5. Kuroi Tenshi

3.3K 214 2
                                    

Kinal POV

Seminggu berlalu, Aku dan Ve menjalin hubungan dengan bahagia. Aku masih bermain basket dengan kawan kawanku, Dia juga masih berkuliah sambil bekerja disuatu butik yang dipegang oleh Mamanya.

Ve mengajak-ku untuk datang ke Party Mamanya karena hari itu mamanya membuka butik baru diJakarta.

Sore ini, Aku sudah rapih dengan setelan tuxedo kesukaan Ve. Jas ini ia pilihkan untukku, Jadi kupakai saja.

Lamborghini ku melaju kencang melewati derasnya hujan Jakarta. Tumben sekali Jakarta Hujan, Namun tidak macet seperti biasanya.

Aku membuka handphoneku, Mengetik Chat Line untuk Ve.

D.Kinal : Sayang, Aku udah didepan rumah.

5 menit...

J.Veranda T : Oke, Aku kedepan.

Ve POV

Hatiku senang sekali saat Pangeranku menjemputku. Lebay ya? Haha, Tapi aku memang bahagia hari ini.

Kinal memakai stelan tuxedo yang kupilihkan kemarin. Gantengnya nambah!

"Kamu ganteng banget sih."

"Makasih Verandaa."

Ia mencubit pipiku. Aku bahagia bersamanya. Walaupun memang takdir tidak akan mampu menyatukan kami, Tapi senyumnya, Pelukannya selalu buatku nyaman.

Akhirnya kami sampai di Convention Hall yang kami Tuju.

Dan aku, melihat Malaikat Hitamku. Ghaida.

FLASHBACK ON.

Suasana Bandung hari itu dingin. Mendung yang menyelimuti Bandung membuat siapa saja takut untuk keluar. Veranda harus keluar rumag karena dosennya sudah menunggu dikampus.

Setelah selesai urusan dengan dosenku, Aku keluar kampus melewati koridor yang jarang aku lewati.

Tiba-Tiba aku ditarik oleh seseorang. Berambut hitam dengan Mata Hazelnya yang sexy.

Ghaida Farisya Baskoro. Perempuan paling pendiam sekampusku.

"Ghaidaaa apa yang kau..." Dia langsung menutup mulutku.

"Jangan teriak atau nyawamu ga selamat, Veranda."

Ia membalikan badanku, Dan langsung menciumku.

Bibir dan pipinya dingin. Aku bisa merasakannya dari kecupan bibir ini.

Aku yang baru sadar langsung menarik tubuhku.

"Veranda, Dengar. Aku mau kau menjadi kekasihku."

"Tapi aku gak bisa, Ghai."

"Gaada penolakan, Veranda"

Aku bisa melihat senyuman licik dari Ghaida.

Setelah berhari-hari aku memiliki hubungan dengannya, Aku seperti dikurung di Penjara Kota. Aku selalu diikuti, Kemana pun aku pergi.

Dan aku mengatakan dengan tegas bahwa aku tidak ingin melihatnya lagi.

Ghaida menerima keputusanku, Tapi hidupku malah makin hancur. Aku sering diteror olehnya, Bahkan Aron sering di teror disekolahnya oleh orang suruhan Ghaida.

Dan Preman yang menusuk punggung Kinal saat pertama kami bertemu adalah..

Suruhan Ghaida.

The Truth.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang