"Moshi moshi." ucapku mengangkat telpon.
'Moshi moshi, ini aku.' ucap orang yang menelponku.
"Ngapain kamu nelpon aku?" tanyaku.
"Siapa yang nelpon Rin?" tanya Wakana.
'Aku dapet 2 tiket gratis nonton, aku gak inget judulnya, tapi filmnya itu anime, kamu mau?' tanyanya.
"EHH?!!" teriakku kaget.
"Siapa sih Rin?" tanya Wakana lagi, aku masih belum menjawab pertanyaan Wakana.
"Kenapa tiba-tiba kamu ngajakin aku?" tanyaku bingung.
'Sebenarnya sih aku gak mau ngajakin kamu, tapi adik-adikku gak ada yang mau, teman-temanku juga tidak tertarik, dari pada aku buang tiketnya, mending aku ajak kamu.' ucapnya menjelaskan.
'Aku cuma cadangan.' batinku, sambil menghela nafas.
'Kamu mau apa gak? Kalo gak aku tutup telponnya.' ucapnya mau menutup sambungan.
"Aku mau!" ucapku, "Tapi tumben kamu tertarik nonton anime?" tanyaku.
'Kasian kalo tiketnya di buang, aku juga udah lama gak pergi nonton,' jawabnya, 'Besok aku jemput kamu jam 6, awas kamu telat!' ucapnya sambil menutup sambungan.
"Rin! Siapa yang nelpon kamu?!! Dari tadi nanyak gak dijawab." tanya Wakana kesal.
"Shiina yaa?" tanya Yukino.
"Iyaa Shiina, kok kamu tau?" tanyaku.
"Nebak aja sih." jawab Yukino.
Shiina adalah adik kelasku di sekolah, aku dekat dengannya karena satu sekolah di SD, dan juga rumahku dekat dengan rumahnya.
"Ngapain dia nelpon kamu?" tanya Wakana penasaran.
"Dia ngajakin aku nonton, hebat kan!!" ucapku, dengan mata berbinar.
"Biasa aja sebenarnya." ucap Yukino.
"APA KAMU BI-"
"Diumumkan kepada seluruh anggota OSIS, dimohon berkumpul di ruang OSIS-" terdengar bunyi speaker pengumuman.
"Waktunya bertugas." ucap Wakana.
"Enaknya, gak belajar." ucapku.
Tiba-tiba Wakana memukul kepalaku.
"Ittai...." ucapku, sambil mengusap kepalaku yang sakit.
"Kalo aku belum balik pas pulang, kalian pulang duluan aja! Aku pergi dulu." ucap Wakana, lalu pergi keluar kelas.
"Iyaa." ucapku, masih mengusap kepalaku yang sakit.
"Aku mau pergi ke toilet, mau ikut?" tanya Yukino, sambil berjalan.
"Ikut!!" jawabku, sambil mengejar Yukino.
Pulang Sekolah
"Yeay pulang!!" ucapku bersemangat, sambil merapikan buku.
"Wakana belum datang yaa," ucap Yukino, sambil merapikan buku, "Rin! Gimana? Mau nungguin Wakana?" tanya Yukino.
"Mau!!" jawabku.
Akhirnya kami menunggu Wakana di kelas.
Rin's POV END
Aiko's POV
'Sudah kuputuskan, aku akan menyuruh Rin yang mengantarku lagi 2 hari,' batinku, 'Sebaiknya aku menelponnya sekarang,' batinku, sambil mengambil HP, 'Tapi, mungkin saja besok aku sembuh. Aduh aku bingung.' batinku bingung, sambil mengacak rambutku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Friendship
Teen FictionGimana caranya Aiko, Wakana, dan Yukino menghadapi seorang Rin?