Chapter 4 : I'm totally sick

1.5K 106 20
                                    

"Ternyata benar kan, onii-chan dan Kagura-chan saling kenal disekolah? Ini pasti takdir~" (A/N : Mitsuba memanggil Sougo 'onii-chan' dari sudut pandang Seita agar terlihat manja. Di Doramanya juga begitu).

Okita Mitsuba tidak dapat menahan rasa bahagianya saat melihat ekspresi dari kagura dan putra sulungnya. Ia tidak sabar ingin membuat mereka bersatu. Dan tentunya ia tidak sadar sama sekali akan atmosfir yang dikeluarkan dua orang itu.

"Kaa-san, aku tidak kenal dengan 'itu', kok"

Sougo menunjuk Kagura dengan dagunya saat berkata 'itu'. Ia kemudian melanjutkan untuk menyesap tehnya dengan elegan. Mendengar itu semua orang terdiam. Kagura menatapnya tajam dengan tatapan seperti ingin membunuh. Akhirnya mitsuba pun memecah keheningan.

"A...hahaha, onii-chan tak boleh begitu pada Kagura-chan" ia menegur Sougo. Tapi Sougo tak menggubrisnya.

"Sougo orangnya memang begitu, dingin sekali" Mitsuba tersenyum pada Gintoki.

"Hahaha, tidak papa, orang tampan dan cerdas memang biasanya begitu" balas Gintoki, tak ingin memperkeruh suasana.

"Kagura-chan, kau tidak papa kan?"

Mitsuba mengalihkan perhatiannya pada Kagura yang masih menatap Sougo tajam, gadis itu memakan kue-kuenya dengan lahap. Kagura mengiyakan sambil tersenyum pada Mitsuba dan kembali menatap Sougo. Melihat hal ini membuat si ibu rumah tangga tersebut senyum-senyum sendiri.

'Pasti ada sesuatu diantara mereka~'

Ia terdiam sejenak, pikiran jahil terlintas dibenaknya.

"Waktu kecil kalian berdua pernah mandi bersama lho, ingat tidak?" (A/N: Beneran pernah XD)

Mendengar hal itu membuat Sougo dan Kagura tersedak bersamaan. Toushi dan Gintoki hanya bisa sweat drop mendengarnya.

"Mama, sudahlah jangan ganggu mereka" Toushirou menegur istrinya. Dan mengalihkan perhatian untuk berbincang dengan Gintoki lagi. Mitsuba hanya cemberut mendengarnya.

"Onii-chan, tolong bantu aku di soal yang ini"

Seita yang sedari tadi diam karena mengerjakan PRnya kini memecah keheningan dan menghampiri abangnya.

Gin mengalihkan perhatiannya pada buku yang dipegang Seita.

"Ah, sastra jepang. Kagura juga suka pelajaran itu" ujarnya.

'Papa!' Kagura menatap ayahnya dengan laser beam. Tapi sang ayah tak menggubrisnya.

"Benarkah? Kagura-chan pasti pintar ya, minta tolong saja, Seita" Mitsuba kembali membuka suara.

Seita segera menyerahkan bukunya pada Kagura. Kagura memperhatikan isi bukunya selama beberapa saat. Terdiam. Ia menatap satu persatu orang-orang yang ada di ruang keluarga tersebut. Semua orang menatapnya. Peluh bercucuran di dahinya.

"Ah...i,ini, bacanya 'kelinci yang makan rumput' "

Semua orang terdiam. Tidak tau itu jawaban yang tepat atau tidak. Seita menatapnya dengan wajah datar dan merampas kembali bukunya dari Kagura.

"Ini bacanya 'kelinci yang sedang melompat'.. begini saja tidak tau, Bakaaa"

Seita menjulurkan lidahnya dan menarik bawah matanya, mengejek Kagura. Kagura hanya mematung. Merasa telah dibodohi oleh anak kecil. Semua orang masih terdiam.

"Hmmph" Sougo menahan tawanya.

"Seita!!" Bentak Mitsuba. Seita langsung berlari ke luar menghindari amukan ibunya.

"Maafkan dia ya, Seita memang sangat nakal"

Toushirou mengucapkan maaf pada Kagura dan Gintoki. Ia memijat pelipisnya. Entah mengapa tidak ada salah satu dari putranya yang paling tidak bersifat sepertinya.

Sadisto Na Kiss!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang