12. Dibawah Langit Berwarna Sakura

2.5K 157 1
                                    

Author POV

Kinal dan Ve tertidur di pinggir pantai itu. Pasir putih dan Ombak yang menambah kesan tenang diantara mereka.

Ve terbangun. Ia masih melihat Kinal yang tertidur disampingnya. Mungkin kata-kata Kinal tadi hanya mimpinya saja.

Langit senja mulai mewarnai langit, Matahari mulai turun dari peraduannya, Berganti dengan gemerlap bintang yang selalu menggoda Ve untuk menatapnya berjam-jam. Kinal masih tertidur dengan mulut yang terbuka, Ia tidak berniat untuk membangunkannya. Beberapa menit kemudian, Kinal terbangun.



Ve POV

Aku menatapnya dari sini. Katakatanya tadi selalu terngiang dikupingku. Hanya mimpi ternyata.

Tapi kalau itu terjadi...

Tega kah kau tinggalkan aku, Nal?

Kinal POV

Aku melihat Ve terbangun. Aku bermimpi aku menatapnya dan aku membuka semua rahasia didepannya.

Pasti ia hanya berfikir itu mimpi. Bukan kenyataan.

Kalau itu terjadi.. Bagaimana Veranda?

Saat aku tertidur dipasir pantai, Aku bertemu malaikat yang pernah bertemu denganku saat aku koma. Dia yang memberikanku waktu untuk membahagiakan Ve untuk terakhir kalinya.

"Hey, Bolehkah aku meminta 1 permintaan?"

"Hm, Apa?"

"Bolehkah aku hidup disini dan membahagiakan Ve?"

"Tidak."

"Boleh kah? Aku tak tega harus meninggalkannya."

"Akan kufikirkan. Ayo bangun dari tidurmu, Jangan sia siakan waktumu, Kinal."

Aku langsung terbangun. Dan melihat Ve yang sudah berdiri menatap langit yang sudah bertabur bintang.

"Langit itu, Kaya kamu ya Ve. Bercahaya, Berkilau, Selalu menemani orang-orang yang sendiri didunia ini."

"Eh.. Kamu udah bangun?"

"Hehe. Udah dong. Kenapa?"

"Kamu sakit ya? Kok pucet gitu Ve?"

"Engg.. enggga. Cuman mimpi buruk."

"Hm, Oke."

Malam ini ku putuskan untuk berjalan-jalan disekitar pantai. Aku sudah memesan Cottage untuk kami berdua. Ia sangat bahagia.

Ve POV

Aku merasa tubuhku remuk hari ini. Tapi aku bahagia. Sangat bahagia. Aku bisa tertidur disamping Kinal kembali. Dan melihat kilauan indah bintang yang ada dilangit itu, Menatap senja. Bahagia itu, Sederhana.

Kinal sudah tertidur. Dan aku yang masih berfikir apakah mimpi itu akan terjadi atau tidak.

Kinal POV

"Kinal, Sudah kembali?"

"Ya, Aku ingin menanyakan soal..."

"Ya. Aku tahu apa maumu."

"Jadi bagaimana, Apakah aku boleh?"

"Tidak."

"Jadi sudah takdirku?"

"Besok kembalilah ke Jakarta. Akan kuberi tahu disana."

"Baiklah."

The Truth.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang