The Truth.

7. Amnesia.

Kinal POV

Aku diculik. Aku terbangun disuatu tempat yang tidak aku kenali. Aku ada disuatu ruangan gelap yang lembab.

Aku dimana?

Tiba-Tiba seseorang masuk. Yap. Ghaida.

"Sudah bangun ternyata, Apa kabar?" tanyanya sambil membersihkan Pistolnya.

"Aku baik baik saja."

"Mana Verandamu? Mana Janjimu akan menjaga dia? Kau saja tidak bisa menjaga dirimu sendiri, Bagaimana kau akan menjaganya?"

Aku bangun dan langsung menghajarnya.

"Hah, Baru begitu pukulanmu? Segitu?"

Aku tercengang.

"Mana Veranda,Jangan kau apa apakan dia!"

"Tidak usah khawatir. Aku janji akan menjaganya."

Lalu Ghaida mengambil sesuatu dari pojok ruangan ini.

Botol kaca.

"Rasakan ini. Lebih sakit dari besi, Lebih sakit daripada harus menahan rindu karena Verandaku diambil Olehmu!!"

Prang!!!

Ia menghantamkan Botol Itu kepadaku. Lalu dunia ini menjadi hitam, Gelap.

Author POV

Setelah Ghaida membunuh Kinal, Ia membuang Kinal ke suatu tempat. Hutan pinus yang tidak berada jauh dari Rumah pengasingan Kinal.

Berhari-hari Kinal pingsan Disana, Ia digotong oleh seorang Ibu-ibu yang kebetulan adalah Pendaki yang sedang melewati desa tersebut, Dan ia membawanya pulang ke Villanya.

Keluarga Kinal dan Keluarga Veranda berusaha untuk mencari Kinal. Veranda yang sudah tidak kuat menahan rasa sakit karena ia yang membuat Kinal seperti ini merasa tertekan. Beberapa kali ia mencoba bunuh diri, Namun itu tidak membantunya untuk mempercepat kematiannya.

Berbulan-bulan sudah ia lewati tanpa Kinal. Mama Papa Kinal merasa berterimakasih kepada Veranda karena sudah menjadi teman baik untuk Kinal.

Veranda memulai hidup barunya.

Tanpa Kinal.

3 Tahun Setelah Kejadian Tersebut.....

Veranda POV

Aku disini. Hidup tanpa seseorang yang selalu membuatku tenang disisinya. Aku hanya seorang perempuan bodoh yang merasa bahwa pujangga cintanya akan pulang.

Harapan yang tidak mungkin akan terkabul.

Hari Ini aku dan Aron memutuskan untuk menonton Film.

Dan aku melihat seseorang yang ku tidak asing lagi. Kinal.

Kinal POV

Aku disini. Hidup bahagia dengan seorang Ibu yang menemaniku. Namanya Ibu Ika. Dia bercerita bahwa aku ditemukan tidak berdaya di Hutan Pinus, Namun aku tidak mengingat kejadian apapun. Aku Amnesia. Yang kuingat hanyalah aku memiliki Kakak yang sudah meninggal, Kak Ale.

Ibu Ika adalah seorang Wirausaha yang kaya raya. Ia menemukanku saat ia sedang Mendaki. Ia tidak memiliki suami, Jadi ia hidup sendirian.

Hari ini aku dan saudara Bu Ika, Viny, Akan menonton Film bersama.

"Kak Kinal! Ayoo mau nonton apa?"

"Hmm, Apa ya, Terserah kamu aja deh"

"Kaka juga milih dong!"