The Romantic-Tragic Story (#7)

524 13 0
                                    

Menjadi seorang artis endorse adalah sebuah kenyataan yang tak pernah terfikirkan sebelumnya. Mungkin ketika mendengar produk pencerah kulit, semua orang akan langsung teringat dengan namaku, dan tak lupa juga Shy. Ya, kami berdua memang menjadi artis endorse bagi beberapa produk semacam itu.

Hubungan percintaan yang masih menginjak usia sekitar tiga bulanpun seolah menjadi fase waktu tiga tahun, karena sanking dekatnya kami dan sanking romantisnya kami. Semenjak menjadi artis endorse, memang kekayaan kami berdua meningkat tajam. Hingga akhirnya kami berdua memutuskan untuk keluar dari asrama dan memilih hidup di apartemen. Dan, akhirnya kini kami berdua hidup dalam satu atap dan satu ranjang, haha.

Shy sebentar lagi menginjak semester akhir, sedangkan aku masih sekitar satu sampai satu setengah tahun lagi akan menyusulnya. Walau ada perbedaan tingkat perkuliahan, tapi hal itu tidak menjadikan kami renggang karena satu sibuk dan satunya tidak, karena sesibuk apapun kami selalu ada waktu khusus untuk memadu kasih dan benar-benar menjadikan waktu itu sebagai waktu hanya untuk percintaan kita berdua. Fikiran tugas, masalah atau apalah itu kami buang jauh-jauh saat kami menikmati itu.

Berkah dari menjadi artis endorse benar-benar kami rasakan. Selain itu, kini mulai banyak sekali orang yang mengetahui hubungan percintaan kami. Tidak hanya di negara Thailand ini, melainkan juga di beberapa negara Asia lainnya seperti Vietnam, Indonesia, Laos dan lain sebagainya. Bahkan beberapa negara Eropa juga mulai mengetahui hubungan percintaan kami. Kami benar-benar menjelma menjadi sosok cuple lesbian yang sangat disegani dan sangat di sanjung-sanjung oleh khalayak ramai.

Dari hari ke hari, followersku di facebook dan instagram semakin bertambah banyak, per hari mencapai ratusan, pun dengan Shy. Sesaat kemudian aku juga membuat akun twitter, dan followersnya pun juga ribuan. Melihat apresiasi dunia yang semacam itu aku semakin semangat dalam mengexpose keseharianku dengan Shy. Hampir setiap hari selalu aku usahakan untuk mengshare foto maupun videoku bersama Shy.

Dunia seolah buta dengan hubungan tidak wajarku bersama Shy. Mayoritas manusia yang menolak hubungan sesama jenis, ntah dari kaca mata mana, para followersku justru mengagungkanku, hingga fanbase-fanbase kami mulai bermunculan dari berbagai negara di dunia. Mereka seolah menganggap kami berdua sebagai dewa matahari, yang ketika kami tidak muncul di timeline mereka, maka hati dan hidup mereka akan gelap dan semua itu berujung pada kekecewaan, marah, sedih dan gundah gulana yang mereka alami.

Tujuh bulan hubungan kami, kami berdua mulai mendapatkan tawaran menjadi bintang tamu di beberapa acara talkshow stasiun tv, pembahasan utamanya adalah mengenai couple lesbian kami. Ya, jika berfikir mengenai pasangan lesbian yang romantis, maka seluruh mata memang akan langsung tertuju kepada kami. Bahkan mereka yang ada di luar negeri akan berusaha mencari streaming di youtube atau mereka menunggu ada pihak yang berbaik hati hingga mau mengupload tayangan acara talkshow itu ke youtube. Mungkin bahasanya masih menggunakan bahasa Thailand, tapi mereka terus dan terus mencari tahu tentang kami.

Suatu hari mungkin bisa dikatakan sebagai hari yang cukup baik bagi fanbase kami berdua. Yakni adanya aliansi dari beberapa orang untuk senantias mentranslate moment kami ke dalam bahasa Inggris. Mungkin tidak hanya acara kami di talkshow di beberapa stasiun tv, tapi juga komentar kami di facebook, postingan kami di beberapa akun media sosial kami juga tak luput dari translatae mereka. Hal ini membuktikan mereka benar-benar mendukung kami dan menginginkan keromantisan kami senantiasa berlanjut dan tak akan pernah putus.

Mungkin banyak sekali yang menyetujui dan mendukung hubungan lesbian kami ini. Walau secara moral dan agama pasti banyak yang menentang. Tapi satu hal yang perlu difikirkan, bagaimana respon kedua orang tua kami? Apakah mereka akan menerima keadaan kami seperti ini? Belum lagi kakak Shy yang seorang perempuan dan aku tahu dia menyukasi laki-laki. Akankah keluarga besar kami menerima? Kami belum mencoba membicarakan hal ini kepada mereka secara khusus dan terencana. Tapi dalam beberapa hari ke depan kami akan berbicara intensif dengan mereka. Ntahlah, apa yang akan terjadi selanjutnya.

girlxgirl | Love in Same-sex | LGBTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang