Wakana's POV
Aku mengerjapkan mataku sambil meregangkan tanganku, lalu aku bangun dari tempat tidurku untuk membuka jendela kamar. Cuaca hari ini sangatlah cerah, di tambah dengan bunga sakura yang sudah bermekaran, sangatlah bagus untuk di lihat. Aku merasa haus, aku turun menuju dapur untuk mengambil minum.
Di dapur aku melihat Kaa-san sedang membereskan meja makan.
"Ohayou Wakana." ucap Kaa-san.
"Ohayou Kaa-san." balasku.
"Sudah merasa baikan?" tanya Kaa-san. Aku hanya mengangguk membalas pertanyaan Kaa-san.
"Baguslah, tapi sebaiknya hari ini kamu istirahat saja di rumah, Kaa-san akan menghubungi sekolahmu, sekarang kamu sarapan dulu, setelah itu kamu istirahat lagi ya." kata Kaa-san.
"Ha'i."
Setelah makan, aku kembali ke kamarku.
Di Kamar
Aku berbaring di tempat tidurku, sambil membaca buku.
'Akhirnya aku dapet istirahat juga, terbebas dari tugas OSIS yang banyak, dan juga terbebas dari keributan yang dibuat Rin dan Akihiro.' batinku, lalu melanjutkan membaca buku.
Wakana's POV END
Rin's POV
"Hari ini Kobayashi tidak masuk, karena sakit." ucap Aoki Sensei.
"APA!!" teriakku kaget, sambil berdiri. Tiba-tiba semua teman sekelasku memperhatikanku, termasuk Sensei.
"Ada apa Daiwara? Kenapa kamu berdiri?" tanya Aoki Sensei.
"Tidak apa Sensei, aku hanya kaget saja." ucapku.
"Baiklah, kembali duduk." kata Sensei
Jam Istirahat
"Aku kangen Wakana." ucapku lesu.
"Baru satu hari juga Rin." kata Aiko.
"Biarkan dia sekali-kali istirahat dari keributan yang biasa kamu buat." kata Yukino.
"APA KAMU BILANG!!!" teriakku, sambil memukul meja.
Banyak orang di kelas yang berhenti dengan aktivitas mereka masing-masing untuk meilihat ke arah kita bertiga, lalu kembali memulai aktivitas mereka lagi.
"Rin!!" tegur Aiko.
"Apa?!!" tanyaku kesal.
"Jangan marah, ini memang sebagian salahmu! Ada benarnya juga kata Yukino itu, dia pasti sangat capek dengan pekerjaan OSIS, di tambah keributan yang biasa kamu buat!" ucap Aiko serius.
"Ehh!!" aku terkejut mendengar yang di katakan Aiko, aku kembali mengingat-ingat yang biasa aku lakukan di dekat Wakana, aku pun mulai sadar, belakangan ini memang Wakana terlihat sangat capek, tapi aku selalu ribut di sekitarnya, aku benar-benar merasa bersalah dengan perbuatanku.
"Gomen Aiko, Yukino, gara-gara aku Wakana jadi sakit." ucapku meminta maaf.
"Minta maafnya sama Wakana, bukan sama kita." kata Aiko. Aku mengangguk tanda mengerti.
Tiba tiba Aoki Sensei datang menghampiri kita.
"Daiwara! Rumahmu deket dengan rumahnya Kobayashi kan?" aku mengangguk menjawab pertanyaan Sensei.
"Sensei minta tolong anterkan catetan pelajaran hari ini ke Kobayashi ya, arigatou." ucap Sensei, sambil menyerahkan buku catetan, dan pergi keluar kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Friendship
Teen FictionGimana caranya Aiko, Wakana, dan Yukino menghadapi seorang Rin?