3. Kejutan Termanis Untuk Veranda

3.8K 217 2
                                    

P R E V I O U S

"Nal, udah sore.."

"Oh, Oke, sekarang kita ketempat 'magic' nya ya.."

Tempat magic?

Kinal menyalakan mobilnya dan langsung membawaku pergi.

"Nal, kita mau kemana sih?"

"Liat aja nanti, Ve.., Nih tadi katanya haus?"

Aku meminum Air itu, seketika pandanganku kabur, hilang, dan gelap...

---------------------------------------------------------

Kinal POV

Aku sengaja memberikan minum itu kepada Ve, Aku ingin membuatnya tertidur pulas untuk beberapa jam, Dan akan terbangun saat kejutan itu dimulai!

Aku membawanya ke suatu restoran terkenal di Dago, Bandung.

Letak restoran itu ada di atas bukit, Saat aku kesana bersama kak Ale, Aku bisa melihat indahnya bandung dari kejauhan. Gemerlap lampu yang menghiasi kota Bandung. Keren parah pokoknya!

Itu sebabnya Ve aku bawa kesini. Tapi karena kadang macet, Jadi aku putuskan untuk memberikan Ve obat tidur. Hehe

Semua sudah dipersiapkan, Party, Dinner, Balon balon yang sudah disiapkan. Semuanya.

Dan, Its time for party,Veranda!

Ve POV

Aku terbangun disebuah ruangan gelap, Agak lembab, Tapi bersih. Ruangan apa ini? Kinal mana?

Tiba tiba, Pintu terbuka...

Sreekkkk

"Kinaal kamu dimanaa?"

Dan tiba tiba seorang laki-laki berjas datang.

"Nona, Ayo ikut saya.."

Aku ikut kemana laki laki itu.

Dan Saat itu juga, Aku melihat Kinal.

"Hai kamu, Kejutann!!"

Keluargaku, Teman temanku, Dan Kinal. Ada disana.

"Kak Veee inget ga sekarang tanggal berapa?"  suara Shania mengagetkanku.

"Masih tanggal 18 Agustus kan shan?"

"Udah tanggal 19, Sayang.." timpal Mama.

"Kinal, kamu tau dari mana kalo hari ini ulang tahunku?"

"Dari Aron, Hehe."

Akhirnya pesta berlangsung sangat sangat keren. Melihat keindahan Bandung dari Atas sini. Keren banget!

Saat pesta sudah selesai, Mama dan Papa sudah pulang ke Jakarta, Aku kehilangan Kinal. Kemana dia?

Kinal POV

Setelah Party selesai, Aku pergi keluar, Parkiran. Sekedar menenangkan diri. Aku rindu Kak Ale.

Jika saja hari itu aku mendengarkan katanya. Jika ia yang menyetir hari itu, Mungkin aku, tidak akan merasakan perih seperti ini.

Aku nyalakan Rokokku, Ku hembuskan asapnya perlahan.

Ve datang.

"Kinal, Kamu kenapa disini?"

"Gapapa Ve, Pengen ngerokok aja."

Ve langsung menarik Rokok-ku, dan dia membisikan sesuatu.

"Jangan merokok, Aku rindu bau strawberry-mu."

The Truth.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang