalan.

Sadisto Na Kiss!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang